sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
Rabu, 15 Apr 2020 12:04 WIB

Perlu 9 tahun bagi CEO Zoom untuk sukses seperti saat ini

Visi Erik Yuan dalam membuat Zoom adalah memberikan pengalaman yang baik untuk pengguna. Perlu waktu 9 tahun bagi CEO Zoom untuk mencapai puncak kesuksesannya seperti sekarang ini.

Perlu 9 tahun bagi CEO Zoom untuk sukses seperti saat ini
Source: Quartz

Penggunaan aplikasi telekonferensi mencuat sejak kedatangan pandemi virus corona (Covid-10). Setidaknya kalimat itu telah berkali-kali Tek.id sampaikan. Mulai dari platform Skype, Google Hangouts, Meet, Microsoft Teams, hingga yang paling kontoversial Zoom. Peningkatan pengguna Zoom dikatakan paling signifikan di antara platform lainnya, sejak perusahaan mempublikasikan dirinya pada tahun 2019. Sejak awal, pendiri Zoom Eric Yuan memang merancang perangkat lunaknya tersebut beda dari yang lain.

Saat itu tahun 2011, Yuan keluar dari posisi eksekutif di Cisco WebEx yang juga merupakan platform telekonferensi. Visi Yuan tidak sejalan dengan Cisco. Menurutnya, orang-orang membutuhkan video konferensi yang lebih fleksibel dan membawa kebahagiaan sedangkan Cisco tidak. Sejak saat itu, Yuan mendirikan perusahaannya sendiri bernama Zoom.

Perlu waktu 9 tahun bagi Zoom hingga mencapai puncak kesuksesannya seperti sekarang ini. Selama 9 tahun itu pula, Zoom membangun pijakannya sedikit demi sedikit. Dengan mengandalkan 40 teknisi, 2013 menjadi tahun debut bagi produk Zoom dan di tahun yang sama Zoom melakukan kolaborasi pertamanya dengan provider software B2B Redbooth, yang sekarang bernama Teambox.

Tahun demi tahun, pengguna Zoom meningkat di kalangan perusahaan besar. Saat itu Zoom belum meluncurkan perusahaannya sebagai perusahaan publik. Menurut Quinn Li, wakil presiden senior Qualcomm Ventures, sikap Yuan yang sangat memedulikan kebiasaan serta pengalaman pelanggan jarang dimiliki oleh CEO perusahaan.

“Dulu sangat awal, kami pernah berbicara tentang pengalaman dan budaya pelanggan; dua hal yang benar-benar dia (Yuan) pedulikan. Dia akan menulis balik kepada setiap pelanggan yang memberikan feedback kepadanya, yang sangat jarang dilakukan oleh CEO perusahaan,” kata Li. Untuk diketahui, Qualcomm Ventures merupakan salah satu investor Zoom yang mendanai pendanaan Seri C pada tahun 2015 sebesar USD30 juta.

Di hari pertama peluncurannya ke publik pada April tahun lalu, saham Zoom melonjak hingga 72% yang membuat harga saham Zoom bernilai USD16 juta pada saat itu. Para investor tampaknya terkesan dengan visi Yuan. “Video adalah masa depan komunikasi,” kata Yuan kepada para pemegang saham. Li bahkan mengaku terkesan dengan tekad Yuan yang ingin memberikan pengalaman baik bagi penggunanya.

 

Peluncuran Zoom pada April 2019

 

Berdasarkan data perusahaan tracking aplikasi Apptopia, Zoom telah berulang kali memecahkan catatan rekor unduhannya. Aplikasi ini menjadi aplikasi paling banyak diunduh di App Store. Pada Maret lalu, Zoom tercatat telah diunduh 2,13 juta kali di seluruh dunia, naik dari 2,04 juta sehari sebelumnya. Peningkatan ini terjadi semenjak pandemi Covid-19, yang memaksa orang-orang beraktivitas dari dalam rumah. Dua bulan sebelumnya, Zoom hanya mendapat kurang dari 56.000 unduhan global per harinya.

Namun sayangnya, terdapat sisi buruk dari pertumbuhan yang begitu cepat itu. Layanan Zoom masih tradisional dan belum siap menerima ledakan pengguna. Hal ini terbukti dengan munculnya sejumlah masalah terkait keamanan dan privasi pengguna di Zoom yang belakangan membuat sebagian penggunanya beralih ke platform lain. Kasus pertama ditandai oleh peristiwa Zoombombing yang saat itu dikabarkan oleh New York Times. Seseorang tidak diundang masuk ke dalam video dan melakukan pelecehan yang menampilkan pornografi.

Eric Yuan pun berkali-kali menyampaikan permohonan maafnya ke publik atas segala masalah yang belakangan terjadi pada Zoom. Mengingat visi Yuan yang selalu mengutamakan pengalaman baik bagi pengguna, tidak mungkin CEO perusahaan tersebut berlama-lama membuat penggunanya kecewa. Awal April lalu, Yuan pun meminta waktu 90 hari untuk fokus memperbaiki dan meningkatkan keamanan Zoom. Setiap Rabu dalam 90 hari tersebut, dirinya mengadakan webinar untuk melaporkan apa-apa saja yang telah diperbaiki dan diperbarui di Zoom agar prosesnya menjadi transparan. Yuan yakin penggunanya yang telah beralih itu akan kembali kepada Zoom setelah masa kelamnya berlalu.

Walaupun banyak pilihan aplikasi telekonferensi lainnya, tampaknya Zoom berada di level yang berbeda. Wayne Kurtzman, salah satu tim riset platform telekonferensi di pasar IDC berpendapat bahwa ini adalah waktu yang tepat bagi Zoom menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya.

“Zoom mengalami peningkatan terbesar karena produknya lebih mudah dan lebih kuat daripada yang lain dan saat ini adalah waktu yang tepat ketika orang benar-benar membutuhkannya (aplikasi telekonferensi)," kata Kurtzman. "Ketika bekerja, orang-orang menginginkan kemudahan kolaborasi yang mereka dapatkan sama dengan di kantor atau secara pribadi dan (dalam banyak hal), Zoom memberikan ini."

Share
×
tekid
back to top