sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
Senin, 04 Mar 2019 08:07 WIB

Butuh 3 tahun bagi Facebook memerangi hoax di satu negara

Di Moldova, Facebook baru dapat melacak seorang pelaku setelah melakukan investigasi selama tiga tahun.

Butuh 3 tahun bagi Facebook memerangi hoax di satu negara
Facebook (Pexels)

Facebook saat ini sedang mendapatkan tantangan yang sangat sulit. Mereka sedang berusaha untuk mengatasi berita hoax dari platform mereka, karena saat ini platform mereka sedang banyak digunakan untuk menyebarkan hoax di hampir semua negara di dunia.

Tentu saja, hal ini bukan sebuah hal yang mudah. Mereka pun dikabarkan membutuhkan waktu hingga tiga tahun untuk membenahi berita hoax di sebuah negara.

Hal ini pertama kali diketahui setelah pengembang di Moldova mengatakan bahwa mereka telah meminta Facebook untuk memusnahkan berita palsu dan informasi yang salah di negara tersebut. Dan hal ini mereka baru bisa selesaikan selama tiga tahun, sebelum akhirnya mereka menemukan pelakunya.

Jejaring sosial itu mengatakan telah menyelidiki informasi yang salah tersebut (termasuk 168 akun palsu, 28 halaman, dan delapan akun Instagram) sejak awal Januari, seperti lapor Engadget (4/3/2019). Tapi mereka menambahkan bahwa pengembang Trolless pada akhirnya mengambil keputusannya untuk menghapus aplikasi mereka pada Februari.

Selain itu, para pencipta situs Prancis Hoaxbuster juga melaporkan mengalami masalah yang sama. Mereka menemukan bahwa  alat pelaporan tidak seefektif seharusnya. Mereka melihat bahwa Facebook tampaknya memprioritaskan input dari sekutu pengecekan fakta resmi daripada yang independen.

Hal Ini membuat argumentasi bahwa kemungkinan akun palsu mungkin tidak diketahui pada saat-saat penting. Di Moldova, misalnya, kampanye pengaruh Rusia sudah terjadi sejak lama. Ada risiko nyata bahwa postingan Facebook palsu mungkin berhasil, sedangkan propaganda konvensional mungkin gagal.

Share
×
tekid
back to top