sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
Rabu, 13 Apr 2022 10:06 WIB

Review realme GT2 Pro: ini flagship pantas diperhitungkan

Belum lama ini realme meluncurkan ponsel flagship terbarunya dengan realme GT2 Pro. Ponsel ini diperkuat dengan Snapdragon 8 Gen 1. Tidak ketinggalan pula refresh rate 120 Hz dan pengisian baterai 65W.

Review realme GT2 Pro: ini flagship pantas diperhitungkan

realme GT2 Pro adalah sebuah ponsel yang masuk ke dalam kelas flagship. Dengan demikian, tidak heran bahwa perangkat ini menggunakan prosesor flagship dari Qualcomm saat ini, yaitu Snapdragon 8 Gen 1 agar menjanjikan performa premium bagi para penggunanya.

Dalam hal kamera, di belakangnya perangkat ini menawarkan dua kamera beresolusi 50 MP dan satu kamera beresolusi 3 MP yang dapat digunakan untuk berbagai kesempatan. Untuk kamera depan, ini menawarkan resolusi 32 MP. Oiya, GT2 Pro juga menawarkan RAM 12 GB dan penyimpanan internal 256 GB. Terus bagaimana performanya? Berikut hasil ulasan yang saya lakukan.

Desain

Tidak ada layar tepi melengkung pada GT2 Pro. Artinya, realme mendesain ponsel flagship ini dengan layar datar secara keseluruhan. Meski demikian, tepi bezel yang ditawarkannya dirancang dengan ukuran yang sangat tipis. Oleh karena itu, ponsel ini masih terlihat premium.

Layarnya sendiri memiliki ukuran 6,7 inci yang terbilang cukup besar. Teknologi layar ini menggunakan teknologi AMOLED yang dirancang menggunakan punch-hole di bagian kiri atas. Tentu saja, bagian punch-hole ini adalah tempat untuk kamera depannya. Lapisan pelindung dari layar ini adalah Corning Gorilla Gass Victus.

Resolusi layar tersebut adalah QHD (1440 x 3216 piksel). Meski demikian, kamu dapat mengubah resolusi layar ini menjadi Full HD+ (1080 x 2412 piksel). Sebagai informasi, resolusi yang lebih rendah akan memungkinkan efisiensi penggunaan baterai yang lebih tinggi.

Berbicara seputar layar, realme memberikan GT2 Pro dengan teknologi LTPO 2.0. Artinya, layar ini dapat secara adaptif mengubah refresh rate sesuai dengan konten yang ditampilkan layar. Refresh rate tertinggi yang diberikan oleh layar AMOLED ponsel ini adalah 120 Hz.

Ada berbagai pilihan untuk mengatur refresh rate layar, yaitu Auto Select, High, dan Standard. Pilihan Auto Select akan memungkinkan layar untuk memilih refresh rate yang sesuai dengan konten yang ditampilkan. Sedangkan untuk pilihan High dan Standar masing-masing menawarkan refresh rate maksimal 120 Hz dan 60 Hz.

Saatnya beralih ke desain bodinya. Saya merasa bodi realme GT2 Pro terasa kokoh dan bernuansa mewah sehingga terasa akan kesan premiumnya. Seperti kebanyakan modul kamera ponsel di kelasnya, modul kamera pada ponsel ini cukup menonjol ditambah dengan lensanya. Ini bukanlah hal yang terlalu mengganggu karena dapat diatasi dengan cara menggunakan casing yang tersedia dalam paket penjualannya. Selain untuk mengatasi tonjolan kamera, penggunaan casing ini juga dapat mengatasi bodi GT2 Pro yang licin.

Bodi belakang realme GT2 Pro

Bodi realme GT2 Pro menggunakan casing

Terdapat speaker ganda agar realme GT2 Pro mampu menghadirkan suara yang stereo. Speaker ini masing-masing berasa di bagian bawah dan satu lagi ada di bagian atas yang menghadap ke depan. Speaker ini tidak akan tertutup dengan tangan ketika kita sedang bermain gim atau menonton film.

Kamera

Konfigurasi kamera belakang realme GT2 Pro dilengkapi dengan tiga kamera. Ketika kamera ini terdiri dari kamera utama beresolusi 50 MP, kamera lensa ultra lebar yang juga beresolusi 50 MP, dan kamera terakhir adalah kamera mikroskop beresolusi 3 MP.

Untuk mengujinya, pertama-tama saya memotret menggunakan kamera utama. Hasil yang diberikan oleh kamera ini adalah warna yang sangat baik. Warna daun-daun pada sekumpulan pohon terlihat akurat seperti aslinya. Tingkat exposure terlihat tertata rapi dengan minim gangguan under-exposure pada dedaunan di celah-celah cabang pohon. Secara keseluruhan, detail yang diberikannya terlihat jelas.

Hasil kamera utama

 

Selanjutnya, saya memotret menggunakan kamera lensa ultra lebar. Sepintas warna yang dihasilkannya sama seperti ketika saya memotret menggunakan kamera utama. Namun, agak terjadi under-exposure pada pohon yang berada di kejauhan. Meski demikian, ini tidak terlalu mengganggu. Selain itu, tidak ada gangguan over-exposure pada pertemuan ujung ranting pohon sebelah kanan.

Hasil kamera ultra lebar

 

Tidak ada lensa telefoto pada realme GT2 Pro. Oleh karena itu, zoom hanya dapat dilakukan dengan cara digital. Pada tingkat zoom 2x, hasil yang diberikannya mirip seperti zoom optik. Detail pada daun dan rumput tetap terlihat jelas tanpa penurunan kualitas. Warna yang diberikannya juga terlihat masih cerah.

Hasil zoom 2x

 

Pada tingkat zoom 5x, belum ada penurunan kualitas warna, semuanya terpampang seperti warna aslinya. Dalam hal ketajaman, daun pada pohon yang tidak berjarak terlalu jauh masih cukup terlihat detailnya. Namun pada pohon di kejauhan, detailnya sudah mulai menurun. Pada titik ini, sudah mulai terlihat zoom digital-nya. Meski demikian, tidak ada gangguan fringing pada tepian subjek.

Hasil Zoom 5x

 

Setelah saya naikan tingkat zoom menjadi 10x, sudah mulai terjadi pergeseran warna. Sebagian besar tekstur dedaunan sudah menurun secara signifikan. Di sisi lain, detail pada rumput-rumput di bagian bawah sudah tidak tajam lagi. Selain itu, sudah terlihat sedikit gangguan over-exposure pada pohon-pohon yang berada di seberang.

Hasil zoom 10x

 

Zoom maksimal yang dapat diberikan oleh kamera realme GT2 Pro adalah 20x. Pada zoom maksimal ini, sebagian warna sudah terlihat pudar secara keseluruhan. Dengan demikian, tidak disarankan untuk memotret pada zoom 20x.

Hasil zoom 20x

 

Ketika kamu harus memotret subjek yang membelakangi cahaya, realme GT2 Pro dapat diandalkan. Pasalnya mode HDR pada kamera memberikan hasil yang bagus. Warna hijau daun yang membelakangi sinar matahari masih terlihat jelas. Tidak terjadi over-exposure pada sungai yang berjarak cukup jauh dari pohon yang membelakangi cahaya. Selain itu, awan masih terlihat jelas pada celah pohon di sebelah kiri atas.

Hasil HDR

 

Seperti kebanyakan ponsel saat ini, realme GT2 Pro memungkinkan kita memotret dengan latar belakang bokeh. Mode Portrait pada kameranya memberikan intensitas bokeh dari digital dari f/0.95 hingga f/16. Pemisahan antara subjek dan latar belakang terlihat rapi.

Hasil mode Portrait

 

Sebelumnya telah saya sampaikan bahwa salah satu dari ketiga kamera belakang realme GT2 Pro adalah kamera mikroskop. Artinya, ponsel ini dapat memotret subjek yang sangat kecil menjadi terlihat besar. Berbeda dengan mode macro, mode mikroskop dapat melakukan fokus dari jarak kurang dari 1 cm. Ketika saya memotret pakaian menggunakan mode ini, serat-seratnya terlihat sangat jelas, hingga juantaian benangnya pun terlihat tajam.

Hasil mode Microscope

 

Untuk kamera depan, realme membekali GT2 Pro dengan resolusi 32 MP. Menggunakan kamera ini, kamu juga dapat memotret dengan latar belakang blur. Hasilnya adalah separasi yang cukup baik antara subjek dan latar belakang. Namun, terjadi pencampuran pada bagian rambut. Meski demikian, secara keseluruhan hasilnya tetap terlihat bagus. Seperti kamera belakang, efek bokeh dapat dilakukan menggunakan mode Portrait. Kamu juga dapat mengatur intensitas bokeh pada latar belakang.

Hasil selfie dengan mode Portrait

 

Mode HDR kamera depan juga dapat diandalkan. Pasalnya, ketika mencoba memotret selfie membelakangi cahaya matahari, wajah saya tidak terganggu oleh under-exposure. Tidak ada pula gangguan over-exposure pada bagian belakang. Warna hijau pepohonan tetap terlihat jelas. bahkan, tekstur awan dapat diamati dengan jelas.

Hasil selfie HDR

 

Sekarang saatnya menjajal stabilisasi video. Sistem stabilisasi yang digunakan pada kamera ini adalah OIS. Ketika mencoba merekam video sambil mengendarai sepeda motor, hasil perekaman terlihat stabil meski tangan saya bergoyang. Namun jika diperhatikan lebih lanjut, jika ponsel digeser secara horizontal, hasil stabilisasi terlihat kurang mulus.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

 

Tidak lupa juga saya menjajal kamera GT2 Pro pada malam hari. Hasil yang diberikannya adalah minim gangguan noise pada area gelap seperti langit dan lainnya. Meski tidak ada gangguan noise, hasil pada malam hari tetap memperlihatkan detail yang bagus. Ini dibuktikan pada pepohonan dan rumput. Tidak ada juga gangguan flare pada lampu-lampu taman.

Hasil kamera utama malam

 

Pemotretan malam menggunakan kamera lensa ultra lebar memberikan hasil yang tidak seterang kamera utama. Meski terdapat noise, gangguan ini hanya terjadi pada area yang sangat gelap seperti langit dan pohon yang tidak terpapar cahaya sekitar. Secara keseluruhan, detail yang diberikan cukup terlihat bagus.

Hasil kamera ultra lebar malam

 

Saya pun mencoba memotret kondisi malam hari menggunakan zoom 2x. Tidak ada tanda-tanda penurunan ketajaman pada tingkat pembesaran ini. Jaring-jaring penutup lampu tetap terlihat jelas tanpa ada penurunan kualitas. White balance yang diberikannya pun cukup akurat sama seperti ketika memotret tanpa menggunakan zoom.

Hasil zoom 2x malam

 

Kualitas mode Portrait pada malam hari menggunakan kamera GT2 Pro menampilkan gambar yang bagus. Separasi antara subjek dan layar belakang terlihat rapi. Meski demikian, efek latar belakang hanya diburamkan saja, tidak menampilkan efek bokeh bulat pada lampu di belakang subjek.

Hasil mode Portrait malam

 

Dengan kondisi area gelap, kamera depan GT2 Pro tetap menghasilkan foto yang terang. Selain itu, tidak ada gangguan noise yang terlalu banyak. Warna yang dihasilkannya cukup alami dengan performa white balance yang akurat. Intinya, kamu tidak perlu khawatir memotret pada area gelap menggunakan kamera ini.

Hasil kamera depan malam

 

Merekam video pada malam hari menampilkan hasil yang terang. Performa exposure juga dapat ditanganinya dengan baik. Exposure ini dapat dengan tanggap menangani ketika saya berpindah merekam dari keadaan banyak lampu ke area gelap. Meski demikian, ada beberapa gangguan jitter ketika saja merekam sambil berjalan.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

    Share
    ×
    tekid
    back to top