sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
Senin, 26 Nov 2018 12:45 WIB

Ternyata WiFi lebih lelet dari jaringan seluler

OpenSignal menemukan bahwa kecepatan jaringan seluler telah melampaui koneksi rata-rata WiFi konsumen di 33 negara.

Ternyata WiFi lebih lelet dari jaringan seluler
(Foto: AARP)

Banyak orang yang mungkin lebih memilih menggunakan WiFi ketimbang data seluler mereka. Namun, laporan baru menunjukkan bahwa kecepatan WiFi rupanya masih kalah ketimbang data seluler. Hal ini bahkan berlaku hampir di seluruh dunia.

Dilansir The Register (26/11), OpenSignal menemukan bahwa kecepatan jaringan seluler telah melampaui koneksi rata-rata WiFi konsumen di 33 negara. Temuan ini tercatat berkisar dari Australia di mana kecepatan jaringan seluler mencapai 13Mbps, lebih cepat dibanding WiFi di Paris yang kecepatannya 2,5 Mbps.

Selain itu, penelitian OpenSignal juga menemukan bahwa Afrika, Eropa, Amerika Latin dan Timur Tengah termasuk negara dengan kecepatan jaringan seluler yang lebih tinggi ketimbang WiFi. Perbedaannya bahkan terkadang sangat jauh. Pengguna biasanya akan mendapat kecepatan jaringan seluler 10Mbps lebih besar, di negara-negara seperti Australia, Oman, dan Republik Ceko.

Kesenjangan yang tinggi juga ditemukan di negara-negara seperti Austria, Iran, dan Afrika Selatan dimana orang-orang akan mendapatkan kecepatan jaringan seluler 5Mbps lebih tinggi dibanding WiFi.

Hal sebaliknya terjadi di Singapura, Hong Kong dan Amerika Serikat (AS), dimana koneksi WiFi justru jauh lebih cepat dibanding jaringan seluler. Kecepatan WiFi-nya secara berturut-turut mencapai 34 Mbps, 38 Mbps, 25 Mbps.

VP of Analysis OpenSignal, Ian Fogg lantas menyarankan pelanggan dan vendor smartphone untuk memikirkan kembali asumsi dasar dari jaringan seluler dan WiFi. Saat ini, banyak smartphone yang terhubung ke jaringan WiFi dimana pun dengan asumsi mereka mendapat koneksi yang lebih baik dan cepat. Namun jika pengalaman yang mereka dapatkan justru tak sesuai dengan asumsi mereka, maka akan lebih banyak smartphone yang merasakan pengalaman buruk.

Share
×
tekid
back to top