Pendiri WhatsApp usulkan pengguna tinggalkan Facebook
Dia mengatakan bahwa Facebook saat ini hanya mementingkan keuntungan, bukan mementingkan penggunanya.
Salah satu pendiri WhatsApp, Brian Acton beberapa bulan lalu telah mengusulkan pengguna Facebook untuk hengkang dari platform tersebut. Salah satunya didasarkan oleh kejadian Cambridge Analytica, dimana data para pengguna Facebook telah dicuri.
Ternyata, mantan pekerja Facebook tersebut tidak berhenti sampai di situ saja. Baru-baru ini, ia kembali menganjurkan mahasiswa di Universitas Stanford untuk menghapus akun Facebook mereka dan menjauhi platform tersebut.
Hal ini dia lakukan pada saat menjadi pembicara di sebuah kelas di Stanford. Dia pun datang dengan 181 mantan karyawan Facebook lainnya. Salah satunya adalah Ellora Israni, pendiri She ++, seperti lapor The Verge (18/3/2019).
Selama dalam kelas, Acton berbicara tentang mengapa dia menjual Whatsapp ke Facebook, mengapa dia keluar, dan mengkritik dorongan untuk memprioritaskan monetisasi daripada privasi pengguna.
Selama pidatonya, ia mencatat bahwa perusahaan teknologi dan media sosial besar seperti Apple dan Google telah berjuang untuk memoderasi konten mereka. "Perusahaan-perusahaan ini tidak diperlengkapi untuk membuat keputusan ini," katanya.
“Kemudian, kita memberikan kemampuan untuk melakukan hal tersebut. Dan itu adalah bagian terburuknya,” lanjutnya. “Kita membuat akun untuk website ini. Jadi, kita hapus akun kita, bukan?”
Seperti diketahui, Acton telah menjadi kritikus vokal Facebook sejak meninggalkan perusahaan pada tahun 2017. Dia menganggap, apa yang dilakukan oleh perusahaan hanya untuk keuntungan semata, bukan untuk para pengguna mereka.
