Awas! Jangan asal scan dan buka link kode QR
Kode QR saat ini memang memudahkan para pengguna untuk melakukan transaksi. Namun, para peneliti keamanan melihat ada celah keamanan untuk teknologi tersebut.
Pembayaran menggunakan kode QR saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah Indonesia. Hal ini dikarenakan pemerintah sedang menggalakan pembayaran cashless untuk menekan penyebaran pandemi yang saat ini sedang terjadi.
Seperti diketahui, hampir semua fintech populer saat ini sudah memiliki cara pembayaran menggunakan QR Code. Bahkan para pemilik bank juga sudah menggunakan metode ini sebagai pembayaran hingga transfer antar pengguna.
Digunakan teknologi ini bukan hanya dikarenakan untuk mengurangi sentuhan tangan saja. Namun, hal ini dikarenakan hampir di semua smartphone modern saat ini dapat dengan mudah mengolah kode QR.
Namun, dibalik kemudahan penggunaan kode QR untuk melakukan pembayaran dan transfer dana, kode QR juga digunakan oleh penjahat untuk menipu para pengguna smartphone. Hal ini diungkapkan oleh para peneliti keamanan di Kaspersky.
Salah satu cara yang dilakukan oleh para peretas adalah dengan cara membuat tautan palsu untuk mengelabui para calon korbannya. Tak jarang para pihak yang tak bertanggung jawab menebar kode QR berbahaya tersebut di berbagai lokasi populer.
Para peretas pun membuat sebuah situs phising dimana memiliki tampilan yang sama dengan media sosial serta situs bank tertentu. Namun, para pengguna pun ditipu untuk memberikan data pribadi mereka kepada para peretas.
Dalam siaran pers yang diterima redaksi Tek.id (12/5), ada beberapa hal lain yang dapat digunakan oleh para peretas menggunakan kode QR tersebut. Beberapa diantaranya adalah menambah kontak, melakukan panggilan keluar, membuat draft email serta mengumpulkan baris penerima dan subjek, mengirim pesan, membagikan lokasi pengguna, membuat akun media sosial, menjadwalkan acara di kalender, dan menambahkan jaringan WiFi tanpa diketahui pengguna.
Untuk menghindari hal ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para pengguna smartphone. Yang pertama adalah jangan memindai kode QR yang ada di publik atau terlihat mencurigakan. Kemudian, pastikan tautan yang akan dibuka tidak mencurigakan atau urungkan diri untuk memindari kode QR jika alamat URL yang muncul dipersingkat. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
