Korea Selatan kucurkan dana Rp2,8 triliun demi 6G
Laporan ini juga menambahkan bahwa jaringan 6G hanya dapat dikomersilkan ketika jaringan berperforma tinggi di darat dan komunikasi satelit digabungkan.
Korea Selatan baru saja meluncurkan proyek lima tahun mereka untuk mengembangkan teknologi inti demi telekomunikasi 6G. Rencana ini akan membuat pemerintah negara itu menginvestasikan 220 miliar won (Rp2,8 triliun).
Salah satu negara di Asia ini meningkatkan upayanya untuk penelitian bersama dan kerja sama dengan Amerika Serikat. Mereka bertujuan untuk mencapai komersialisasi telekomunikasi seluler 6G pertama di dunia pada 2028. Investasi ini diumumkan pada pertemuan strategi 6G yang dihadiri oleh para ahli, pejabat perusahaan, dan juga pejabat pemerintah.
“Karena jaringan seluler generasi berikutnya adalah dasar dari inovasi digital, kita harus memainkan peran yang berani dan menantang bersama untuk memimpin pasar internasional di era generasi ke-6 berdasarkan pengalaman dan pengetahuan di bidang jaringan," kata Menteri Sains dan Teknologi Informasi Komunikasi Lim Hye-sook. Laporan ini juga menambahkan jaringan 6G hanya dapat dikomersilkan ketika jaringan berperforma tinggi di darat dan komunikasi satelit digabungkan.
Dilansir dari Gizmochina (24/6), para peneliti juga menyerukan pengembangan awal teknologi terkait 6G sementara banyak perusahaan telah bekerja sama dengan badan penelitian untuk mengamankan teknologi inti 6G. Lembaga Penelitian Elektronik dan Telekomunikasi Korea Selatan mengatakan mereka sedang mengerjakan pita frekuensi terahertz (THz) yang berpotensi menyediakan cara untuk memenuhi persyaratan 6G berkecepatan transfer data terabit per detik.
