Teknologi baru Bitdefender temukan lebih dari 60.000 aplikasi Android dengan malware

Deteksi malware dilakukan selama lebih dari enam bulan. Para peneliti menemukan bahwa malware mobile telah ada tanpa terdeteksi di aplikasi Android.

Peneliti Bitdefender baru-baru ini menemukan populasi besar aplikasi yang terinfeksi malware. Mereka menemukan puluhan ribu aplikasi terpengaruh oleh masalah ini berkat teknologi deteksi anomali terbarunya.

Para peneliti mengumumkan aplikasi pertama dengan teknologi deteksi anomali. Tim Bitdefender membawa teknologi baru ke dalam Bitdefender Mobile Security. Dilansir dari Gizmochina (14/6), aplikasi ini digunakan untuk mengungkap kampanye malware tersembunyi yang tidak terdeteksi di perangkat. Deteksi malware dilakukan selama lebih dari enam bulan. Para peneliti menemukan bahwa malware mobile telah ada tanpa terdeteksi di aplikasi Android.

Bitdefender juga menemukan bahwa kampanye malware tersebut berusaha membawa adware ke perangkat berbasis Android untuk tujuan menghasilkan pendapatan. Namun ini hanyalah salah satu bagian dari masalah karena orang-orang di balik ini juga dapat mengarahkan pengguna ke jenis malware lain. Ini termasuk trojan perbankan untuk mencuri kredensial sensitif pengguna Android. Khususnya, berita ini juga datang sebulan setelah laporan seputar trojan Android yang dijuluki "DogerRAT", yang menargetkan pengguna India dan mencuri informasi pribadi dan keuangan mereka.

Para peneliti telah menemukan lebih dari 60.000 aplikasi yang membawa adware ini dan menduga bahwa ada lebih banyak aplikasi yang terpengaruh oleh masalah ini di toko aplikasi. Teknologi pendeteksian anomali baru pertama kali diterapkan pada Oktober 2022 dan telah menemukan begitu banyak aplikasi yang terpengaruh. Namun tanpa teknologi baru, ini kemungkinan besar tidak akan ditemukan lebih lama. Berikut adalah beberapa jenis aplikasi yang ditiru oleh malware: