Review Sharp Aquos V6 & V6 Plus, serupa tapi tak sama
Dua model, V6 dan V6 Plus, yang diluncurkan Sharp Aquos kali ini tidak banyak berbeda, malah hampir seperti kembar.

Performa
Sharp Aquos V6 dan V6 Plus ditenagai oleh prosesor yang sama, yaitu octa core Cortex-A53 dari MediaTek Helio G25 dengan fabrikasi 12nm. Perbedaan ada pada RAM, dimana V6 Plus dibekali sebesar 4GB, sedangkan V6 3GB. Perlu dicatat, perusahaan menyasar pelajar, mahasiswa, pekerja, dan kalangan muda, yang notabenenya produktif dan hampir seluruh kegiatannya dilakukan secara digital alias melalui smartphone. Namun dengan RAM sebesar itu, tampaknya kurang merepresentasikan sasarannya. Tapi jangan khawatir, smartphone menawarkan ruang untuk memori eksternal hingga 512GB.
Berdasarkan hasil benchmark menggunakan aplikasi Geekbench 5, skor untuk pengujian single-core pada V6 dan V6 Plus tidak jauh berbeda, hanya terpaut 23 poin. Sedangkan perbedaan hasil pengujian multi-core-nya cukup signifikan dimana V6 mencetak 476 dan V6 Plus 608.
Untuk gim selevel PUBG Mobile masih bisa dimainkan menggunakan pengaturan grafis paling rendah. Sebab, lagging dan frame drop semakin sering terjadi ketika Saya mengaktifkan grafis tertinggi yang didukung V6 Plus, yaitu Balanced dengan frame rate Medium. Ponsel juga tidak mendukung fitur Gyroscope.
Namun, mengingat Sharp Aquos V6 dan V6 Plus tidak ditujukan untuk segmen gaming, jadi sangat wajar performa mobile gaming-nya tidak terlalu menonjol. Setidaknya, kedua ponsel ini masih menopang untuk kegiatan scrolling di media sosial atau browser. Dan lagi, kedua smartphone sudah menjalankan Android 12. Jadi, user interface (UI)-nya up to date, sama dengan smartphone flagship yang sudah dibekali Android 12.
Baterai
Selain NFC, satu hal lagi yang diunggulkan pada seri smartphone ini adalah kapasitas baterainya yang besar, yaitu 5.000 mAh. Ini memberikan daya tahan yang lama untuk kegiatan apapun.
Berdasarkan pengujian Tek.id, menonton YouTube selama satu jam di Aquos V6 menguras 11% daya, sedangkan di V6 Plus mengurangi 8% daya. Meskipun sama-sama mengusung kapasitas 5.000 mAh, tampaknya ada perbedaan konfigurasi yang membuat daya tahan baterainya berbeda satu sama lain.
Kesimpulan
Sharp menghadirkan Aquos V6 dan V6 Plus untuk melengkapi portofolionya di pasar smartphone entri. Teknologi NFC menjadi keunggulan pada ponsel yang dibanderol mulai dari Rp1,9 jutaan ini. Baterainya yang besar juga menopang penggunaan harian dengan daya tahan yang awet.
Meski demikian, layar dan RAM yang ditawarkan terbilang ketinggalan dari smartphone entri yang ada di pasaran saat ini. Untungnya, V6 Plus sudah dibekali kamera utama 50MP dengan HDR yang bekerja dengan baik. Begitu pula dengan V6 yang juga dibekali HDR.
Aquos V6 dibanderol Rp1.949.000, sedangkan V6 Plus dengan resolusi kamera yang lebih besar dijual seharga Rp2.499.000.