Tiongkok akan bangun bendungan menggunakan cetak 3D dengan bantuan robot
Tiongkok akan membangun bendungan setinggi 180 meter menggunakan teknik pencetakan 3D. Ini dilakukan tanpa pekerja manusia.
Biasanya printer 3D digunakan orang biasa untuk mencetak objek yang tidak terlalu besar di rumah. Namun, Tiongkok sudah berencana untuk mencetak bendungan secara 3D di tibet, dengan desain berbasis kecerdasan buatan (AI) dan tanpa pekerja manusia. Tujuan akhirnya adalah menghasilkan 5 miliar kWh listrik per tahun.
Proyek ini bermula dari laboratorium hidrosains dan teknik di Universitas Tsinghua 10 tahun yang lalu, dengan tujuan keseluruhan untuk membangun printer 3D terbesar di dunia secara efektif. Ini akan berkali-kali lebih besar dari apa yang kita gunakan untuk mencetak rumah secara 3D saat ini.
Dilansir dari Ubergizmo (18/5), seperti halnya percetakan 3D tingkat konsumen, bendungan setinggi 180 meter ini akan dibangun dalam satu lapisan pada satu waktu dengan cara yang sangat tepat dan sistematis.
Namun, mengesampingkan pekerja manusia hanya untuk menggunakan robot yang dikendalikan oleh AI terbukti lebih menantang daripada yang terlihat. Secara teori, robot bisa bekerja lebih cepat dan tepat bahkan dalam kondisi berbahaya.
Meski demikian, medan dan kondisi cuaca mungkin menjadi tantangan, dan diharapkan banyak insinyur dan staf berada di lokasi untuk menjaga semuanya tetap berjalan. Situasi apa pun yang tidak dapat ditangani oleh robot harus dilakukan oleh manusia.
Proyek ini seharusnya selesai pada tahun 2024, yang akan sangat mengesankan jika timeline ini dapat dipenuhi. Pencetakan 3D dengan cepat merevolusi cara pembuatan proyek itu. Terkadang, dengan bahan berteknologi tinggi dan detail kecil, sekarang bisa membangun sesuatu yang sangat besar dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
