sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id wd
Jumat, 17 Nov 2017 18:50 WIB

Tesla Semi siap merusak dominasi truk diesel

Tesla Semi adalah janji Elon Musk yang terwujud di segmen transportasi jarak jauh.

Tesla akhirnya resmi memperkenalkan truk semi-trailer, Tesla Semi, di California (16/11). Ini akan menjadi unit bisnis baru yang menantang bagi Tesla.

CEO Tesla Elon Musk sebenarnya menjanjikan kehadiran "hewan buas" ini lewat sebuah tweet, 14 September kemarin. Kenyataannya, janji tersebut baru terwujud bulan ini karena Tesla sibuk membantu proyek membangun ulang sumber daya listrik Puerto Rico yang terhantam angin topan, Maria, September kemarin. 

Tesla Semi merupakan kendaraan dengan bobot lebih dari 16 ton. Dikutip dari laporan TechCrunch (16/11), truk elektrik ini bisa capai kecepatan dari 0 ke 96 km/jam hanya dalam waktu 5 detik. Dengan beban maksimal 40 ton, tarikan dari 0-98 km/jam bisa dicapai dalam 20 detik. Soal tanjakan, Tesla mengklaim truk Semi ini bisa menanjak di kecepatan 104 km/jam.

Tesla Semi bisa menempuh jarak 804 kilometer dengan beban maksimalnya. Ini jauh dari perkiraan beberapa beberapa media bahwa jarak tempuh Tesla Semi hanya 482 kilometer. Di lain sisi, bila tangki tenaga listriknya penuh, Tesla Semi bisa membawa Anda hingga jarak sejauh 1.500 kilometer. Tesla juga mengklaim mampu menyaingi responsivitas dan handling truk bertenaga diesel konvensional.

Sebagai truk bertenaga listrik, Tesla Semi bisa membawa kita hingga 643 kilometer hanya dalam pengisian ulang selama 30 menit. Vox (16/11) menyebutkan, ini menghemat biaya operasional menjadi 20 persen ketimbang truk diesel. Tesla Semi juga membutuhkan perawatan yang lebih sedikit dibanding truk diesel.

Baterai Tesla Semi sendiri berkonsep modular atau bisa dilepas pasang. Untuk menunjang operasionalnya, Tesla berencana untuk membangun stasiun pengisian listrik yang mereka sebut Megachargers secara global.

Hal lain yang menarik dari Tesla Semi adalah aerodinamikanya. Menurut Musk, Tesla Semi lebih aerodinamis dibanding Bugatti Chiron, salah satu hypercar paling terkenal di dunia. Tesla Semi punya koefisien 0,36, sementara Buggati Chiron 0,38. 

Sisi keamanan Tesla Semi juga tak kalah impresif. Kaca pelindungnya jauh lebih kuat dari kaca truk diesel.

Desain kabin Tesla Semi juga benar-benar berbeda sama sekali dengan kendaraan konvesional. Kabin Tesla Semi dirancang agar pengemudi berada di tengah-tengahnya.

Rancangan ini disebut Tesla untuk mengoptimalkan daya pengelihatan pengemudi. Surrond view camera di Tesla Semi juga membantu mengeliminasi titik buta di pengelihatan pengemudi. Ada dua monitor pantau di kiri kanan stir. 

Karena ini adalah truk elektrik buatan Tesla, tentu fitur-fitur Autopilot-nya yang futuristik disematkan juga di dalamnya. Fitur Autopilot yang diadopsi Semi dari saudaranya, Tesla Model 3, adalah rem otomatis, pelacak jalur lalu-lintas. Fitur autopilotnya bahkan mampu menepi sendiri bila pengendara terkena serangan jantung tiba-tiba. Kemudian, Tesla Semi akan menghubungi nomor darurat secara otomatis.

Produksi

Musk mengatakan, produksi Tesla Semi dimulai 2019 nanti. Namun, Musk belum menyebutkan berapa harga yang harus dibayarkan untuk membeli produknya.

Apa yang dilakukan Tesla memang impresif. Namun, Musk masih punya PR besar untuk memroduksi truk ini. Menjual produk truk sedikit lebih sulit dibanding jualan mobil penumpang.

Anne Goodchild, kepala pusat suplai di University of Washington, seperti dilansir WIRED (16/11) mengatakan bahwa dalam industri mobil kelas berat seperti truk semi-trailer, mindset pembeli truk bukan untuk gaya, namun seberapa besar dampak efisiensi ekonomi yang bisa diberikan produknya.

Tesla Semi bisa jadi punya kelebihan dari efisiensi biaya bahan bakar minyak. Council of Economic Advisers di Gedung Putih, pada 2016 lalu, menerangkan bahwa kendaraan seperti ini bisa mengancam 2,1-3,3 juta pekerjaan. Imbasnya bagi lingkungan pun sangat signifikan.

Berdasarkan data Departemen Energi Amerika Serikat, tahun 2016, truk adalah kendaraan penyumbang emisi gas yang besar. Kendaraan truk Class 8 seperti Tesla Semi mengirim 80 persen barang di seantero Amerika dan menyumbang 22 persen dari penggunaan BBM. Mereka membakar 28 miliar galon BBM tiap tahun.

Masih bersandar pada data yang sama, jumlah truk jenis ini secara global menyumbang emsisi gas sebesar 7 persen. Selain itu, mereka menghabiskan 17 juta barel per hari. Kenaikan permintaan terhadap kendaraan sejenis naik 1,9 persen per tahun.

Tentu Tesla Semi yang bertenaga listrik mampu mengefisiensi bahan bakar serta emisi gas buang. Masalahnya, Elon Musk harus menyiapkan infrastrukturnya segera. Meski mampu menciptakan stasiun pengisian di seantero negeri, waktu isi ulang yang lama, isi 30 menit bisa menempuh 643 kilometer, pengendara menghabiskan lebih banyak waktu daripada berhenti di stasiun bahan bakar minyak. 

Mungkin pertanyaannya yang paling tepat adalah, kenapa Tesla masuk pasar mobil besar berjarak tempuh jarak jauh (long-haul)?

Meski begitu, Musk menjanjikan efisiensi ekonomi yang dramatis. Dalam rute 100 mil atau sekitar 160 kilometer, Tesla Semi hanya berbiaya operasional USD1.26 /mil. Sementara truk diesel konvensional membutuhkan USD1.51/mil.

Share
×
tekid
back to top