Tesla ungkap proyek pembuatan baterai megapack baru demi hadapi persaingan pasar
Tesla baru saja mengumumkan peluncuran proyek pembuatan baterai megapack di Shanghai, China demi menghadapi persaingan pasar yang kian ketat.
Perusahaan produsen kendaraan listrik, Tesla baru saja meluncurkan proyek pembuatan baterai megapack di Shanghai, China pada Jumat (23/12) kemarin. Kali ini Tesla berencana untuk memproduksi setidaknya 10 ribu baterai megapack per tahunnya demi menghadapi persaingan produksi teknologi yang kian kompetitif.
Dilansir dari Reuters (23/12),Tesla telah membeli sejumlah bidang tanah demi pembangunan pabrik pembuatan baterai megapack tersebut. Pembuatan baterai ini merupakan rencana strategis Tesla untuk beberapa tahun ke depan dengan terus berinovasi menciptakan baterai kapasitas besar dengan kualitas terbaik.
Baterai ini diperkirakan mampu menyimpan energi listrik dalam jumlah sangat besar yang diklaim mampu memberi daya untuk 3600 rumah selama satu jam. Disebutkan juga bahwa produksi baterai megapack ini bukan sekadar untuk kendaraan listrik melainkan proyek komersial lainnya seperti peralatan elektronik.
Proyek ini merupakan bagian investasi Tesla di China yang sebelumnya telah membuat pabrik otomotif dengan mengeluarkan produk kendaraan listrik Model 3 dan Model Y. Kehadiran proyek ini sekaligus memberi sinyal bahwa Tesla selalu siap bersaing dengan kompetitor lain di bidangnya seperti Nio, Xpeng, dan Li Auto yang notabene merupakan perusahaan teknologi asal China.
Baterai megapack adalah produk penting bagi Tesla, sebab perusahaan ini tengah berambisi mengembangkan teknologinya di bidang penyimpanan daya bukan hanya terbatas pada mobil listrik saja. Selain China, Tesla juga sudah membangun fasilitas produksi baterai di sejumlah wilayah dan negara seperti California, Australia, dan Inggris.
Adapun Indonesia juga sempat menjadi negara yang dibidik oleh Tesla untuk pembuatan pabrik baterai lithium, terlebih Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam untuk bahan bakunya yakni Nikel. Akan tetapi rencana ini belum mendapatkan kepastian atau kabar lebih lanjut mengenai proses kerja samanya baik dari Tesla maupun pemerintah Indonesia.
