Samsung bangun kompleks penelitian semikonduktor baru di Korea Selatan

Samsung Electronics telah memulai pembangunan kompleks penelitian dan pengembangan semikonduktor baru di Giheung, Korea Selatan. Langkah ini memiliki tujuan untuk memperluas kepemimpinannya dalam teknologi semikonduktor mutakhir.

Perusahaan tersebut bermaksud untuk menginvestasikan sekitar KRW20 triliun (Rp221,9 triliun) pada tahun 2028 di kompleks itu, yang akan membentang sekitar 109.000 meter persegi di kampus Giheung-nya.

Dilansir dari Gizmochina (23/8), fasilitas baru ini tampaknya akan menjadi ujung tombak penelitian lanjutan pada perangkat serta proses generasi berikutnya untuk memori dan semikonduktor, kemudian pengembangan teknologi baru yang inovatif berdasarkan roadmap jangka panjang perusahaan.

Samsung berharap dapat melampaui batasan penskalaan semikonduktor dan memperkuat keunggulan kompetitifnya dalam teknologi semikonduktor dengan mendirikan fasilitas R&D baru tersebut.

Pada tahun 2019 lalu, Samsung menyatakan niat untuk membelanjakan KRW133 triliun (Rp1.476 triliun) untuk R&D semikonduktor pada tahun 2030. Bisnis tersebut menyediakan KRW73 triliun (Rp810,2 triliun) untuk operasi R&D di Korea Selatan, sehingga menginvestasikan USD15 miliar (Rp1.088,5 triliun) pada satu situs R&D sangat cocok dengan strategi ini.

Pusat R&D baru tersebut akan berkolaborasi dengan lini R&D Samsung yang ada di Hwaseong (yang berfokus pada memori, sistem LSI, dan teknologi foundry) dan kompleks produksi perusahaan Pyeongtaek.

“Kompleks R&D mutakhir kami yang baru akan menjadi pusat inovasi di mana talenta penelitian terbaik dari seluruh dunia dapat datang dan tumbuh bersama,” kata President Divisi Device Solution, Kye Hyun Kyung. “Kami berharap awal tahun baru ini akan meletakkan dasar bagi pertumbuhan berkelanjutan dari bisnis semikonduktor kami.”

Ini adalah fasilitas R&D semikonduktor pertama Samsung dalam skala ini dan akan mendorong ambisi perusahaan untuk menciptakan chip logic dan memori yang lebih kompetitif.