sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
Rabu, 20 Mar 2019 10:59 WIB

Pengalaman bermain gim Assassin’s Creed Odyssey di Stadia

Meski memiliki latensi yang cukup tinggi, namun bagi para gamer yang ingin bermain gim kasual hal ini bukan menjadi sebuah hambatan besar.

Pengalaman bermain gim Assassin’s Creed Odyssey di Stadia
Assassins Creed Odyssey (Ubisoft)

Google selama beberapa hari terakhir ini menjadi buah bibir, terutama oleh para gamer. Pasalnya mereka baru saja meluncurkan layanan streaming gim mereka yang bernama Stadia.

Dalam perkenalannya, pihak Google menyatakan bahwa para gamer dapat melakukan streaming gim di resolusi 4K 60fps. Meski menarik, namun para gamer pun sedikit skeptis mengenai lantensi dari layanan tersebut.

Salah satu orang yang telah mencoba layanan ini, Digital Foundry, mengakui bahwa layanan ini cukup solid. DF menguji gim Assassin’s Creed Odyssey yang berjalan pada 1080p dan 30fps menggunakan WiFi dan koneksi Internet sekitar 200 mbps.

Melansir dari laman Wccftech (20/3), dalam pengujiannya mereka menemukan ada sekitar latensi sebesar 166ms. Jika dihitung lebih lanjut, dia mendapatkan pengurangan 10 frame per sepertiga detik. Ini mengakibatkan jeda setelah tombol ditekan.

Mereka juga melakukan tes "skenario terburuk" dengan mencoba menggunakan koneksi 15 mbps. Mereka menemukan bahwa ada latensi sebesar 188ms. Sebagai perbandingan, latensi stik di Xbox One X sekitar 145 ms sedangkan PC kelas atas memiliki latensi sekitar 79 ms.

Meski memiliki latensi yang cukup besar, namun tidak akan menjadi sebuah hambatan berarti. Bahkan, kebanyakan orang mungkin tidak akan menyadarinya, terutama ketika memainkan gim yang tidak membutuhkan pergerakan cepat.

Hal ini akan berbeda pada saat para gamer harus memainkan gim dengan fase lebih cepat. Beberapa contoh gim FPS populer saat ini, seperti PUBG, Fortnite, Apex Legends, dan gim-gim FPS lainnya.

Untuk gim dengan genre tersebut, paling ideal para gamer harus memiliki kontroler dengan lag input di bawah 100ms. Bahkan, para gamer profesional akan menggunakan kontroler yang memiliki latensi 50ms.

Beralih ke kualitas gambar, DF mengatakan bahwa kualitas gambar gim Assassin’s Creed Odyssey yang dia mainkan kurang baik. Dia melihat banyak artefak, dugaannya ada pada kesalahan encoder video Google. Dia juga mengatakan bahwa artefak ini akan lebih terlihat saat bermain gim di 60 fps.

Meski memiliki kekurangan, namun secara keseluruhan DF tampaknya cukup optimis tentang Stadia. Mereka menyatakan bahwa layanan ini merupakan layanan streaming gim yang terbaik dan memiliki potensi pengembangan yang besar.

Nah, bagi Anda yang penasaran bagaimana pengalaman DF memainkan gim Assassin’s Creed Odyssey di Stadia, silahkan simak video di bawah ini.

Share
×
tekid
back to top