NASA ungkap kondisi manusia bila menjalani kehidupan di Mars

Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) belum lama ini telah melakukan simulasi kehidupan di 'planet merah' atau biasa dikenal sebagai Mars secara komprehensif. Jadi berkat salah satu tempat penelitian di Texas, NASA berhasil  membuat kondisi lingkungan yang menyerupai keadaan di Mars.

Dilansir dari Unilad (1/1), alasan NASA memilih melakukan simulasi ini lantaran untuk melakukan di tempat sebenarnya yakni Mars membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Tidak seperti ke bulan yang hanya membutuhkan waktu tiga hari saja, setidaknya dibutuhkan 7 bulan untuk bisa manusia mencapai permukaan Mars.

Bukan hanya masalah waktu, NASA juga telah memperhitungkan berbagai resiko untuk melakukan ekspedisi tersebut. Misalnya, kemungkinan bila astronot yang melakukannya akan kehilangan nyawa, sehingga bagi NASA simulasi ini sangatlah penting.

Maka dari itu, simulasi ini dilakukan dengan sangat serius dan totalitas demi mendapatkan hasil temuan yang terbaik. Salah satu temuan menarik dalam simulasi ini adalah mengenai kondisi psikologi awak CHAPEA yang merasa cukup kesepian tatkala melakukan uji coba ini selama kurang lebih 6 bulan lamanya.

Kendati awak CHAPEA dapat bertahan hidup selama itu berkat teknologi terkini dalam hal bercocok tanam, namun hal-hal seperti kondisi di bumi tidak mampu didapatkan olehnya. Awak tersebut mengaku sangat kehilangan beberapa hal seperti pohon, warna, bahkan pengalaman mengemudi sewaktu di bumi.

Hanya sedikit hal yang bisa dilakukan oleh awak tersebut selama simulasi seperti menanam tomat lalu memasaknya untuk merayakan momen pergantian tahun. NASA melihat temuan ini sebagai hal yang menarik, mengingat sejatinya kendala yang dihadapi bukan hanya soal kemampuan untuk bertahan hidup di planet lain, namun itu juga termasuk adaptasi di lingkungan baru terutama dari segi sosial budaya.

"Kami sangat tertarik melihat bagaimana kondisi awak secara menyeluruh termasuk dari segi kesehatan setelah melakukan simulasi ini dan ini juga dalam hal gaya hidup yang berubah drastis," ucap juru bicara NASA. "Jadi perubahan gaya hidup (sosial budaya) adalah temuan menarik yang didapatkan dari simulasi pada awak CHAPEA di tempat atau lingkungan yang serupa dengan konsisi di planet Mars ini," pungkasnya.

Adapun dari hasil simulasi ini, salah satu awak CHAPEA mengalami tragedi yakni gugur setelah melalui beberapa rangkaian uji coba. Namun itu bukan merupakan awak manusia melainkan sebuah robot buatan yang juga terlibat dalam simulasi kali ini. 

"Saya mungkin tidak sengaja telah membuat salah satu awak robot tumbang pada simulasi ini," kata petugas kesehatan NASA, Dr. Nathan Jones.