Mobil listrik pertama Nissan hadir tahun depan
Pabrikan tersebut menghadirkan mobil bertenaga listrik agar dapat mengurangi emisi CO2 di wilayah Eropa, disusul dengan negara lain.
Presiden dan CEO Mazda Akira Marumoto berencana ingin menurunkan emisi kendaraannya di wilayah Eropa. Pabrikan otomotif tersebut menargetkan emisi di wilayah itu menjadi 95 g/km pada tahun 2021.
Dilansir dari Autoblog (9/6), menaggapi bagaimana Mazda berencana untuk mencapai jumlah emisi yang ditargetkan, Marumoto mengatakan mereka bakal meluncurkan mobil bertenaga listrik pertamanya di tahun 2020 dan hibrida pada tahun 2021 atau 2022.
Automotive News Europe mengutip temuan JATO Dynamics bahwa rata-rata kendaraan Mazda Eropa adalah 135 gram/km. Jadwal Keselarasan Prosedur Kendaraan Ringan (Worldwide Harmonised Light Vehicle Test Procedure / WLTP) terbaru mulai berlaku penuh pada tahun 2020, target CO2 kendaraan berdasarkan metodologi menjadi 114,9 g/km.
Kendaraan Mazda yang paling popular di Eropa adalah CX-5 dengan emisi CO2 mulai dari 128 g/km hingga 150 g/km. Selain itu, untuk produsen mobil kecil. Mazda bekerja sama dengan Toyota dan Denso di tahun 2017 pada perusahaan yang bernama EV Common Architecture Spirit Co Ltd untuk mengembangkan teknologi mobil listrik. Marumoto mengatakan perusahaannya sedang mengerjakan arsitektur mobil listrik dengan Toyota, tetapi debut tersebut akan hadir di Mazda.
Sistem tersebut kemungkinan mesin rotary yang digunakan untuk mengisi ulang baterai. “Aplikasi pertama rotary baru akan sebagai peningkat jangkauan untuk mobil listrik,” kata Marumoto. Konfigurasi ini dapat ,memberikan kita pratinjau pertama tentang apa yang disebut dengan XEV. Ini adalah sebuah platform yang dapat bertindak sebagai hibrida ringan, hibrida seri, atau kendaraan listrik dengan ekstender rentang putar.
