Keuntungan mobil listrik sedikit, Tesla PHK massal karyawannya
Tesla, perusahaan kendaraan listrik terkemuka, baru-baru ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja yang signifikan, mempengaruhi lebih dari 10% dari total tenaga kerjanya.
Tesla, perusahaan kendaraan listrik terkemuka, baru-baru ini mengumumkan pemutusan hubungan kerja yang signifikan, mempengaruhi lebih dari 10% dari total tenaga kerjanya. Langkah ini diambil setelah perusahaan melaporkan penurunan penjualan yang mengecewakan pada kuartal pertama tahun ini, yang menandai tantangan baru bagi raksasa mobil listrik tersebut.
Dilansir dari TechCrunch (17/4), PHK ini tidak hanya berdampak pada departemen tertentu tetapi juga pada karyawan yang berkinerja tinggi. Manajemen Tesla menyampaikan bahwa pemotongan ini sebagian besar disebabkan oleh kinerja keuangan yang buruk, yang telah memaksa perusahaan untuk mengambil tindakan drastis guna meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional.
Dalam sebuah pengajuan SEC, Tesla menjelaskan logika di balik keputusan tersebut, menyatakan bahwa pertumbuhan cepat perusahaan selama beberapa tahun terakhir dengan skala global telah menyebabkan perlunya restrukturisasi perusahaan. Diperkirakan antara 14.000 hingga 15.000 pekerja akan terkena dampak dari PHK ini, yang mencerminkan upaya Tesla untuk mempersiapkan diri untuk fase pertumbuhan selanjutnya.
Pemutusan hubungan kerja ini juga menandai pergeseran strategis dalam prioritas perusahaan, dengan CEO Elon Musk yang terus mendorong perusahaan menuju pembuatan kendaraan yang sepenuhnya otonom. Meskipun Tesla telah mencapai rekor penjualan sebanyak 1,81 juta kendaraan pada tahun 2023, margin keuntungannya terpukul akibat perang harga kendaraan listrik yang telah berlangsung setidaknya selama setahun terakhir.
Kesimpulannya, Tesla menghadapi masa-masa sulit dengan penjualan yang menurun dan persaingan yang meningkat, yang memaksa perusahaan untuk mengambil langkah-langkah radikal dalam mengurangi tenaga kerja dan mengoptimalkan operasionalnya.