sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
Kamis, 21 Mar 2024 11:01 WIB

Misteri dune gelap di permukaan Titan bulan Saturnus baru bisa dijawab NASA pada 2028

Lalu bagaimana bukit pasir ini bisa menghiasi permukaan Titan? Skenario ini mengaitkan asal usul dune tersebut dengan Sabuk Kuiper.

Misteri dune gelap di permukaan Titan bulan Saturnus baru bisa dijawab NASA pada 2028

Dibalik pesona misterius dune gelap yang menghiasi permukaan Titan, bulan terbesar Saturnus, mungkin terdapat kisah yang lebih menakjubkan dari yang kita bayangkan. Menurut laporan ilmuwan planet, William Bottke, yang disampaikan dalam Lunar and Planetary Science Conference, dune-dune misterius tersebut kemungkinan besar bukanlah hasil dari proses lokal, melainkan jatuh dari langit.

 

Titan adalah bulan terbesar milik Saturnus dan satu-satunya bulan di tata surya yang diketahui memiliki awan serta atmosfer yang padat. Selain itu, Titan adalah satu-satunya benda selain Bumi yang diketahui memiliki cairan di permukaannya. Sedangkan dune yang dimaksud adalah bukit pasir.

 

Dilansir dari sciencenews.org (21/3), simulasi komputer menunjukkan bahwa jumlah material komet yang cukup banyak bisa saja telah menabrak Titan, membentuk ladang dune yang luas seperti yang disampaikan William Bottke. 

 

Lalu bagaimana bukit pasir ini bisa menghiasi permukaan Titan? Skenario ini mengaitkan asal usul dune tersebut dengan Sabuk Kuiper, sumber komet modern yang berada di luar orbit Neptunus. William Bottke, bersama tim penelitinya dari Southwest Research Institute di Boulder, Colo., mengusulkan bahwa skenario ini juga dapat menjelaskan kemunculan material serupa di planet lain.

 

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah bertanya-tanya tentang asal-usul dune gelap yang memikat di Titan. Di bawah langit oranye yang khas, terhampar sekitar 15 juta kilometer persegi dune yang misterius ini. Menurut Jani Radebaugh, seorang ahli geologi planet dari Brigham Young University di Provo, Utah, ukuran dune Titan sebanding dengan dune raksasa yang ditemukan di Uni Emirat Arab.

 

Sebelumnya, hipotesis yang populer adalah dune Titan terbentuk dari partikel organik yang dihasilkan oleh radiasi matahari di atmosfer kabutnya. Namun, hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa partikel organik ini mungkin terlalu rapuh untuk bertahan sebagai dune.

 

William Bottke dan rekan-rekannya menawarkan skenario alternatif yang menarik. Mereka mengusulkan bahwa miliaran tahun yang lalu, saat perubahan besar dalam evolusi tata surya terjadi, planet raksasa seperti Jupiter dan Saturnus diyakini telah melewati Sabuk Kuiper. Ini menyebabkan Titan dan bulan-bulan lainnya diserang oleh hujan komet yang datangnya dari luar angkasa. Tabrakan ini, selain menimbulkan komet, juga menghasilkan partikel-partikel kecil yang mungkin telah membentuk dune gelap di Titan.

 

Simulasi komputer yang mereka jalankan menunjukkan bahwa material komet dan partikel debu tersebut cukup banyak untuk membentuk dune Titan. Temuan ini juga mendukung kemungkinan adanya materi serupa di bulan-bulan Jupiter dan Saturnus lainnya.

 

Namun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab. Misalnya, apakah materi tersebut akan tetap di permukaan Titan setelah jatuh? Letusan gunung berapi es di Titan bisa menjadi masalah bagi skenario ini. Meskipun demikian, kita mungkin akan segera mendapatkan jawabannya. Misi NASA yang akan datang, Dragonfly, dijadwalkan akan diluncurkan pada 2028, dan diharapkan dapat memberikan jawaban atas misteri ini.

Share
×
tekid
back to top