ChatGPT habiskan 1/2 liter air untuk setiap 20 pertanyaan yang diajukan pengguna
OpenAI mengakui masalah penggunaan air dan mengatakan sedang mencari cara untuk membuat LLM lebih hemat energi.

Menurut peneliti Shaolei Ren dari Universitas California, ChatGPT dan model bahasa serupa menggunakan hingga 500 mililiter air untuk setiap 20 hingga 50 pertanyaan yang diajukan pengguna.
Dalam makalah yang diterbitkan di Arxiv awal tahun ini, peneliti menunjukkan bahwa 500 ml mungkin tidak tampak banyak. Namun jika pengguna secara global digabungankan, ini menghabiskan air yang sangat besar.
“Dapat dikatakan bahwa sebagian besar pertumbuhan [air] [dalam laporan lingkungan hidup Microsoft tahun 2022] disebabkan oleh AI. Investasi besarnya pada AI generatif dan kemitraan dengan OpenAI. Kebanyakan orang tidak mengetahui penggunaan sumber daya yang mendasari ChatGPT," kata Shaolei Ren kepada AP News, dikutip dari Neowin (11/9).
Microsoft telah mengakui masalah ini dan mengatakan bahwa mereka sedang meneliti cara untuk mengukur penggunaan energi dan jejak karbonnya. Ia juga mengatakan bahwa mereka sedang mencari cara untuk membuat LLM lebih hemat energi.
Sejalan dengan itu, OpenAI juga mengakui masalah penggunaan air dan mengatakan sedang mencari cara untuk membuat LLM lebih hemat energi. Semoga saja, perusahaan dapat mengembangkan metode yang sekarang dipakai untuk mengurangi penggunaan air dan energi.
Untuk diketahui, penggunaan air pada infrastruktur daya pusat data adalah hal yang lumrah. Bahkan perusahaan sekelas Google dan Microsoft masih menggunakan menara pendingin sebagai solusi pendinginan untuk pusat data skala gudang.
Sistem pendingin memastikan server tidak terlalu panas. Server komputer adalah tempat model AI dilatih dan diterapkan untuk inferensi. Server-server ini mungkin juga memiliki desain khusus, termasuk beberapa GPU dan/atau perangkat keras yang dibuat khusus, untuk mempercepat pelatihan dan inferensi model AI.