sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
Senin, 02 Mar 2020 11:38 WIB

Algoritma baru bisa hindari pelanggaran hak cipta di internet

Seorang musisi dan programer mengembangkan algoritma untuk menghasilkan kombinasi melodi baru guna menghindari pelanggaran hak cipta.

Algoritma baru bisa hindari pelanggaran hak cipta di internet
Source: Pexels/ Hendrik B

Internet menjanjikan kemudahan bagi para penggunanya, termasuk ketika menemukan pelanggaran hak cipta. Salah satu industri yang paling rentan terhadap pelanggaran hak cipta adalah musik. Kemiripan sebuah musik akan menuntun dua pihak ke meja hijau guna memperebutkan hak cipta tersebut, terlepas dari disengaja atau tidak.  

Untuk mengatasi masalah tersebut, seorang musisi bekerja sama dengan programer untuk menghentikan masalah hak cipta itu. Adalah Damien Riehl dan Noah Rubin, keduanya mengembangkan algoritma yang dapat menghasilkan sebanyak mungkin kombinasi musik. 

Keduanya bertujuan untuk menghasilkan setiap kombinasi dan memberikannya ke publik. Mereka mengklaim bahwa para musisi dapat menggunakan melodi ini tanpa harus khawatir lagi akan isu pelanggaran hak cipta. 

Algoritma ini diklaim dapat menghasilkan setiap not 1/8 sebanyak 12 ketukan. Menurut Riehl, algoritma ini mampu menciptakan 300.000 melodi setiap detik. Nah, agar setiap melodi ini bisa mendapatkan hak cipta, keduanya harus mengekstrak melodi ini ke hard drive

“Di bawah hukum hak cipta, angka adalah fakta dan di bawah hukum hak cipta, fakta memiliki hak cipta yang tipis, atau tidak ada hak cipta sama sekali. Jadi mungkin jika angka-angka ini sudah ada sejak awal, mungkin melodi hanyalah hitungan matematika saja.” ungkap Riehl. 

Dilansir dari Mashable (2/3), algoritma ini beserta dengan melodi yang dihasilkannya, sudah tersedia di Github dan Internet Archive. Versi MIDI-nya juga sudah rilis di bawah lisensi Creative Commons Zero. Dengan kata lain, kumpulan melodi itu belum memiliki hak cipta sama sekali. 

Share
×
tekid
back to top