Google dilaporkan bayar Apple 36% dari setiap pendapatan iklan di Safari

Google membayar Apple 36% dari seluruh pendapatan iklan yang dihasilkannya setiap kali pengguna melakukan pencarian Google menggunakan browser Safari milik Apple. Jumlah tersebut, yang seharusnya dirahasiakan, diungkapkan oleh Kevin Murphy, seorang profesor ekonomi di Universitas Chicago selama kesaksiannya atas nama Alphabet di persidangan Departemen Kehakiman AS yang sedang berlangsung di Washington pada hari Senin.

Angka tersebut menjelaskan hubungan antara dua perusahaan teknologi terbesar di dunia, yang berada di bawah pengawasan antimonopoli dalam beberapa tahun terakhir. Dilansir Engadget (14/11), Departemen Kehakiman AS menuduh Google menggunakan sumber dayanya yang besar untuk mempertahankan dominasi pasar dengan membayar perusahaan seperti Apple, yang perangkat iPhone, iPad, dan Mac-nya memiliki miliaran pengguna secara kolektif, untuk menjadi mesin pencari default di Safari.

Pada tahun 2021, Google dilaporkan membayar Apple “sekitar $18 miliar” untuk menjadi mesin pencari default di Safari, ungkap laporan New York Times.

Pekan lalu, Google dan Apple telah mengajukan keberatan untuk mempublikasikan rincian aturan mereka. Google mengatakan bahwa mempublikasikan lebih banyak rincian "akan secara tidak wajar melemahkan posisi kompetitif Google dalam kaitannya dengan pesaing dan pihak lain" dalam pengajuan pengadilan.

Tidak jelas berapa banyak pendapatan iklan yang dihasilkan Google dari Safari, tetapi dapat diasumsikan bahwa 36% dari jumlah tersebut kemungkinan besar menghasilkan puluhan miliar dolar. Pada tahun 2022, total pendapatan Google adalah $279,8 miliar, dan sebagian besar berasal dari iklan.