sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
Rabu, 14 Apr 2021 15:05 WIB

Xiaomi Redmi Note 10, andalkan Super AMOLED dan speaker stereo

Layar Super AMOLED Redmi Note 10 berukuran 6,43 inci dengan resolusi 1.080 x 2.400 piksel. Kecerahan maksimal untuk layar tersebut adalah 1100 nit.

Xiaomi Redmi Note 10, andalkan Super AMOLED dan speaker stereo

Seperti yang kita tahu, Redmi Note 10 merupakan seri Redmi pertama yang menggunakan panel layar Super AMOLED ketimbang LCD. Menyasar ke kelas menengah, biasanya seri ponsel Redmi Note dari Xiaomi menampilkan layar LCD dengan penerangan latar LED, dan basis teknologi IPS.

Berbeda dengan layar LCD, layar Super AMOLED tidak menggunakan penerangan di latarnya. Artinya AMOLED memiliki cahaya pada setiap pikselnya. Karena tidak menggunakan panel tambahan sebagai penerangan, maka AMOLED memiliki desain yang lebih tipis jika dibandingkan dengan layar LCD. Profil yang tipis dari panel tersebut dapat pula memungkinkan ponsel berdesain tipis dan juga ringan.

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa setiap piksel Super AMOLED dapat berpendar sendiri. Ini memungkinkan kualitas kontras yang sangat tinggi serta relatif lebih irit daya baterai karena hanya mengaktifkan piksel sesuai kebutuhan. Ketika ponsel berlayar AMOLED masuk ke dalam mode gelap, maka selain tidak menyilaukan mata, juga akan irit daya.

Desain & layar

Layar Super AMOLED Redmi Note 10 berukuran 6,43 inci dengan resolusi 1.080 x 2.400 piksel. Kecerahan maksimal untuk layar tersebut adalah 1100 nit. Kecerahan ini termasuk tinggi, kamu tidak akan kesulitan melihatnya pada siang hari bolong. Bagian tengah atas layar terdapat punch-hole kecil untuk tempat kamera depan.

Bodi Redmi Note 10 menggunakan bahan glossy atau mengkilap. Modul kamera belakang berbentuk persegi panjang. Ada 4 kamera di sini, yang dirancang secara rapi dan relatif simetris. Meskipun dilengkapi layar Super AMOLED, tetapi ponsel ini menggunakan sensor sidik jari yang terintegrasi di tombol daya, bukan di layarnya.

Xiaomi mengatakan penempatan pemindai sidik jari di lokasi tersebut karena ingin menambahkan tingkat elegan desain ponsel. Selain itu, penempatan sensor di samping dianggap lebih ergonomis. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa seri Redmi mendatang menggunakan sensor sidik jari di layar.

Selain ponsel itu sendiri, kelengkapan dalam kemasan Redmi Note 10 meliputi kepala charger 33W beserta kabelnya. Ini membuktikan bahwa sistem pengisian cepat ponsel sudah dapat digunakan tanpa membeli kepala charger opsional. Tidak ketinggalan pula softcase berwarna transparan untuk perlindungan bodi ponsel.

Mengingat layar yang digunakannya adalah Super AMOLED, tentu saja Note 10 memiliki fitur Always on Display AOD. Ada beragam tampilan AOD yang dapat kamu pilih, beberapa di antaranya adalah tampilan analog, animasi, kaleidoskop, dan lain-lain. Kamu juga dapat mengganti tampilan jam AOD dengan bermacam-macam warna.

Speaker stereo Note 10 ada di bagian bawah dan atas. efek stereo ini memiliki speaker khusus tanpa menjadi satu dengan speaker telinga (earpiece) saat melakukan telepon. Dengan demikian menjanjikan kualitas separasi yang seimbang.

Bagian sisi bawah ada port audio 3,5 mm, USB-C dan mikrofon. Sisi samping kanan ponsel terdapat tombol volume dan tombol daya (terintegrasi sensor sidik jari). Selain salah satu speaker, bagian sisi atas ada mikrofon dan transmitter inframerah untuk kebutuhan tertentu.

Kamera

Kamera belakang ponsel yang berukuran 160,5 x 74,5 x 8,3 mm ini terdiri dari empat unit. Kamera pertama mengusung lensa lebar (disebut juga kamera utama) yang memiliki sensor beresolusi 48 MP, kamera kedua menggunakan lensa ultra lebar beresolusi 8 MP, selanjutnya ada kamera makro yang berfungsi melakukan fokus dari dekat dengan resolusi 2 MP, kamera terakhir adalah depth sensor beresolusi 2 MP. Untuk kamera depan, ponsel ini memiliki resolusi 13 MP.

Kamera pertama yang saya uji adalah kamera utama. Performa auto exposure bagian langit terlihat bagus, karena bentuk-bentuk awan terlihat jelas tanpa ada cahaya yang terlalu mendominasi. Warna langit juga terlihat sangat baik. Detail pada subjek di bagian bawah terlihat cukup jelas, seperti bagian gelombang air dan dedaunan. Namun, ada beberapa area yang seharusnya terang menjadi agak gelap, contohnya pada pohon di sebelah kanan.

Kamera utama

 

Beranjak ke pengujian kamera lensa ultra lebar. Sama seperti hasil pengujian kamera utama, kamera lensa ultra lebar memberikan hasil performa exposure yang baik pada bagian langit. Tekstur pada gelombang danau terlihat cukup jelas. Namun, detail daun pada pohon di sebelah kiri kurang terlihat jelas. Selain itu, ada bagian agak gelap yang seharusnya terang, seperti pada daun sebelah kanan.

Ultra lebar

 

Hasil dari pemotretan zoom 2x menampilkan ketajaman yang menurun. Ini dapat dilihat dari pepohonan dan air danau. Meski demikian, exposure pada langit masih dapat dipertahankan sehingga awan terlihat jelas. Selain itu, tidak ada gangguan fringing pada pinggiran subjek. Secara keseluruhan, pembesaran pada tingkat ini masih menampilkan hasil yang jelas.

Zoom 2x

 

Ini adalah hasil foto yang diambil menggunakan kamera makro. Warna terlihat natural dengan performa white balance yang akurat untuk kamera ponsel di jenisnya. Tetapi bagian tengah subjek tidak terlalu jelas. Kamera kurang dapat menampilkan detail duri-duri pada kaktus. Ini kemungkinan karena kamera makro hanya beresolusi 2 MP.

Makro

 

Saya menyukai performa yang dihasilkan mode Portrait dari kamera Redmi Note 10. Berkat kombinasi kamera depth sensor, hasil bokeh yang diberikannya terlihat sangat baik. Meskipun ada sedikit gangguan pada bagian telinga patung kuda, separasi subjek dan latar belakang terlihat mulus. Kamu juga dapat mengubah efek bokeh saat sebelum dan setelah mengambil foto.

Hasil mode portrait

 

Ketika ingin memotret subjek yang membelakangi cahaya, maka saya mengaktifkan mode High Dynamic Range atau HDR. Warna hijau daun yang dihasilkan seharusnya lebih cerah lagi. Kabar baiknya adalah tidak ada gangguan over exposure pada area langit dan subjek yang berada di belakang pohon. Intinya, mungkin kamu harus mengedit foto hasil HDR agar hasil semuanya terang.

HDR

 

Melakukan pemotretan pada malam hari dengan minim penerangan, hasil dari kamera Redmi Note 10 terlihat terang. Tidak ada pergeseran kualitas white balance pada seluruh benda berwarna putih. Namun, sayangnya ada gangguan noise yang signifikan pada area gelap. Ada juga beberapa pohon yang kurang terlihat tajam. Saran saya, hindari pemotretan dalam kondisi yang terlalu gelap.

Night mode

 

Berkat kecerdasan buatan atau AI, kamera depan Redmi Note 10 bisa menampilkan efek blur di belakang subjek. Meskipun ada pencampuran pada bagian kepala, secara keseluruhan pemisahan dengan latar belakang terlihat mulus. Sama seperti kamera belakang, kamu dapat mengatur efek bokehnya. Agar lebih memudahkan, efek bokeh diwakilkan dengan angka f/1.0 hingga f/16.

Selfie bokeh

 

Ketika saya menjajal melakukan selfie membelakangi cahaya, hasilnya sangat bagus. Meskipun ada gangguan over-exposure pada bagian langit, seluruh warna terlihat jelas. Intinya kamu tidak perlu khawatir jika melakukan fotografi selfie menggunakan kamera depan saat membelakangi cahaya.

Selfie HDR

 

Perekaman video Redmi Note 10 juga memiliki sistem stabilisasi agar hasilnya anti goyang. Setelah saya mengujinya, stabilisasi video dapat meredam goyangan tangan saya. Meski demikian, ada terjadi gangguan jitter ketika saya melewati jalanan aspal yang tidak rata.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

Performa

Setelah membicarakan kualitas kamera, sekarang saatnya saya membahas performa Redmi Note 10. Prosesor dari ponsel ini adalah Qualcomm Snapdragon 678. Prosesor ini dipadukan pula dengan kapasitas RAM 4 GB dan penyimpanan internal sebesar 64 GB.

Benchmark pertama yang saya gunakan adalah 3DMark. Sebagai informasi, 3DMark berguna untuk mengukur kemampuan Central Processing Unit (CPU) dan Graphics Processing Unit (GPU), utamanya dalam mengolah gambar dan video. Ini akan sangat berguna untuk menilai, apakah ponsel akan lancar dipakai untuk bermain gim atau sebaliknya.

Pengujian 3DMark Sling Shot dapat diraih dengan skor 2.410 poin oleh Redmi Note 10. Sedangkan percobaan Sling Shot Unlimited hadir dengan angka sebanyak 2.483 poin. Sebagai gambaran, Redmi 9T dengan prosesor Snapdragon 662 mendapatkan skor 1.720 poin dan 1.870 poin untuk kedua pengujian tersebut.

 

Kestabilan performa ponsel ini saya uji menggunakan 3DMark Wild Life Stress. Hasil yang diraih oleh Redmi Note 10 adalah 99,8%, yang mana cukup tinggi. Di sisi lain, Redmi 9T memiliki stabilitas performa 98%.

 

Setelah mengetahui performa saat menjalankan 3DMark, saya menjalankan aplikasi PCMark. Ini digunakan untuk menilai seberapa andal perangkat untuk kegiatan sehari-hari. PCMark mensimulasikan aktivitas keseharian pengguna ponsel, seperti menjelajahi web, mengedit teks, serta mengedit gambar dan video.

Nilai keseluruhan Redmi Note 10 untuk benchmark PCMark adalah sebanyak 7.165 poin. Sementara itu, ponsel terbaru dari Xiaomi ini mencatat angka sebanyak 5.183 poin untuk pengujian Video Editing.

 

Untuk mengetahui kecepatan penyimpanan internal Redmi Note 10, saya menggunakan PCmark Storage. Nilai keseluruhan dari perangkat ini adalah sebanyak 9.466 poin. Ketika menjalankan pengujian Sequential Read, ponsel ini hadir dengan kecepatan 438 MB/s. Sementara itu, Redmi Note 10 memberikan kecepatan 25 MB/s untuk pengujian Random Write.

 

Kinerja chipset Snapdragon 678 yang ada di dalam Redmi Note 10 diuji menggunakan aplikasi GeekBench 5.0. Hasilnya adalah 527 poin untuk Single Core, dan 1.426 untuk Multi Core. Sebagai informasi, Redmi 9T dengan prosesor Snapdragon 662 memiliki nilai sebanyak 315 poin untuk Single Core dan 1.376 poin untuk Multi-Core.

Baterai

Itulah tadi pengujian performa Redmi Note 10. Namun, hasil ulasan tidak berhenti di sini saja. Pasalnya, saya ingin membicarakan seputar daya tahan baterainya ketika digunakan untuk bermacam-macam kegiatan. Sebagai informasi, kapasitas baterai Redmi Note 10 adalah 5.000 mAh.

Kegiatan pertama untuk mencoba daya tahan ponsel, saya menonton film secara streaming. Redmi Note 10 memerlukan daya baterai sebesar 4% untuk menonton streaming selama 30 menit. Sedangkan ketika saya menonton online selama 1 jam maka memerlukan daya baterai sebanyak 7%. Oleh karenanya, penggunaan menonton streaming dapat dilakukan selama sekitar 14 jam dari keadaan baterai penuh hingga kosong.

 

Skenario pengujian baterai selanjutnya adalah merekam video. Untuk durasi selama 30 menit, baterai yang terpakai adalah 12%. Dan untuk merekam selama 1 jam, Redmi Note 10 menghabiskan energi baterai sebanyak 23%. Berdasarkan data ini, maka dari keadaan 100% Redmi Note 10 dapat merekam selama sekitar 4 jam non-stop.

Setelah merekam video, sekarang saya menjajal baterai dengan merekam time-lapse. Mode perekaman ini saya atur dengan kecepatan 30x. Setelah 30 menit berjalan, daya baterai berkurang sebanyak 12%. Di sisi lain, perekaman selama 1 jam Redmi Note 10 memerlukan baterai 23%. Di sini berarti perekaman time-lapse memiliki kebutuhan yang sama seperti merekam video biasa.

 

Saya juga sempat menguji daya tahan baterai ketika bermain gim balapan bernama Beach Buggy Blitz. Untuk durasi selama 30 menit bermain, kapasitas baterai yang berkurang adalah sebanyak 5%. Berlanjut hingga bermain selama 1 jam, saya mencatat pengurangan baterai sebanyak 11%. Oiya, pengalaman saya bermain gim terasa lancar. Tidak ada gangguan lagging hampir di seluruh adegan, termasuk di dalam gua dan skenario dengan grafik yang sangat intens.

 

Pengujian sintetis daya tahan baterai Redmi Note 10 dijalankan menggunakan PCMark Battery. Setelah Menjalankannya, ponsel ini bertahan hingga 14 jam 12 menit.

 

Sekarang saya ingin menginformasikan seberapa cepat baterai Redmi Note 10 terisi. Tentu saja Xiaomi melengkapi perangkat ini dengan sistem pengisian cepat, yaitu 33W. 10 menit pertama baterai terisi sebanyak 16%. Untuk durasi pengisian selama 30 menit, maka akan terisi sebanyak 38%. Berjalan ke 1 jam pengisian, maka dayanya menjadi 69%. Untuk terisi benar-benar penuh, ponsel ini memerlukan waktu 1 jam 52 menit.

 

Kesimpulan

Itulah hasil ulasan saya terhadap ponsel Xiaomi Redmi Note 10. Bisa dibilang ini adalah kelas ponsel menengah dengan spesifikasi yang unggul jika dibandingkan dengan kebanyakan ponsel di kelasnya. Ini dibuktikan ponsel ini hadir dengan layar Super AMOLED dan speaker stereo.

Faktor yang tidak kalah penting adalah bahwa Xiaomi berhasil melengkapi Redmi Note 10 Pro dengan performa cukup lancar, baterai yang irit, dan kamera yang secara keseluruhan baik. Tentu saja perusahaan tersebut membanderol ponsel terbarunya dengan harga yang terjangkau, yakni Rp2.499.000.

80
Xiaomi Redmi Note 10
 
Keunggulan
  • Layar terang
  • Separasi stereo bagus
  • Modul kamera tidak terlalu menonjol
 
Kekurangan
  • HDR seharusnya lebih baik lagi
  • Bodi licin
Share
×
tekid
back to top