sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
Kamis, 20 Mei 2021 16:05 WIB

Review vivo X60, fotografi makin serius

Seakan tidak ingin ketinggalan dan membuktikan keseriusannya untuk hasil fotografi berkualitas, Vivo bermitra dengan Zeiss pada seri X60.

Review vivo X60, fotografi makin serius

Selain performa, banyak orang menginginkan kualitas kamera yang bagus sebelum membeli ponsel. Oleh karenanya, banyak pabrikan ponsel yang menggenjot sektor kamera yang salah satunya bekerja sama dengan pabrikan kamera terkenal. Contohnya seperti OnePlus yang bermitra dengan Hasselblad, Huawei dengan Leica (meskipun ada informasi kerja sama ini akan segera berakhir), dan Sharp baru-baru ini juga menggandeng Leica pada ponsel Aquos R6.

Seakan tidak ingin ketinggalan dan membuktikan keseriusannya untuk fotografi berkualitas, Vivo bermitra dengan perusahaan optik terkenal asal Jerman, Zeiss, pada seri X60. Perangkat seri X60 yang ingin saya ulas di sini adalah Vivo X60. Prosesor yang digunakannya adalah Snapdragon 870 yang dipadukan dengan RAM 8 GB dan penyimpanan 128 GB. Berikut hasil ulasan yang saya lakukan.

Desain

Pada bagian sisi atas ponsel, terdapat tulisan “Professional Photography”. Ini mencerminkan seberapa besar tingkat kepercayaan diri vivo akan kualitas kamera dari X60, sekaligus menjadi penanda bahwa perangkat ini dirancang khusus mengedepankan sektor tersebut. Terdapat konfigurasi 3 kamera yang berkumpul dalam modul yang tidak terlalu berbentuk menonjol. Ini kemungkinan kamera X60 tidak dilengkapi focal length yang tidak terlalu panjang.

Modul kamera tersebut menampung kamera utama 48 MP, kamera zoom 2x 13 MP, dan lensa super lebar beresolusi 13 MP. Kamera utama terletak pada bagian atas, yang diikuti oleh dua kamera lainnya di bagian bawah. Pada ujung kanan atas terdapat logo Zeiss.

Bodi X60 memiliki bodi frosted. Dengan demikian bodi ini mirip dengan beberapa ponsel flagship lain yang salah satunya adalah Xiaomi Mi 11. Sayangnya bodi ini terasa cukup licin di genggaman tangan. Selain itu, casing yang tersedia dalam paket penjualannya berbahan mika dengan desain frosted, sehingga terasa licin juga.

Dalam paket penjualannya, terdapat charger 33W beserta kabelnya. Tersedia pula kelengkapan earphone dengan tipe jack 3.5 mm. Lantaran X60 tidak dilengkapi dengan port audio 3.5 mm, maka hadir pula konverter kabel USB-C ke jack 3.5 mm. Entah mengapa Vivo tidak sekalian menghadirkan earphone dengan ujung port USB-C, sehingga tidak perlu lagi konverter tersebut.

Layar yang digunakannya adalah tipe AMOLED berukuran 6,56 inci. Seperti kebanyakan ponsel flagship saat ini, layar tersebut memegang refresh rate 120 Hz agar pergerakan lebih mulus. Ada pula fitur Smart Switch yang secara otomatis mendeteksi penggunaan dan kemudian mengatur refresh rate yang sesuai agar baterai lebih irit tanpa mengorbankan kenyamanan. Bagian tengah atas layar ini ada punch hole untuk tempat kamera depan.

Sisi bawah ponsel terdapat slot kartu SIM, mikrofon, port USB-C, dan speaker. Tombol volume dan daya ada di sisi sebelah kanan. Sedangkan sisi atas hanya terdapat mikrofon. Ini artinya hanya ada 1 speaker di X60, jadi ponsel ini tidak mendukung audio stereo.

Kamera

Ketiga kamera belakang X60 terdiri dari kamera utama beresolusi 48 MP, kamera zoom 2x (optik) beresolusi 13 MP, dan terakhir adalah kamera lensa super lebar dengan resolusi 13 MP. Kamera terakhir ini memiliki fokus hingga 2,5 cm dari subjek, artinya dapat pula digunakan untuk fotografi makro.

Pengujian pertama saya lakukan pada kamera utama. Performa auto exposure (AE) untuk kamera ini sangat dapat diandalkan, karena awan-awan tipis di langit ketika mendung tidak dipukul rata dengan warna yang sama. Terdapat tekstur awan yang jelas, termasuk awan yang berwarna agak mendung. Selain itu, warna daun pepohonan di pinggir danau juga akurat meski berjarak jauh. Detail juga dapat dipaparkan dengan baik, terbukti dari gelombang kecil di danau.

Kamera utama

 

Biasanya kamera super lebar memiliki performa di bawah kamera utama. Namun, hal ini tidak berlaku pada Vivo X60. Ini dikarenakan warna yang dihasilkannya terlihat akurat, warna daun hijau dan kekuningan yang berkumpul di pohon dengan jarak yang cukup jauh terlihat bagus. Area pada langit juga memiliki tekstur awan tipis yang jelas. Meski tidak memiliki detail setinggi kamera utama, kamera tersebut memiliki performa yang sangat baik untuk ukuran lensa super lebar.

Super lebar

 

Ketika mencoba memotret subjek yang membelakangi cahaya matahari, mode HDR memberikan hasil yang sangat baik. Warna seluruh daun terlihat sangat jelas, dengan tekstur bagian batang pohon yang jelas terlihat pula. Bahkan, alur-alur genteng rumah di bagian belakang masih terlihat jelas. Memang, ada beberapa bagian terlihat adanya gangguan blooming, meski demikian secara keseluruhan performa exposure terlihat unggul.

HDR

 

Ketika saya memotret menggunakan zoom 2x, ini adalah pembesaran optikal. Tentu saja hasilnya tetap bagus. Performa warna, exposure, ketajaman, mirip seperti ketika saya memotret menggunakan lensa super lebar.

Zoom 2x

 

Ketika dinaikan menjadi zoom 5x, maka ini sudah termasuk pembesaran digital. Meski demikian, hasilnya terlihat seolah-olah menggunakan zoom optik. Tidak ada gangguan detail yang pecah, dan menampilkan warna yang bagus pada daun-daun dan subjek lainnya. Gelombang kecil pada danau tetap terlihat jelas, bahkan pada area danau yang terpapar sinar matahari.

Zoom 5x

 

Keunggulan kamera Vivo X60 juga dibuktikan pada pengambilan gambar dengan zoom 10x. Meski sentuhan pembesaran digital-nya sudah mulai terlihat, tetapi hasilnya menawarkan tekstur yang baik. Ini dapat dibuktikan pada daun-daun di pohon dan gelombang air danau. Meskipun performa auto exposure agak kurang akurat, tetapi secara keseluruhan hasilnya sangat baik untuk ukuran zoom 10x digital. Tiang pengaman pada jembatan yang berjarak sangat jauh pun masih terlihat cukup jelas.Zoom 10x

 

Zoom maksimal yang dapat dilakukan oleh kamera belakang vivo X60 adalah 20x. Pada titik ini, pembesaran digital yang dimilikinya sudah sangat terlihat, dan ini sangatlah wajar. Untuk ukuran zoom 20x, tekstur yang diberikannya masih cukup terlihat, sebagaimana pada pohon-pohon dan tiang di jembatan. Tetapi detail pada riak air di danau sudah tidak terlihat dengan jelas.

Zoom 20x

 

Hasil dari fotografi makro ponsel ini memiliki detail tinggi. Ini dikarenakan oleh sarang laba-laba yang berukuran kecil sangat jelas terlihat pada setiap seratnya. Fokus juga dapat dilakukan hingga jarak 2,5 cm.

Makro

 

Seperti ponsel kebanyakan, X60 memiliki mode kamera Portrait. Ini berguna untuk menampilkan latar belakang bokeh. Tingkat bokeh (digital) dapat diatur mulai dari f/0.95 hingga f/16. Meskipun ada sedikit pencampuran subjek utama dan layar belakang, hasil keseluruhannya terlihat alami dengan bokeh yang mulus

Mode Portrait

 

Kamu juga dapat menambahkan efek latar belakang di mode Portrait. Salah satunya adalah Zeiss Biotar, yang merupakan gambar latar belakang bokeh khas Zeiss. Terdapat pula slider yang berguna untuk mengatur intensitas efek layar belakang agar dapat sesuai dengan selera.

Mode Zeiss Biotar

 

Ketika malam hari, kini saatnya saya menjajal mode malam atau night mode. Menggunakan kamera utama, kondisi malam hari yang hanya dengan penerangan lampu taman hasilnya sudah terlihat bagus. Detail warna pada dedaunan di pohon terlihat pekat dan bervariasi seperti seharusnya. Tidak ada gangguan noise yang mengganggu. Selain itu, Tidak ada gangguan blooming, pada masing-masing lampu taman. Dengan demikian, detail tekstur keseluruhannya tetap terjaga.

Night Mode kamera utama

 

Ketika memotret malam menggunakan kamera lensa super lebar, hasilnya tidak seterang ketika saya menggunakan kamera utama. Hasil di sini juga menampilkan noise yang agak terlihat di bagian langit, tetapi bukan di subjek seperti pohon sehingga tidak menurunkan teksturnya. Sayangnya, ada sejumlah gangguan flare pada beberapa lampu taman.

Night Mode lensa super lebar

 

Selanjutnya saya memotret menggunakan zoom 2x saat malam hari. Hasilnya sangat baik, seperti ketika saya memotret menggunakan kamera utama. Hal yang menjadi pembeda adalah terdapat gangguan blooming pada hasil pembesaran ini.

Night Mode zoom 2x

 

Tidak lupa saya memotret pada keadaan yang sangat gelap. Pada kondisi ini, kamera akan secara otomatis mengubah mode menjadi Extreme Night. Hasil yang sangat gelap menjadi terlihat, bahkan ada sekumpulan daun pada pohon berjarak dekat maupun jauh yang terlihat warnanya. Lampu di kejauhan yang tadinya tidak terlihat kini menjadi terlihat. Hal yang tidak kalah penting adalah danau yang awalnya tidak terlihat, kini dapat menampilkan refleksi subjek di atasnya.Extreme Night

 

Untuk meningkatkan kreativitas, vivo X60 memiliki aneka fitur, salah satunya adalah mode Long Exposure. Sesuai namanya, opsi ini memberikan kecepatan shutter rendah agar dapat memotret light trail dan sebagainya. Berkat stabilisasi yang unggul, hasil dari light trail lampu kendaraan dapat dilakukan menggunakan tangan.

Long exposure malam

 

Fitur Long Exposure juga dapat dilakukan ketika memotret siang hari. Terdapat pilihan Waterfalls yang memungkinkan aliran air akan terlihat lebih halus dan dramatis. Intinya, mode ini mirip seperti mode time value (TV) pada kamera konvensional.

Long exposure siang

 

Kamera depan Vivo X60 memiliki sensor beresolusi 32 MP. Kamu dapat memotret selfie hampir pada seluruh kondisi cahaya. Ketika memotret membelakangi cahaya, mode HDR yang dimilikinya cukup terampil. Tidak ada gangguan dominasi exposure baik di layar belakang maupun wajah. Bahwan, awan di langit tidak terganggu over-exposure.

Selfie HDR

 

Ketika menggunakan mode Portrait di kamera depan, hasil bokeh yang diberikannya sangat baik. Pinggiran subjek memiliki separasi yang baik dengan latar belakang. Kamu juga dapat mengatur intensitas efek bokeh dengan slider yang tersedia dari f/1.0 hingga f/16.

Selfie bokeh

 

Hasil dari foto minim cahaya kamera depan terlihat terang. Tidak ada gangguan noise di wajah, dan hanya ada sedikit noise di area gelap, sehingga sama sekali tidak mengganggu.

Selfie night

 

Kini saatnya saya membicarakan video. Dalam hal stabilisasi, terdapat dua tingkat yang bernama Standard Stabilization dan Ultra Stable. Sebagai pembanding, awal pengujian saya mematikan stabilisasi video X60. Berikut video tanpa stabilisasi:

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

Dengan opsi Standard Stabilization, goyangan akibat tangan dapat diredam secara signifikan. Ini dapat terjadi goyangan ke segala arah. Berikut adalah video dengan Standard Stabilization:

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

Untuk opsi video Ultra Stable, Vivo X60 melakukan cropping sensor sehingga menggabungkan mode OIS dan EIS. Hasilnya, lebih stabil ketimbang versi standar. Saya juga sengaja menggerakkan tangan ketika menjajalnya, dan hasilnya tetap stabil. Oiya, sebagai catatan, saya menguji stabilisasi video di jalanan sepi dan aman.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

Tidak luput pula saya menguji kualitas perekaman video pada kondisi malam hari. Hasilnya menampilkan video yang terang serta frame rate yang stabil meski saya menggerakkannya ke berbagai kondisi cahaya gelap dan terang.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by @tekidreview

Performa

Vivo memperkuat X60 dengan chipset Snapdragon 870. Prosesor ini masih menggunakan teknologi fabrikasi 7 nm, namun sudah menggunakan prosesor EUV 7nm. Snapdragon 870 dapat memiliki kecepatan clock hingga 3,2 GHz, yang lebih tinggi dari Snapdragon 865.

Tak ketinggalan, prosesor ini juga mempertahankan fitur konektivitas nirkabel yang ditingkatkan seperti Wi-Fi 6 dan Bluetooth 5.2 dari Snapdragon 865 Plus, bersama dengan modem Snapdragon X55 5G terbaru. Kapasitas RAM untuk X60 adalah 8 GB.

Untuk mengetahui performa CPU dan GPU saat digunakan bermain gim, saya menjalankan benchmark 3DMark. Nilai Sling Shot Unlimited yang diraih oleh X60 adalah sebanyak 8.879 poin. 

 

Masih dalam benchmark 3DMark, kini X60 menjalankan pengujian 3DMark Wild Life, hasilnya adalah 4.191. Untuk Wild Life Unlimited, ponsel dari Vivo tersebut mengumpulkan nilai sebanyak 4.197 poin. 

 

Selanjutnya saya menjalankan pengujian PCMark Work 2.0 untuk mengetahui performa ponsel ketika digunakan dalam pekerjaan sehari-hari. Secara keseluruhan, Vivo X60 memiliki nilai sebanyak 9.785 poin. Sebagai perbandingan, Mi 11 yang ditenagai Snapdragon 888 memiliki skor keseluruhan sebanyak 10.646 poin. Perbedaannya hanya terpaut 1000 poin.

 

Dalam pengujian kemampuan AI menggunakan PCMark Computer Vision, nilai yang didapatkan X60 adalah 6.762 poin. 

 

Kapasitas penyimpanan internal X60 adalah 128 GB. Agar dapat mengetahui kecepatannya, saya menjalankan benchmark PCMark Storage. Kecepatan untuk Sequential Read adalah 1.461 MB/s, dan kecepatan Sequential Write adalah 622 MB/s.

 

Kemampuan CPU saya uji menggunakan GeekBench 5. Ponsel ini menghasilkan 910 poin untuk Single Core dan 3.132 poin untuk Multi Core. 

 

Kapasitas baterai X60 adalah 4.300 mAh. Ketika diuji menggunakan PCMark Battery, ponsel tersebut bertahan hingga 17 jam 10 menit. Skor ini bahkan mengungguli beberapa smartphone flagsship dipasaran, seperti Mi 11 dengan kapasitas baterai 4.600 mampu bertahan selama 11 jam 21 menit.

 

Selain menggunakan benchmark sintetis, saya juga menggunakan penggunaan nyata untuk menguji daya tahan baterai. Pertama adalah ketika merekam video. Untuk perekaman selama 30 menit, maka daya baterai yang terpakai adalah sebanyak 11%. Dan untuk 1 jam perekaman, maka menghabiskan baterai sebanyak 22%.

 

Pengujian baterai selanjutnya adalah menjalankan perekaman mode time-lapse. Selang 30 menit berjalan, maka baterai yang digunakannya adalah 10%. Berlanjut ke durasi 1 jam proses, maka penggunaan kapasitas baterainya adalah 19%.

 

Di dalam paket penjualan X60, terdapat charger yang mendukung pengisian cepat 33W. Saya juga sempat menghitung seberapa cepat ponsel ini mengisi ulang baterainya. Untuk 10 menit pengisian, baterai ponsel terisi 27%. Proses 1 jam pengisian memberikan kapasitas sebanyak 82%. Dan berdasarkan pantauan saya, baterai X60 memerlukan waktu 1 jam 26 menit untuk terisi penuh.

 

Kesimpulan

Bekerja sama dengan perusahaan optik asal Jerman, Zeiss, Vivo X60 berhasil memberikan kualitas kamera yang bagus. Perbedaan kualitas lensa utama dan lensa super lebar hanya sedikit. Bahkan tidak akan terlihat ketika tidak diperhatikan dengan seksama. Dengan demikian, kamu tidak perlu khawatir akan ada kompromi dalam kualitas ketika menggunakan lensa super lebar.

Pemotretan pada minim cahaya juga dapat diandalkan. Meningkatkan ISO dalam keadaan malam tidak menampilkan gangguan noise yang berarti. Di sisi lain, pemotretan malam juga membuat ponsel memperpanjang kecepatan shutter. Berkat keunggulan OIS, kecepatan shutter yang rendah akan membantu foto tetap tajam.

Namun, ada beberapa poin yang menjadi catatan kamera Vivo X60. Pada beberapa kesempatan, memotret subjek membelakangi cahaya dengan mengaktifkan HDR akan menampilkan efek blooming. Selain itu, mode Portrait agak menampilkan separasi yang kurang baik, untungnya masalah ini dapat diatasi dengan pilihan opsi Zeiss Biotar.

Keunggulan OIS juga tampil ketika merekam video. Ada opsi Ultra Stable yang memberikan stabilisasi lebih baik ketimbang opsi standar, dengan menggunakan metode sensor cropping. Setelah mengujinya, saya kira opsi standar juga memberikan hasil yang stabil, tentu saja memberikan hasil yang lebih lebar daripada mode Ultra stable. Harga untuk Vivo X60 adalah Rp7.999.000.

85
vivo X60
 
Keunggulan
  • Stabilisasi video bagus
  • Kamera hampir segala cahaya bagus
  • Performa lancar
 
Kekurangan
  • HDR terkadang blooming
  • Speaker tidak stereo
Share
×
tekid
back to top