sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
Sabtu, 30 Des 2017 12:27 WIB

Empat kamera di Huawei Nova 2i, bisa apa?

Memasang empat kamera di ponsel pintar bukan perkara mudah. Apalagi bisa memberikan kualitas gambar yang prima.

Huawei Nova 2i memeriahkan persaingan kamera ponsel pintar dengan membawa empat kamera sekaligus. Dua kamera utama dan dua kamera depan menjadi andalan. Tahun ini, pertarungan memang makin tajam di fitur kamera, baik depan maupun belakang.

Benarkah empat kamera berarti hasil foto yang lebih bagus?Berikut pengalaman saya menggunakan Nova 2i.

Kamera

Kamera Nova 21 tersusun vertikal, atau menumpuk dua lensa ke bawah. Secara estetika, tampilan bodi jadi lebih manis dengan penempatan seperti ini. Sayangnya, demi mengejar bodi tipis, kedua lensa kamera belakang menonjol keluar. Tentu, ia rentan untuk terantuk permukaan meja yang keras.

Kemampuan kamera utama Huawei Nova 2i sendiri terbilang baik. Spesifikasinya begini, Huawei menggabungkan lensa kamera 16MP di bagian belakang dengan kamera sekunder 2MP. Bicara soal produksi warna yang dihasilkan lensa 16MP ini,  memang mampu menghasilkan warnna cukup cerah. Ketika ditransfer ke layar monitor laptop pun, tidak terjadi penurunan kualitas.

Insinyur-insinyur yang menukangi kamera Huawei Nova 2i ini tampaknya belajar banyak pada produk premium mereka terdahulu, seperti seri P9 dan Mate 10. Hasilnya kualitas kamera kelas menengah jadi prima. Taste kamera premium di ponsel pintar Huawei bisa terasa di produk ini.

Aplikasi kamera bawaan pun lengkap. Di kamera belakang bahkan tersemat fitur portrait yang secara khusus menangkap wajah manusia. Jadi, ketika fitur ini aktif, ia bisa mendeteksi wajah seseoranng. Kebetulan, fitur ini pun dibubuhi beautify . Lainnya, ada fitur gambar bergerak (moving picture). Ini mirip dengan kemampuan mengambil gambar GIF.

Sementara itu, fungsi kamera sekunder pada Huawei Nova 2i rupanya untuk mengatur besar kecilnya aperture. Artinya, saya bisa menciptakan gambar bokeh hingga ke titik fokus yang paling dekat dengan mata lensa. Setelah gambar selesai diambil pun, saya masih bisa mengatur efek bokeh ini.

Kelemahan kamera Nova 2i terasa di kondisi gelap. Pada kondisi seperti ini, gambar menjadi kehilangan fokus (blur) dan mulai terasa berbintik-bintik (noise).

Beralih ke kamera depan. Spesifikasi kamera depan nyaris mirip dengan belakang. Huawei menggabungan lensa 13MP dengan lensa sekunder 2MP. Hasilnya, kamera depan tidak berbeda jauh dengan kamera utama. Secara khusus, kamera depan juga dirancang untuk fokus mengenali wajah manusia.

Sementara fungsi kamera sekunder di bagian depan pun sama: untuk menghasilkan bokeh di latar belakang foto. Kendati begitu, tidak ada fitur laser auto focus pada kamera depan. Hasilnya, tangan gemetar sedikit saja, membuat objek di belakang kurang tajam.

Kinerja

Kinerja Huawei Nova 2i disokong chipset besutan Huawei sendiri, Kirin 659. Ini merupakan chipset octa-core yang mampu meraih clock speed 2,36 GHz. Namun, kinerja Nova 2i agak kurang gereget.

Ketika mengaktifkan sensor pemindai sidik jari, misalnya, prosesnya terasa lambat. Saya bandingkan dengan mengaktifkan sensor sidik jari di Vivo V5 secara bersamaan. Hasilnya, Nova 2i sedikit lebih cepat. Namun perlu diketahui, Vivo V5 yang saya pakai sudah termasuk uzur. Mesinnya pun menggunakan chipset octa-core, Mediatek MT6750 dengan clock speed 1,5 GHz.

Selanjutnya, saya memencet tombol jepret di kamera Nova 2i secara simultan. Di sini pun, saya rasa Nova 2i sedikit lambat. Bila melihat statistik, berikut perbandingannya dengan Vivo V7+ dan Asus Zenfone 4 Selfie Pro yang sama-sama beradu di kelas Rp4 jutaan.

Untuk menguji lebih jauh, saya pasangkan beragam aplikasi media sosial, seperti Instagram, Facebook, Messenger, Linkedin, dan lain-lain. Sejauh ini, masih aman-aman saja. Kemudian, setelah itu, saya tambahkan beban kerjanya dengan memainkan beragam gim. Alto adalah gim ringan yang saya mainkan di sini. Sementara untuk gim kelas menengah, saya memasang World War Heroes (WWH). Untuk kelas beratnya, saya pakai Modern Combat 5 dan Hitman Sniper.

Hasilnya, Nova 2i tidak mengalami kendala berarti saat memainkan Alto maupun WWH. Permainan berjalan mulus dengan grafis cukup baik. Namun, grafis mulai kurang mulus ketika sudah bermain Modern Combat dan Hitman. Tidak sampai patah maupun lag, namun tidak semulus olah grafis yang diberikan kompetitornya di harga 4 jutaan. Baterainya pun tergolong biasa saja. Saya mendapatkan angka 6 jam 25 menit dalam pemakaian normal sehari-hari.

Desain dan Antarmuka

Tepian bodi yang membulat memantapkan genggaman tangan saya di sekujur bodi Nova 2i. Selain untuk kebutuhan ergonomis, tepian membulat juga menambah tampang elegan bagi ponsel pintar ini. Kendati begitu, varian warna hitam yang saya pakai kerap terlihat kotor, akibat jejak jemari tangan saya di atasnya.

Di bagian layar, Nova 2i mengusung layar “Fullview”. Ini adalah konsep layar 5,9 inci bertepian tipis. Meski di atas kertas ukurannya besar, rasanya seperti menggenggam ponsel berlayar 5,5 inci. Ini akibat adopsi rasio layar 18:9. 

Menariknya, insinyur software Huawei membuatkan pilihan tampilan tiap kali membuka aplikasi tertentu. Saya jadi bisa melihat layar dalam mode penuh ataupun normal. Pilihan ini tercipta karena tidak semua aplikasi sudah beradaptasi dengan konsep layar 18:9. Dalam mode layar normal, konten dalam aplikasi tidak perlu dipaksakan mengikuti layar 18:9.

Hal lain yang saya temukan di dalam antarmuka EMUI di Nova 2i adalah App Twin. Anda bisa menggandakan satu aplikasi yang sama, namun bisa masuk menggunakan dua akun berbeda. Memang, belum semua aplikasi bisa memanfaatkan akun ganda ini. Saya hanya mengaktifkan dua akun Facebook saja. Selain itu, kemampuan lain yang dimiliki EMUI adalah, Motion Control, One-handed UI, Voice Control, dan Smart Headset Control.

Nilai Jual

Dengan harga Rp3,999,999, boleh dibilang fitur Nova 2i sudah komplit. Empat kameranya pun bukan sekadar gimmick. Nova 2i pantas menjadi pesaing bagi Samsung Galaxy seri A. Nova 2i juga boleh diadu dengan pabrikan ponsel Cina yang telah mencuri perhatian, Oppo, Vivo, dan Xiaomi. Memang, sudah seharusnya Huawei naik kelas di pasar Indonesia, seperti halnya kelas mereka yang sudah cukup kinclong kancah global.

Kesimpulan

Kamera Huawei Nova 2i dirancang baik dan berkualitas. Layar sudah anyar dengan pendekatan rasion 18:9. Perlu sedikit peningkatan di sisi hardware agar grafis sedikit lebih lancar.

Share
×
tekid
back to top