Rahasia di balik layar Samsung Galaxy S21 Ultra

Samsung belum lama meluncurkan Galaxy S21 Ultra yang menjadi ponsel pertama perusahaan yang menwarkan kecepatan refresh 120Hz pada resolusi QHD+ layar penuh. Ini berarti, pengguna tidak perlu ke pengaturan untuk mengaktifkan kualitas ini.

Salah satu yang menjadi pertanyaan banyak orang adalah, bagaimana kecepatan refresh yang tinggi ini tidak terlalu memengaruhi daya baterai secara signifikan? Melalui wawancara dengan Business Wire yang dilaporkan oleh TechRadar (27/1), perwakilan Samsung Display mengungkapkan alasannya.

Menurut Samsung Display, Galaxy S21 Ultra merupakan produk pertama yang memanfaatkan layar OLED berdaya rendah terbaru yang dapat mengurangi konsumsi daya hingga 16%. Mereka menjelaskan, OLED baru ini memanfaatkan bahan organik yang baru dikembangkan dengan efisiensi cahaya yang telah meningkat secara dramatis dibanding dengan panel smartphone OLED sebelumnya milik perusahaan.

Layar OLED tidak memerlukan sumber cahaya terpisah, melainkan menghasilkan warna cerahnya dengan mengalirkan arus listrik langsung melalui seperangkat self-luminous berbahan organik. Inilah sebabnya mengapa efisiensi bahan organik memainkan peran penting dalam performa layar OLED, termasuk warna gamut, pencahayaan tinggi, pencitraan rentang dinamis tinggi (HDR), visibilitas luar ruangan, dan konsumsi daya.

“Perkembangan teknologi layar yang konstan telah meningkatkan permintaan akan konsumsi daya yang lebih rendah untuk mengaktifkan fitur-fitur seperti layar yang lebih besar, tampilan yang lebih cepat, dan resolusi yang lebih besar,” kata Jeeho Baek, Wakil Presidan Eksekutif dan Kepala Penjualan Layar Seluler, Pemasaran dan Perencanaan Produk Kantor di Samsung Display.

Panel layar adalah salah satu komponen terpenting yang memengaruhi total konsumsi daya smartphone. Oleh karena itu, saat konsumsi daya layar dipotong, ini dapat memengaruhi waktu penggunaan ponsel secara signifikan.