Drone otonom dipakai untuk mengusir merpati di Swiss
Drone otonom ini dapat digunakan untuk mengusir burung merpati, karena dibekali kamera khusus untuk mendeteksi merpati.
Ketika banyak burung merpati berkumpul di suatu tempat, mereka dapat membuat bangunan dan struktur lain menjadi sangat kotor, berpotensi menimbulkan bahaya kesehatan. Menurut penelitian terbaru, drone otonom mungkin ideal untuk mengusir burung tersebut tanpa bahaya.
Dalam studi baru-baru ini, sebuah tim lembaga penelitian EPFL Swiss memulai dengan memasang kamera video pan-tilt-zoom (PTZ) tahan cuaca di atap EPFL SwissTech Convention Center. Bangunan itu sudah dikenal menarik banyak merpati, yang menutupi atap dengan kotoran sehingga harus sering dicuci.
Selama periode 21 hari, kamera digunakan untuk mengamati berapa lama merpati biasanya tinggal di atap. Memanfaatkan neural network yang berjalan pada komputer stasiun darat yang terhubung, kamera juga dapat mendeteksi di mana dan berapa banyak merpati yang ada. Bahkan dapat memperkirakan koordinat GPS mereka.
Dilansir dari New Atlas (26/1), setelah periode tiga minggu, drone Parrot Anafi ditambahkan ke dalam sistem tersebut. Selama lima hari, setiap kali kamera melihat merpati di atap, kamera akan menyampaikan lokasi mereka ke drone. Kemudian drone tersebut lepas landas, terbang secara otonom ke daerah itu dan kemudian melayang di tempat, mengejar burung-burung itu. Demi peraturan keselamatan, operator manusia tetap harus memastikan setiap kali drone siap lepas landas. Kedepannya, diharapkan tidak perlu lagi campur tangan operator.
Selama periode lima hari, drone secara otomatis dikerahkan sebanyak 55 kali. Metode ini ternyata cukup signifikan mengurangi jumlah merpati tinggal di atap, dan mengurangi jumlah merpati yang mendarat di area tersebut.
