YouTube hapus video pengungkapan pelanggaran hak asasi manusia di Tiongkok
Sebagian besar video yang dihapus YouTube, telah dipulihkan kembali setelah keberatan yang diajukan Atajurt Kazakh Human Rights. Namun, tetap tidak bisa dilihat.
YouTube dikabarkan telah menghapus beberapa video dari saluran milik organisasi hak asasi manusia, yang berusaha mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia di provinsi Xinjiang, Tiongkok. Dilansir dari The Verge (28/6), penghapusan itu dilakukan karena video dari saluran tersebut dinilai melanggar kebijakan anti pelecehan milik YouTube.
Pada 15 Juni, Atajurt Kazakh Human Rights sebagai pemilik saluran mengatakan YouTube telah menonaktifkan salurannya secara penuh. Perusahaan memberi tahu organisasi itu bahwa Youtube telah menerima terlalu banyak pelaporan atas saluran milik Atajurt Kazakh Human Rights, untuk video yang terdapat adegan orang-orang dengan memperlihatkan kartu identitas. Kartu identitas yang ditujukkan orang-orang dalam video itu, terkait dengan warga Xinjiang yang hilang. Muatan dalam video itu tampaknya melanggar aturan YouTube untuk tidak menampilkan informasi pribadi. Ini yang menyebabkan YouTube melakukan penghapusan atas video tersebut dan menonaktifkan saluran milik Atajurt Kazakh Human Rights. Tapi, saluran itu kemudian dipulihkan tiga hari berikutnya.
YouTube dilaporkan meminta Atajurt Kazakh Human Rights sebagai pemilik saluran, untuk memotong atau menyembunyikan adegan yang menunjukkan kartu identitas dalam video. Tapi admin dari saluran milik Atajurt Kazakh Human Rights, mengatakan jika mereka tidak ingin melakukan permintaan dari YouTube tersebut karena khawatir itu akan merusak kredibilitas organisasi.
Di sisi lain, Atajurt Kazakh Human Rights telah mendapat pujian dari berbagai organisasi yang berfokus pada isu hak asasi manusia, seperti Human Rights Watch, untuk videonya yang membantu mengungkap pelanggaran hak asasi manusia. Menurut MIT Technology Review, video dari Atajurt Atajurt Kazakh Human Rights bukan untuk melecehkan identitas seseorang. Tapi, video itu mengungkap kesaksian dari anggota keluarga orang-orang yang berada di kamp tahanan, di Xinjiang, Tiongkok.
Sebagian besar video yang dihapus YouTube, telah dipulihkan kembali setelah keberatan yang diajukan Atajurt Kazakh Human Rights, tetapi beberapa yang sudah dipulihkan tetap tidak dapat dilihat. Sementara itu, sebuah laporan pada 10 Juni dari Amnesty International menemukan bahwa pemerintah Tiongkok telah melakukan penganiayaan secara terorganisir yang dilakukan negara, termasuk penyiksaan, terhadap orang-orang di provinsi Xinjiang, Uyghur dan Kazakh.
