Superkomputer ini akan petakan alam semesta

Penelitian mengenai energi Dark Energy kini akan semakin efisien. Hal ini dikarenakan sebuah superkomputer baru dari National Energy Research Scientific Computing Center ditujukan untuk mengamati bidang fisika tersebut.

Kini National Energy Research Scientific Computing Center mengumumkan kehadiran Perlmutter. Ini merupakan superkomputer tercepat untuk AI yang berfokus membantu membangun peta 3D terbesar yang pernah ada dari alam semesta yang terlihat untuk mempelajari Dark Energy yang mempercepat ekspansi kosmos.

Mesin ini akan memproses data dari Instrumen Spektroskopi Dark Energy untuk memandu pengamatan. Perlmutter akan memproses "lusinan" eksposur galaksi dari studi malam tertentu untuk menentukan tujuan DESI selanjutnya. 

Superkomputer ini menggunakan 1.536 node yang masing-masing memiliki prosesor 64-core Epyc 7763. Dan ditambah empat GPU NVIDIA A100 akan menghasilkan kemampuan komputasi sekitar empat exaflop saat menangani tugas AI dengan waktu kalkulasi yang berkurang drastis.

Dalam siaran pers yang diterima redaksi Tek.id (31/1), fase kedua yang jatuh tempo pada tahun 2021 akan menambahkan 3.072 node khusus CPU yang masing-masing memiliki chip Epyc 7763 ganda. Jadi, penelitian yang menggunakan superkomputer ini akan berjalan lebih cepat lagi.

Selain mempelajari Dark Energy, Perlmutter juga akan mempelajari interaksi atom untuk mendorong teknologi energi bersih seperti biofuel. Peta alam semesta sangat ambisius, dan membantu menggambarkan seberapa jauh superkomputer telah berhasil menangani pekerjaan yang benar-benar berskala besar.