Meski terinjak, robot ini masih dapat terus berfungsi
Robot ini terdiri dari lembaran tipis persegi panjang dari bahan yang dikenal sebagai polyvinylidene fluoride (PVDF), yang dilapisi dengan polimer elastis.
Bisa dibilang kecoa adalah salah satu hewan terkuat di muka bumi ini. Salah satu yang menjadi buktinya adalah hewan yang bikin merinding ini masih mampu berjalan ketika terinjak. Bahkan, serangga ini mampu bertahan hidup selama satu minggu meski tanpa kepala. Daya tahan seperti itulah yang menginspirasi robot mini terbaru untuk memeriksa lokasi bencana.
Dilansir dari New Atlas (31/7), robot yang berukuran seperti perangko tersebut dirancang oleh sebuah tim peneliti dari University of California, Berkeley. Robot ini terdiri dari lembaran tipis persegi panjang dari bahan yang dikenal sebagai polyvinylidene fluoride (PVDF), yang dilapisi dengan polimer elastis.
PVDF termasuk piezoelektrik, artinya ketika ada arus listrik, bahan ini akan memuai atau berkontraksi. Ketika dua elektroda yang terhubung dengan kabel digunakan untuk menerapkan arus bolak-balik ke robot, ekspansi dan kontraksi yang dihasilkan diubah menjadi serangkaian gerakan lengkung dan lurus. “Kaki” bersudut di bagian bawah depan robot pada gilirannya mengubah gerakan itu menjadi gerakan maju.
Pengaturan ini memungkinkannya untuk berlari dengan kecepatan yang mengesankan untuk ukurannya. Robot ini memiliki kecepatan tercepat daripada robot berskala serangga mana pun. Ia juga dapat memanjat lereng, membawa muatan kecil (seperti kacang tanah), dan meskipun beratnya kurang dari sepersepuluh gram, robot dapat menahan bobot sekitar 60 kg.
Kini para ilmuwan sedang mencari cara untuk mengganti kabel listrik tipis dengan integrasi baterai, ditambah mereka berencana untuk melengkapi robot dengan sensor gas untuk digunakan di lokasi bencana, dan menjadikannya dapat dikendalikan dari jarak jauh.
