Google kini peringatkan pengguna kalau password diretas

Oktober adalah bulan Kesadaran Cybersecurity. Guna menandai inisiatif tersebut, Google mengumumkan peluncuran sejumlah alat keamanan dan privasi yang pertama kali diungkap di ajang Google I / O. Alat keamanan ini termasuk pemeriksaan kata sandi baru yang dibangun dalam pengelolaan kata sandi Google, mode penyamaran di Google Maps, penghapusan riwayat otomatis di Youtube dan penghapusan suata untuk aktivitas Google Assistant.

Fitur pemeriksaan kata sandi baru ini diterapkan Google dalam pengelolaan kata sandi untuk Android dan Google Chrome. Fitur ini akan menentukan kekuatan dan keamanan kata sandi pengguna yang disimpan, kemudian memperingatkan pengguna jika kata sandinya telah dikompromikan dalam pelanggaran data.

Fitur yang sebelumnya hanya tersedia sebagai ekstensi Chrome opsional ini juga akan memberikan pengguna rekomendasi kata sandi yang bisa ditindaklanjuti saat diperlukan. Google mengatakan satu dari empat orang Amerika menggunakan kata sandi umum seperti Abc123, Password1111, dan P @ ssw0rd.

Kata sandi itu mudah dipecahkan oleh peretas dan menimbulkan ancaman keamanan serius bagi keamanan online pengguna. Penilaian SplashData kepada 5 juta kata sandi pada 2019 membuktikan bahwa orang-orang di seluruh dunia terus menggunakan kata sandi yang mengerikan seperti 12345.

Fitur pemeriksaan kata sandi Google yang baru berjalan dengan memeriksa semua kata sandi yang disimpan di akun Google pengguna. Setelah pengguna menjalankan pemeriksaan, alat ini akan memberi tahu jika ada kata sandi pengguna yang disusupi. Hal ini juga akan menunjukkan jumlah kata sandi yang digunakan kembali dan menyoroti akun dengan kata sandi yang lemah.