sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id realme
Jumat, 12 Nov 2021 16:42 WIB

Drone ini hanya pakai 2 rotor demi performa lebih baik

V40 hanya memiliki dua rotor, tetapi dapat mengatasi batasan itu dengan memiringkan secara elektronik ke depan dan ke belakang pada lengannya.

Drone ini hanya pakai 2 rotor demi performa lebih baik

Dalam hal drone multicopter, biasanya kita membayangkan pesawat tanpa awak dengan empat rotor atau lebih. Drone khusus pertanian V40 mengambil pendekatan yang berbeda, menggunakan hanya dua rotor yang dapat dimiringkan dalam upaya meningkatkan jangkauan dan efisiensi penyemprotan.

Diproduksi oleh perusahaan Tiongkok XAG, V40 modular dilengkapi dengan tangki cairan 16 liter untuk herbisida/pestisida, wadah granular 25 liter untuk benih, dan memiliki dua lengan lipat – masing-masing lengan ini memiliki satu rotor di atas, dan nozel semprot di bagian bawah.

Drone reguler dapat bergerak maju, mundur, kiri, dan kanan dengan memvariasikan distribusi dorong antara empat atau lebih rotor sudut tetap. V40 hanya memiliki dua rotor, tetapi dapat mengatasi batasan itu dengan memiringkan secara elektronik ke depan dan ke belakang pada lengannya.

Dilansir dari New Atlas (12/11), sistem seperti itu jauh lebih hemat energi daripada konfigurasi multicopter tradisional. Meskipun perusahaan belum memberikan angka apa pun tentang baterai, drone bicopter serupa yang diproduksi oleh Zero Zero Robotics diklaim dapat terbang selama 50 menit dalam sekali pengisian daya baterai. Di sisi lain, kebanyakan drone quadcopter memiliki durasi terbang 30 menit.

Selain itu, XAG mengklaim bahwa karena dua nozel terletak tepat di bawah dua rotor, aliran ke bawah yang dihasilkan mendistribusi cairan yang disemprotkan dalam pola lebih terfokus dan terkonsentrasi. Ini berarti bahwa lebih minim bahan kimia yang terbuang, karena tidak jatuh secara acak ke mana-mana.

Memanfaatkan GPS terintegrasi dan modul radar medan yang menghadap ke bawah, V40 memulai dengan terbang di atas lapangan, memetakan batas dan fitur geografisnya. Kemudian menggunakan data itu untuk melakukan penyemprotan atau penyemaian secara mandiri, memanfaatkan sistem radar tambahan yang menghadap ke depan untuk menghindari rintangan yang mungkin muncul. Pengguna juga dapat mengambil kendali melalui remote control.

Share
×
tekid
back to top