sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • Home
  • Review
  • Review Acer Swift 3 Acer Day Edition
Rabu, 03 Okt 2018 09:00 WIB

Swift 3 Acer Day Edition, laptop untuk kerja dan bermain gim ringan

Awal saya membuka dari kemasannya, desainnya yang bagus langsung menyapa saya. Bobot laptop keseluruhan juga terasa ringan, meski diangkat menggunakan satu tangan.

Swift 3 Acer Day Edition, laptop untuk kerja dan bermain gim ringan

Laptop Acer seri Swift 3 Acer Day Edition dilengkapi dengan beberapa model yang menggunakan prosesor Intel Core i3, Intel Core i5, dan Intel Core i7. Dalam kesempatan ini, saya mengulas versi teratas dengan GPU Nvidia GeForce MX150 2 GB, RAM 8 GB, penyimpanan internal SSD 128 GB dan HDD 1 TB, dan tentu saja prosesor Intel Core i7-8550. Bagaimana hasilnya? Yuk, ikuti sampai selesai.

Desain menarik

Hampir seluruh bodi Swift 3 Acer Day Edition memiliki material logam alumunium. Bukan hanya itu, Acer juga mendesain bodi hingga cover atas Swift 3 menggunakan corak garis-garis sangat tipis (brushed) yang menjadikan paras Swift 3 semakin asyik dilihat. Pola garis-garis tersebut juga membantu menghindari noda sidik jari ketika saya menentengnya.

Penutup bawah terlihat tipis. Memang, Acer mendesainnya dengan cara bagian bawah yang agak naik di bagian tepi. Tetapi, menurut saya, meski tidak dirancang seperti itu, Swift 3 akan tetap  terlihat tipis. Bagian tepi seluruh pinggiran dicetak secara horizontal, sehingga saya merasa tidak ada bagian tajam pada laptop yang memiliki bobot 1,5 kilogram ini. Sayangnya, karet yang ada di bagian bawah tidak terlalu “mencengkram” dengan baik.

Sebenarnya, Acer Swift 3 terbaru memiliki ukuran bentang layar 14 inci. Lantaran memiliki bezel ramping, pasti orang-orang awalnya mengira laptop yang berjalan di atas sistem operasi Windows 10 Home Edition ini memiliki ukuran layar 13 inci. Anda akan melihat bezel atas dan bawah lebih tebal dibandingkan bezel kiri dan kanan. Penerapan ini terbilang wajar dan hampir seluruh laptop mendesain dengan cara tersebut. Bezel atas sengaja dibuat lebih tebal karena di dalamnya mencakup webcam dan empat mikrofon.

Beralih ke bagian keyboard. Jarak antar tombol-tombol keyboard dibuat dengan optimal, sehingga bagi Anda yang memiliki jari-jari besar pun akan nyaman memakainya. Tombol keyboard Swift 3 tidak mengeluarkan bunyi berisik ketika ditekan. Saya juga merasa seluruh tombolnya cukup ringan ketika ditekan.

Seperti keyboard saat ini, layout tombol F1 hingga F12 dilengkapi dengan dengan fungsi lain, seperti volume, pengaturan kecerahan layar, dan lain-lain yang dapat digunakan secara langsung. Sebaliknya, jika Anda ingin mengakses tombol F1 hingga F12, harus menekannya secara bersamaan dengan tombol Fn. Secara pribadi, saya menyukai layout ini karena lebih sering mengakses tombol volume atau yang lainnya di jajaran tombol tersebut.

Fitur dan pengoperasian

Supaya lebih nyaman mengetik di ruangan dalam kondisi cahaya minim (atau mungkin gelap total), keyboard Swift 3 dilengkapi dengan lampu LED di bagian bawahnya. Acer tidak menyediakan tingkat kecerahan pada lampu LED keyboard, hanya pilihan mati atau nyala dengan menekan tombol dengan icon khusus tepat dengan tombol F8. Meski jaraknya berdekatan dengan tombol, kecerahan tombol LED tetap berada di tempatnya. Maksudnya adalah, pendaran cahaya tetap terjaga, sehingga tidak meluber ke luar tombol.

Satu lagi yang membuat laptop ini terasa praktis adalah touch pad yang berukuran besar. Mengapa touch pad berukuran besar dapat menghadirkan kepraktisan? Karena saya dapat mengaksesnya tanpa mengalihkan jari telunjuk selama mengetik, cukup menggunakan ibu jari saya. Tombol klik kiri dan kanan menjadi satu dengan touch pad. Oleh karena itu, saya dapat meng-klik hampir di seluruh area touch pad. Tetapi, melakukan klik akan terasa sulit jika saya melakukannya di area paling atas. 

Pengoperasian menjadi kurang asyik karena Acer menempatkan tombol daya di sekitar area keyboard. Selain itu, tombol tersebut berbentuk sama seperti tombol-tombol keyboard lain. Memang, ada sejumlah pabrikan yang merancangnya seperti ini. Bagi yang belum terbiasa dengan desain tersebut, akan sering salah tekan ketika ingin mengakses tombol ‘Delete’. Untungnya, laptop tidak akan bereaksi apapun jika saya hanya menekan tombol daya sekali.

Tombol daya tersebut baru akan bereaksi ketika saya menekan dan menahannya selama sekitar 3 detik. Setelah itu, akan ada jendela aplikasi ‘Acer Power Button’ yang menawarkan pilihan selanjutnya berupa ‘Sleep’, ‘Hibernate’, atau ‘Shut down’. Selama menggunakan laptop ini, saya menggunakan tombol daya hanya untuk mengaktifkan laptop, selebihnya saya menggunakan cara konvensional lewat tombol logo Windows dan meng-klik tombol daya. Menurut saya, cara lawas seperti itu akan lebih cepat ketimbang mengakses tombol daya fisik.

Tidak ketinggalan pula, sensor sidik jari yang terletak di sebelah kanan touch pad. Cukup mudah untuk mengaktifkan sensor tersebut agar laptop lebih aman dan lebih mudah untuk melakukan log-in ke Windows. Pilih tombol Start > Settings > Accounts > Sign-in options; selanjutnya di pilihan Windows Hello, tekan Fingerprint. Sebagai catatan, sebelum meregistrasi jari di sensor, saya harus menentukan PIN terlebih dahulu. Tidak jauh berbeda ketika kita ingin menggunakan keamanan sensor sidik jari pada smartphone.

Performa sensor sidik jari terbilang cepat, saya juga tidak perlu meluruskan jari tangan di sensor. Pasalnya, sensor tersebut tetap mampu mendeteksi meski orientasi jari tidak sama seperti saat saya pertama kali meregistrasi jari.

Performa

Acer Swift 3 memiliki spesifikasi tinggi. Berikut adalah hasil benchmark yang saya lakukan:

Ketika menjalani pengujian PCMark, hardware seperti prosesor, grafis, RAM, penyimpanan internal, dan bahkan layar dapat berdampak pada performa laptop. Dengan menggunakan prosesor Intel Core i7 generasi ke-8, Swift 3 berhasil mencatat nilai PCMark 3554. Artinya, laptop tersebut cukup mampu menjalani kreasi konten digital yang menyertakan pengeditan foto dan video.

Benchmark Cinebench menghadirkan pengujian untuk prosesor. Dilengkapi dengan 4 core / 8 thread pada clock 2 GHz, prosesor milik Swift 3 memiliki performa ketiga setelah prosesor Intel Core i7-4770K 4 core / 8 thread dengan kecepatan clock 4,4 GHz dan Intel Core i7-3930K 6 core / 8 thread pada clock 3,3 GHz.

3DMark bertujuan untuk menentukan performa render grafis 3D serta kemampuan pemrosesan beban kerja komputer. Seperti yang telah saya singgung di bagian awal, laptop Acer Swift 3 yang saya pegang memiliki grafis GPU Nvidia GeForce MX150 2 GB yang memiliki performa lebih cepat dibandingkan dengan grafis terintegrasi. GPU diskrit menjanjikan performa gameplay yang baik.

Layar Full HD (1920 x 1080 piksel) pada Swift 3 sangat memanjakan mata saya. Warna yang dihasilkan terlihat sangat cerah. Saya pernah menggunakannya untuk mengetik di bagian luar sebuah cafe. Konten yang ada pada layar laptop terlihat jelas, meski tidak secerah ketika saya menggunakannya di dalam ruangan. Warna yang ditawarkan layar Swift 3 tetap terlihat tajam.

Nilai tambah juga berasal dari panel anti-pantul pada layar tersebut, saya tidak merasa terganggu oleh pantulan bayangan sekitar. Dalam pemakaian sehari-hari, seperti mengetik, menjelajah internet, menonton video streaming via YouTube, baterai laptop ini mampu bertahan selama sekitar 7,5 jam. Ini adalah durasi yang cukup lama. Jadi, mungkin saya tidak terlalu merasa frustrasi ketika suatu saat adaptor charger laptop tertinggal di rumah.

Laptop ini kuat ketika saya gunakan untuk bermain gim. Gim pertama yang saya mainkan adalah balapan rally melalui Dirt 3. Sebelum bermain, saya melakukan benchmark menggunakan gim ini dengan mengatur grafik ke setingan paling tinggi. Rata-rata FPS yang didapatkan adalah 57,81 dengan minimum FPS 48,86. Angka tersebut tergolong tinggi untuk sebuah laptop non-gaming.

Pengalaman saya selama bermain gim tersebut disambut oleh tampilan yang lancar pada awal gim dimulai. Namun. ketika gim menampilkan banyak konten, seperti pepohonan dan barisan bukit, saya melihat penurunan frame rate dan gangguan tearing. Meski demikian, saya tidak merasa terlalu terganggu.

Selanjutnya, saya memainkan PUBG. Berbeda dengan Dirt 3, gangguan penururan frame rate pada gim ini lebih terasa dibandingkan ketika saya memainkan Dirt 3. Sebagai catatan, saya juga meningkatkan pengaturan grafik ke tingkat maksimal. Terlepas dari kondisi performa grafis, saya menyukai performa tata suara surround pada speaker Swift 3. Speaker stereo laptop mampu melakukan simulasi datangnya musuh hampir dari segala arah. Tentu saja, kualitas tata suara tersebut sangat menguntungkan karena saya dapat menghindari musuh. Saya menyukai bass-nya. Namun, suara frekuensi menengah terdengar seringkali menutupi frekuensi tinggi.

Saya juga sempat bermain gim tanpa menghubungkan laptop ke charger, alias hanya menggunakan baterai. Dengan durasi selama satu jam saya bermain gim, baterai laptop berkurang sebanyak 61 persen. Meski terdengar boros, hal tersebut sangat wajar. Lagipula, tidak ada orang yang bermain gim dengan hanya menggunakan baterai, kecuali jika mereka lupa mencolokannya ke charger.

Kesimpulan

Berbobot ringan dan berukuran kecil dibandingan dengan laptop ukuran 14 inci kebanyakan, Acer Swift 3 pantas digunakan bagi Anda yang bekerja secara mobile. Baterainya yang irit juga akan menunjang hal tersebut. Tawaran desainnya juga menjadikan Anda pede menggunakan laptop di café atau sedang bertemu dengan klien penting. Soal harga, Acer menjual Swift 3 dengan banderol Rp11.099.000.

 
Acer Swift 3 Acer Day Edition
Bagus ...
  • Baterai irit
  • Performa kencang
  • Suara oke
Kurang ...
  • Bodi agak panas
  • Bagian bawah licin
Share
×
tekid
back to top