sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
Selasa, 21 Jan 2020 00:05 WIB

Saran kami untuk Black Shark Indonesia

Black Shark punya tugas berat untuk mendongkrak penjualannya di Indonesia. Selain membangun komunitas yang solid, mereka perlu mencermati komunikasi via media sosial.

Saran kami untuk Black Shark Indonesia

Smartphone gaming belakangan ini mencoba mengambil panggung, terutama di Indonesia. Entah kebetulan atau tidak, ada dua smartphone gaming yang saat ini hadir di Tanah Air, yakni Black Shark dan Asus ROG Phone. Keduanya meluncur di Indonesia dalam waktu yang hampir berdekatan. 

Tulisan ini akan membahas Black Shark karena pendatang baru ini cukup menyita perhatian dan menarik untuk diikuti. Di Indonesia, Black Shark 2 dan Black Shark 2 Pro sudah dijual resmi. Black Shark meluncurkan produknya berbarengan dengan momen final MPL (Mobile Legend Professional League) season 4. Black Shark juga menjadi sponsor dalam perhelatan eSport tersebut. 

Strategi ini mau tak mau meraih atensi, setidaknya dari para penggemar Mobile Legend dan penggiat eSport lain yang menyaksikan pertandingan tersebut. Bisa dibilang, dukungan untuk MPL ini menjadi sentimen positif untuk awal kehadiran Black Shark.

Untuk itu, kami mencoba mengukur performa fan page Black Shark Indonesia dari 16 Oktober 2019 hingga 15 Januari 2020 atau selama periode 91 hari.

Selama periode itu, admin fan page Black Shark Indonesia sudah mem-posting sebanyak 104 kali dengan komentar dari audiens sebanyak 2.191. Namun kalau diperhatikan lebih lanjut, belum banyak audiens yang berpartisipasi meramaikan post di fan page ini. Posting dari audiens paling banyak terdapat di kolom komentar. 

Performa paling tinggi terjadi di tanggal 28 November 2019. Indeks performanya mencapai 89, mengungguli tanggal-tanggal lainnya. Hal ini terkait post giveaway berhadiah Black Shark 2 yang mendapat banyak like, komentar dan share

Di tanggal tersebut, topik yang mendapat banyak komen dan share adalah promosi produk Black Shark 2 Pro dan giveaway Black Shark. Komentarnya pun beragam, mulai dari audiens yang tertarik dengan giveaway yang ditawarkan, turunnya harga Black Shark, hingga harga jual yang sudah sepaket dengan joystick

Namun yang menarik, pada tanggal tersebut, terdapat banyak komentar negatif mengenai fitur GhostTouch yang merusak permainan, harga yang turun 1 juta setelah peluncuran, dan sulitnya menemukan toko resmi Xiaomi.

Ditelusuri lebih lanjut, bahasan page Black Shark Indonesia yang mendapat engagement dan like terbanyak adalah Black Shark 2 Pro. Itu terjadi pada 8 Januari lalu. Dengan kata lain, like memberikan pengaruh yang besar untuk engagement laman Black Shark. 

Tampaknya, citra BlackShark sebagai produk Xiaomi masih melekat sangat kuat di benak audiens. Hal ini terungkap melalui isu yang paling banyak dibahas terkait brand ini. Misalnya, dalam data yang kami kumpulkan, Shark-Indonesia menjadi isu paling banyak yang diberikan. Secara khusus, Xiaomi-Indonesia serta Indonesia-Shark juga merupakan isu yang cukup banyak dibicarakan. Ketiganya terkait Black Shark yang merupakan produk Xiaomi. Black Shark tampaknya harus memberikan edukasi cermat terkait statusnya di Indonesia. 

Ditelaah lebih lanjut, kebanyakan komentar audiens bernada netral (49%) terhadap terhadap Black Shark. Sementara, 22% audiens menyatakan senang dan 13,1% menyatakan percaya pada Black Shark. Kebanyakan audiens merasa puas dengan spesifikasi yang diberikan Black Shark, demikian juga dengan baterai yang tahan lama, serta manajemen suhu yang baik. 

Di samping itu, sentimen negatif terhadap Black Shark terbilang sangat kecil. Hanya sekitar 4,9% yang merasa jijik dan 1,1% yang merasa marah. Beberapa isu negatif itu berkisar di antara tidak adanya NFC dan headphone jack atau bahkan error ketika digunakan untuk menelepon. Selain itu, ada juga komentar mengenai Black Shark tidak mengupdate system, kapasitas baterai yang kurang besar, dan kesulitan mencari tempat servis dan sparepart Black Shark, performa turun walaupun casing tidak panas, touch delay, logo sharkspace yang menyala saat tidak digunakan dan mati saat digunakan.

Jika melihat demografi audiens, dominasi ada di kaum pria dengan persentase 95,47% dengan mayoritas rentang usia 22-30 tahun. Kebanyakan dari audiens itu masih berstatus single, dengan pendidikan terakhir perguruan tinggi. 

Untuk diketahui, audiens di laman resmi Facebook Black Shark Indonesia memberikan engagement tertinggi untuk posting-an dengan tipe foto dan caption lebih dari 100 kata. Jumlah engagement-nya bahkan hampir mencapai setengah dari populasi audiens di halaman tersebut. Sementara, mayoritas posting-an di Facebook Black Shark, yang meskipun sudah menggunakan foto, tetapi hanya dibekali dengan sedikit caption. Hal ini berarti Black Shark Indonesia menggunakan strategi yang kurang tepat dalam hal penggunaan jumlah kata dalam caption.

Jika diteliti lebih lanjut, audiens biasanya aktif memberikan komentar sekitar pukul 18.00 hingga 19.59. Komentar itu didominasi format teks. Hanya ada 4,61% komentar saja yang disertai dengan gambar. 

Tidak dapat dimungkiri, kendati sudah malang melintang di luar negeri, kiprah Black Shark di Indonesia masih terbilang baru. Masih ada banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh perusahaan asal Tiongkok, terutama mengedukasi statusnya sebagai sebuah brand tersendiri, bukan buatan Xiaomi. Ini artinya, mereka harus berkomunikasi erat dengan sebanyak-banyaknya media melalui agenda pemberitaan yang jelas. Tugas semacam ini tak bisa hanya diserahkan kepada agency lokal yang rutin mengirimkan rilis. Dengan kata lain, perwakilan lokal di Indonesia harus proaktif memberikan informasi terbaru yang menarik untuk media. 

Selain itu, Black Shark harus berupa keras membangun komunitas loyal baik secara offline maupun online. Ihwal membentuk komunitas loyal, tak ada salahnya mereka belajar kepada Xiaomi. Dengan demikian, orang-orang yang berkumpul di fan page Facebook Black Shark bukan sekadar pemburu giveaway. Berdasarkan data yang kami teliti, sudah terdapat beberapa orang yang sangat aktif berkomentar di fan page tersebut. Orang-orang tersebut tentu saja berpotensi menjadi evangelist Black Shark untuk mendapatkan penggemar yang lebih banyak lagi.

Di samping itu, berdasarkan masukan dari audiensnya di media sosial, Black Shark tak bisa menghindar dari keberadaan service center atau pelayanan after sales.

 

Share
×
tekid
back to top