sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
Kamis, 02 Agst 2018 08:21 WIB

Lenovo dan Moto kamu kemana, kami rindu

Brand smartphone kelas menengah yang sempat besar ini, terutama Lenovo, kini seolah mati suri. Kami merindukan kehadirannya kembali.

Lenovo dan Moto kamu kemana, kami rindu

Merawat Vs Membangun Brand

Kami sempat mengukur popularitas empat brand smartphone di kalangan warganet periode Oktober 2017 silam. Saat itu, Lenovo Group mencoba bersaing dengan Asus, Xiaomi, dan Vivo dengan menggelontorkan produk ponsel Moto (Motorola). Di saat nyaris berbarengan, keempatnya mencoba mencuri perhatian pasar.

Meski Motorola bukan nama asing lagi di telinga konsumen Indonesia, namun faktanya waktu itu, warganet paling tidak berminat dengan ponsel yang ditawarkan Lenovo Group. Di lain sisi, ponsel pintar Moto G5s Plus masuk ceruk pasar yang sama dengan pasar ponsel yang dimainkan juga oleh merk Lenovo. Mengutip jargon iklan sebuah brand FMCG, “jeruk kok makan jeruk?”.

Bisa jadi, bila saja saat itu Lenovo Group menggelontorkan smartphone Lenovo untuk fokus bersaing di papan tengah, hasilnya akan berbeda. Mengingat brand Lenovo cukup dikenal sebagai pemain kelas menengah yang kuat dengan kekuatan jaringan retail cukup kuat. Lenovo bisa saja mengantisipasi kehadiran pesaing-pesaing mereka yang menggerogoti.

Strategi merawat dan membangun sub brand sebuah smartphone di Indonesia sendiri lumrah terjadi. Huawei misalnya, kini melakukan langkah yang sama dengan memboyong sub brand Honor ke Indonesia. Honor langsung tancap gas sejak Maret lalu dengan menjajal tiga ponsel mereka ke Indonesia, yakni Honor 9 Lite, View 10, dan Honor 7X.

Tidak seperti Lenovo Group yang menggabungkan manajemen Lenovo Mobile dengan Moto Mobility, Honor memisahkan diri dengan Huawei. Presiden Honor, George Zhao, percaya diri produk Honor berbeda dengan Huawei, baik dari sisi desain, fitur, sampai target pasar yang lebih muda.

Klaim ini sungguh klise, karena kami sering mendengar hal yang sama dari pemain-pemain awal. Seperti halnya Lenovo dan Moto yang menyebut diri mereka punya target pasar berbeda setahun lalu. Kini pada kenyataannya, kami kehilangan kabar dari kedua-duanya. Mungkinkah ini karena salah strategi membangun dan merawat brand? Yang pasti, sesuatu yang pergi tanpa kabar itu selalu membuat kami rindu. Hei, apa kabarmu di sana? Semoga kamu baik-baik saja.

Share
×
tekid
back to top