Kamera saku Sony RX100 VI mendarat di Indonesia

Sony akhirnya resmi memboyong kamera saku premium terbarunya, yaitu RX100 VI. Ia merupakan penerus dari RX100 V yang tampil dengan pembaruan dari segi lensa. Kamera saku ini hadir dengan fitur utama yaitu kemampuan zoom yang sangat jauh berkat lensa 24-200mm yang diusungnya. Tentu saja seperti pendahulunya, lensa RX100 VI juga dikembangkan oleh Zeiss. Tapi untuk siapa kamera ini?

Head of Digital Imaging Sony Indonesia, Takatsugu Yamamoto, kepada saya mengatakan kalau RX100 VI dirancang sebagai kamera komplementer untuk mereka yang telah memiliki kamera interchangeable lens.

"RX100 VI merupakan kamera komplementer atau 'kamera kedua' untuk mereka yang sudah memiliki kamera interchangeable lens seperti Sony A7 Series," katanya.

Jika dilihat dari bentuknya, kamera ini memang sangat mungkin dijadikan sebagai kamera kedua bagi para fotografer profesional. Meski memiliki bentuk yang sangat ringkas, RX100 VI sudah dilengkapi dengan berbagai fitur kelas profesional.

Salah satu fitur ungulan lainnya adalah kemampuan pengambilan foto hingga 24fps, atau 4 frame lebih banyak ketimbang Sony A9 yang merupakan kamera mirrorless kelas profesional. Dengan demikian, kamera ini bisa digunakan untuk mengambil foto objek yang bergerak cepat.

Kemampuan auto focus (AF) di kamera ini juga sudah ditingkatkan dari seri sebelumnya. Kini RX100 VI sudah menggunakan teknologi phase-detection auto focus (PDAF) yang sama dengan Sony A7 III, A7R III, dan A9. Bahkan fitur eye detection di tiga kamera profesional tersebut dihadirkan di RX100 VI.

Untuk video, RX100 VI juga sudah bisa merekam video 4K HDR dengan dukungan S-Log 3. Bahkan ia bisa merekam video slow motion hingga 1000 fps. Yamamoto mengatakan kepada saya kalau kamera ini bisa tahan merekam video slow motion 1000 fps di resolusi Full HD selama 30 menit. Tentunya kemampuan tersebut tidak ada di sembarang kamera.

RX100 VI sudah tersedia di Indonesia dengan banderol harga Rp17 jutaan.