JOLED siap jegal popularitas Samsung OLED
Dengan biaya produksi yang jauh lebih murah, Japan Display mulai menjadi kompetitor baru pada industri yang dikuasai Samsung saat ini.
Perusahaan multi-nasional asal negeri Ginseng, Samsung, harusnya mulai khawatir. Pasalnya, ada ancaman serius yang mengincar posisinya sebagai pemasok layar berteknologi OLED yang bisa kapan saja menggeser posisinya.
Ketika nanti angka penjualan iPhone X sangat tinggi, Samsung adalah salah satu pihak yang turut merasakan keuntungan dari penjualan ponsel yang baru saja diumumkan tiga minggu lalu oleh Tim Cook di Steve Jobs Theater. Mengapa demikian?
Samsung dikabarkan menyediakan layar OLED untuk iPhone X. Menurut Counterpoint Market Research, raihan angka keuntungannya sekitar USD14.3 miliar dalam kurun waktu 20 bulan. Dugaan selanjutnya adalah angka keuntungan dari menjual layar OLED ke Apple akan melebihi angka penjualan Galaxy S8 dalam rentang waktu yang sama.
Meskipun kabar ini belum bisa dipastikan kebenarannya, bukan hal mustahil hal tersebut dapat saja terjadi jika berkaca dari permintaan pasar yang cukup tinggi untuk layar OLED.
Japan Display disebut-sebut akan menjadi kuda hitam baru dalam industri layar OLED, industri yang mulai ditinggalkan LG karena mulai mengembangkan tren baru dengan memroduksi layar OLED berukuran ringkas.
Laporan Reuters mengatakan bahwa Japan Display membutuhkan biaya sebesar USD900 juta untuk mulai memasuki proses produksi layar berteknologi OLED.
Popularitas layar OLED memang sedang meroket jika dibandingkan dengan layar LCD. Layar OLED terlihat lebih terang dan tajam. Selain itu, layar OLED juga lebih hemat daya dan berdimensi sangat tipis.
Saat ini, Samsung memang sedang memonopoli pasar OLED dengan menyediakan layar berbagai ukuran. Tak heran, Apple menggunakan layar OLED pabrikan asal Korea itu.
