sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
Selasa, 16 Mar 2021 11:00 WIB

Lepas dari tuduhan sebagai Perusahaan Militer Komunis, ini tanggapan Xiaomi

Xiaomi mengatakan bahwa tuduhan mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut perusahaan tersebut masuk dalam Perusahaan Militer Komunis China (CCMC) tidaklah benar.

Lepas dari tuduhan sebagai Perusahaan Militer Komunis, ini tanggapan Xiaomi

Xiaomi mengatakan bahwa tuduhan mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut perusahaan tersebut masuk dalam Perusahaan Militer Komunis China (CCMC) tidaklah benar.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada akhirnya memutuskan untuk menghilangkan tuduhan beberapa perusahaan yang sebelumnya dianggap sebagai Perusahaan Militer Komunis China (CCMC). Putusan ini disahkan pengadilan tepat pada 12 Maret silam.

Dalam putusan tersebut, pengadilan setempat menghapus, secara penuh dan dengan segera, pembatasan pada warga Amerika Serikat untuk membeli sekuritas perusahaan dan keharusan bagi warga Amerika Serikat untuk melepaskan kepemilikan saham mereka.

Salah satu perusahaan yang masuk dalam putusan ini adalah Xiaomi. Ini berarti, mereka dapat kembali mendapatkan hak mereka sebagai perusahaan yang diperdagangkan secara publik, dijalankan dan dikelola secara independen untuk menawarkan produk elektronik konsumen hanya untuk penggunaan sipil.

Dengan turunnya keputusan ini, dalam siaran pers yang diterima oleh redaksi Tek.id (16/3), Xiaomi mengatakan mereka yakin keputusan yang menunjuknya sebagai Perusahaan Militer Komunis China adalah sewenang-wenang dan tidak berdasar, dan hakim setuju. Perusahaan akan terus meminta agar pengadilan menghapus penetapan tersebut secara permanen.

Seperti diketahui, pada 15 januari lalu, Presiden Amerika kala itu, Donald Trump menyebut Xiaomi merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam CCMC. Trump melarang Amerika Serikat berinvestasi di Xiaomi, dan bahkan mungkin memaksa perusahaan Amerika Serikat dan investor Amerika Serikat lainnya untuk divestasi di Xiaomi pada 11 November 2021.

Kala itu, Chairman Xiaomi Lei Jun telah mengumumkan pernyataan resmi terkait dengan klaim Trump tersebut. Dalam pernyataan itu dikatakan perusahaannya tidak dimiliki dan dikendalikan oleh militer Tiongkok. 

"Perusahaan telah mematuhi hukum dan beroperasi sesuai dengan hukum serta aturan yurisdiksi yang berlaku dimana perusahaan beroperasi. Perusahaan menegaskan kembali bahwa kami menyediakan produk dan layanan untuk penggunaan sipil dan komersial. Perusahaan menegaskan bahwa itu tidak dimiliki, dikendalikan atau berafiliasi dengan militer Tiongkok, dan bukan ‘CCMC’ yang didefinisikan di bawah NDDA. Perusahaan akan mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi kepentingan perusahaan dan pemegang saham," demikian pernyataan Xiaomi.

Parahnya, akibat hal tersebut, saham Xiaomi sempat anjlok sebesar 10%. Namun, dengan dihapuskannya pernyataan Trump tersebut, tampaknya mereka akan dapat kembali melakukan bisnis mereka 100%.

Share
×
tekid
back to top