Twitter sebut alasan blokir aplikasi pihak ketiga

Twitter belum lama ini memblokir aksesnya dari aplikasi pihak ketiga, seperti Twitterrific dan Tweetbot. Setelah beberapa hari tidak memberikan kejelasan, perusahaan akhirnya mengonfirmasi alasan melakukan langkah tersebut karena pemberlakuan aturan API lama. 

"Twitter menegakkan aturan API lama," tulis pengembang melalui akun resmi Twitter Dev. "Itu dapat mengakibatkan beberapa aplikasi tidak berfungsi."

Namun, Twitter tidak menjelaskan aturan apa yang dilanggar oleh Twitterrific, Tweetbot, dan aplikasi pihak ketiga lainnya. Pengumuman juga tidak membahas kenapa mayoritas aplikasi pihak ketiga yang lebih kecil tidak terdampak dan masih dapat mengakses platform.

Dilansir dari Engadget (18/1), Twitter, di bawah Elon Musk, sepertinya kurang antusias untuk mendukung pengembangnya. Beberapa berspekulasi bahwa Twitter membuat keputusan karena klien pihak ketiga tidak menampilkan iklan dan dapat dianggap menyedot pendapatan iklan yang sudah menurun dari perusahaan.

Hingga saat ini, pengembang Twitterrific tidak tahu alasan detail Twitter menghentikannya. Pencipta Twitterrific Craig Hockenberry mengatakan belum mendengar kabar apapun dari Twitter secara resmi.

"Kami telah menghormati aturan API mereka, seperti yang dipublikasikan, selama 16 tahun terakhir. Kami tidak mengetahui bahwa aturan ini telah berubah baru-baru ini atau perubahan apa yang mungkin terjadi," kata Hockenberry.

Tapbots, pemilik Tweetbot, juga menanggapi hal serupa. Perusahaan menulis dalam cuitannya, "Tweetbot telah ada selama lebih dari 10 tahun, kami selalu mematuhi aturan API Twitter. Jika ada aturan yang harus kami patuhi, kami akan dengan senang hati melakukannya, jika memungkinkan. Tapi kami perlu tahu apa itu..."