Twitter dilaporkan lakukan PHK tanpa pemberitahuan
Melalui Twitter founder Platformers, Twitter telah memberhentikan sebanyak 4.400 sampai 5.500 kontrak karyawan mereka tanpa memberi tahu para pekerja yang terdampak.
Twitter dilaporkan telah memberhentikan sekitar 4.400 sampai 5.500 kontrak para karyawannya pada Sabtu, 12 November kemarin. Pemberhentian kontrak ini dilakukan oleh perusahaan tersebut tanpa pemberitahuan kepada karyawan terlebih dahulu.
Update: company sources tell me that yesterday Twitter eliminated ~4,400 of its ~5,500 contract employees, with cuts expected to have significant impact to content moderation and the core infrastructure services that keep the site up and running.
People inside are stunned. — Casey Newton (@CaseyNewton) November 13, 2022
Menurut catatan dari Axios dan CNBC, kebanyakan karyawan yang terdampak tidak mendapatkan pemberitahuan apapun mengenai pemutusan kontrak ini. Mereka mengetahui pemberhentian ini dari email perusahaan dan sistem komunikasi internal yang tidak dapat mereka akses secara bebas.
Pemutusan kontrak kerja ini saling berhubungan dengan kabar beberapa minggu lalu, yang menyebutkan bahwa Twitter akan melakukan PHK ke setengah tenaga kerja mereka dan memangkas 15 persen karyawan mereka di tim trust and security.
Awalnya pada minggu malam, Casey Newton melaporkan tentang pemecatan massal karyawan Twitter melalui tweetnya. Pemecatan yang dilakukan Twitter ini berbasis global, dengan pemecatan di beberapa departemen, seperti content moderation, real estate, marketing, engineering, dan beberapa departemen lainnya.
Getting word that a large number of number of Twitter contractors were just laid off this afternoon with no notice, both in the US and abroad. Functions affected appear to include content moderation, real estate, and marketing, among others — Casey Newton (@CaseyNewton) November 13, 2022
Dilansir dari The Verge (15/10), Twitter dilaporkan gagal dalam menginformasikan manager tentang pemutusan hubungan kerja ini. Twitter menjelaskan bahwa pemutusan hubungan kerja ini adalah bagian dari “reprioritization and saving exercise”.
Twitter juga menambahkan informasi bahwa hari terakhir karyawan yang telah diberhentikan adalah Senin, 14 November 2022, namun dalam informasi ini Twitter juga menegaskan bahwa mereka tidak diharapkan melakukan apapun.