Samsung prediksi permintaan smartphone dan PC tetap rendah

Samsung telah melaporkan total pendapatan dengan kenaikan laba mencapai 12 persen di kuartal kedua tahun 2022. Pada periode ini, divisi semikonduktor atau Device Solutions (DS) berkontribusi besar dengan penjualan chipset untuk perangkat server. 

Meski demikian, perusahaan teknologi asal Korea Selatan ini mengungkap, permintaan chip untuk produk konsumen, jauh lebih rendah dari yang diperkirakan. Tampaknya, ini terjadi karena dampak yang meluas dari beberapa permasalahan global. 

Samsung memperkirakan, permintaan untuk perangkat konsumen, seperti smartphone dan PC, masih akan tetap lemah dalam beberapa waktu ke depan. Bahkan, pihaknya percaya, penurunan permintaan ini diprediksi juga bakal berlanjut hingga ke perusahaan.

Bisnis Mobile eXperience (MX) Samsung juga terpengaruh oleh penurunan permintaan pasar secara keseluruhan. Mengutip dari Engadget (29/7), perusahaan ini menyalahkan masalah geopolitik dan kekhawatiran mengenai adanya kemungkinan inflasi global, untuk penurunan pendapatan pada divisi seluler mereka. 

Samsung melanjutkan, biaya komponen dan logistik juga mempengaruhi profitabilitas bisnis mereka. Menurut raksasa teknologi ini, hal tersebut menyebabkan terjadinya penurunan penjualan yang lebih rendah dari kuartal sebelumnya.

Sementara itu, Samsung memperkirakan tidak ada kenaikan yang signifikan pada penjualan smartphone untuk kuartal berikutnya. Perkiraan ini didasarkan adanya masalah geopolitik yang berkepanjangan dan ketidakpastian ekonomi global. 

“Permintaan untuk ponsel baru kemungkinan akan tetap sama dari tahun ke tahun atau hanya menunjukkan pertumbuhan digital tunggal,” ujar Samsung, dikutip dari Engadget. 

Terkait hal tersebut, Samsung berharap peluncuran smartphone lipat yang terbaru dapat menambah angka penjualan mereka dalam beberapa bulan ke depan. Perusahaan akan memperkenalkan perangkat lipat ini di acara Galaxy Unpacked pada 10 Agustus mendatang.