Samsung fokus di smartphone mid-range, karena laba turun 56 prersen

Samsung merasakan penurunan laba mereka pada kuartal kedua 2019. Dalam sebuah laporan waralaba terbaru mereka, Samsung mengatakan bahwa ada penurunan laba yang cukup signifikan.

Mereka melaporkan laba sebesar USD5,6 miliar pada kuartal kedua 2019. Tahun lalu, mereka 56 persen lebih untung dari sekarang.

Engadget (31/7) ,melaporkan, ada beberapa alasan besar untuk penurunan laba mereka. Salah satunya adalah penurunan harga untuk chip memori, dimana Samsung merupakan pemasok utama untuk produk-produk chip memori smartphone dan server.

Mereka juga cukup terpengaruh terhadap penjualan iPhone yang lemah, karena mereka merupakan salah satu pemasok komponen untuk Apple. Samsung juga meraskan dampak penjualan yang melambat untuk model ponsel kelas atas.

Usaha mereka tahun lalu untuk memproduksi perangkat lipat dengan tujuan bisa membalikkan tren, sepertinya masih gagal. Pasalnya Galaxy Fold harus tertunda akibat kegagalan produk saat beredar di di tangan para reviewer. Galaxy Fold pun ditarik untuk perbaikan produk.

Di sisi lain, mereka juga masih harus melakukan dorongan penjualan smartphone 5G mereka ke pasaran. Teknologi jaringan kelima alias 5G dalam waktu dekat ini akan dapat dirasakan oleh semua orang.

Strategi Samsung pun beralih. Saat ini, mereka bakal lebih fokus untuk memperkenalkan perangkat ‘yang lebih terjangkau’ untuk pasar smartphone.

Mereka akan membuat lebih banyak smartphone seperti Galaxy A50 dan A70, bukan hanya untuk pasar Asia saja. Samsung Galaxy A50 dan A70 juga akan hadir di Amerika. Di Indonesia sendiri, dari periode Maret-Juli sudah meluncurkan total delapan perangkat non flagship.

Selain itu, mereka juga akan mencoba untuk meningkatkan keuntungan dengan mendorong teknologi terbarunya, yakni TV beresolusi 8K. Menurut Samsung, inilah saatnya untuk memimpin dengan "memposisikan TV QLED 8K sebagai TV arus utama.