Roti adalah makanan terlarang untuk astronot

"Terbatas" adalah satu kata yang cocok untuk menggambarkan kehidupan para astronot yang bekerja di stasiun internasional luar angkasa (ISS). Hal yang paling banyak diketahui oleh orang awam mungkin adalah mereka tidak boleh melepas helm saat berada di luar angkasa.

Namun bukan itu saja, ada banyak hal yang tidak boleh dilakukan oleh astronot di luar angkasa. Daftar aktivitas yang dilarang di luar angkasa sebagian besar adalah aktivitas yang biasa kita lakukan di Bumi, seperti mandi atau menangis.

Menangis adalah hal yang lazim bagi manusia. Tetapi di luar angkasa, ini dapat membahayakan astronot karena kurangnya gravitasi dapat membuat air mata terus mengalir.  

Selain aktivitas, ada juga sejumlah makanan yang tidak diperbolehkan dibawa ke luar angkasa, salah satunya roti. Kalian pasti bertanya-tanya kenapa makanan sesederhana seperti roti tidak boleh dimakan di luar angkasa? 

Jawabannya karena roti memiliki remah-remah yang mudah berserakan. Remah-remah yang jatuh di lingkungan tanpa gravitasi ini dapat tersedot ke ventilasi udara, tersangkut, sehingga menyulut api. Ini dapat menyebabkan korsleting dan kerusakan lebih lanjut di dalam ISS.

Aturan ada untuk dilanggar

Status roti sebagai benda terlarang tidak menghentikan astronot NASA untuk menyelundupkan makanan itu selama misi Gemini III 1965. Saat itu, pilot John Young membawa sandwich dengan daging kornet ke dalam pakaian antariksanya.

Beberapa jam setelah lepas landas, Young mengeluarkan roti itu dan menikmatinya bersama komandan Virgil "Gus"Grissom. Menurut NASA, sandwich itu hanya keluar di tempat terbuka kurang dari satu menit dan beberapa remah berhasil pecah. Young dengan cepat memasukkan roti kembali ke dalam setelannya.

Sebagai pengganti roti, NASA mengizinkan astronot membawa tortilla untuk bekal mereka. Tortilla diizinkan karena dianggap tidak meninggalkan remah-remah, memiliki umur simpan yang lebih lama, dan tidak memakan ruang penyimpanan karena bentuknya yang datar.