sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
Jumat, 16 Feb 2024 08:06 WIB

Review Sharp AQUOS Sense8, tahan banting untuk bikin konten ekstrem

Sharp sebagai salah satu produsen ponsel asal Jepang kembali menampilkan perangkatnya di Indonesia. Ponsel ini adalah Sharp AQUOS Sense8 yang dirancang tahan banting dalam bodi premium.

Review Sharp AQUOS Sense8, tahan banting untuk bikin konten ekstrem

Ada sejumlah pabrikan ponsel yang telah mendaratkan produknya ke Indonesia di awal tahun ini, tidak terkecuali Sharp. Ya, seperti yang kita ketahui, perusahaan asal Jepang tersebut juga meramaikan pasar ponsel di Indonesia selain produk elektroniknya yang terkenal awet dan berkualitas.

Ponsel terbaru Sharp yang hadir di Tanah Air adalah AQUOS Sense8. Perangkat yang menyasar di kelas menengah ini menampilkan beragam fitur, salah satunya adalah tahan akan guncangan dan jatuh. Tidak berhenti di situ saja, ponsel dengan bodi alumunium premium tersebut tahan air hingga kedalaman 1,5 meter.

Untuk spesifikasi teknis, AQUOS Sense8 diperkuat dengan prosesor Snapdragon 6 Gen 1. Artinya, AQUOS Sense8 adalah ponsel pertama di Indonesia yang disematkan prosesor terbaru buatan Qualcomm tersebut. RAM ponsel ini adalah 8 GB yang dipadukan dengan storage sebesar 256 GB. Sistem operasi yang digunakannya adalah Android 13.

Desain tangguh

Sharp merancang AQUOS Sense8 dengan desain yang kuat lantaran memiliki standar militer MIL-STD-810H. Meski demikian, tampilan bodi ponsel dengan sertifikasi IPX6 ini tetap terlihat minimalis dan ringan. Sebagai informasi, kebanyakan ponsel tahan banting di pasaran memiliki desain yang tebal dan kurang menarik perhatian. Namun, hal ini tidak terjadi pada AQUOS Sense8.

Ponsel dengan bobot hanya 159 gram tersebut dibalut dengan bodi alumunium premium. Bodinya juga tampak ramping dengan dimensi 153 x 71 x 8,4 mm. AQUOS Sense8 tahan jatuh hingga ketinggian 1,22 meter. Hal ini sudah saya uji sendiri kekuatannya, baik ketika sedang menggunakan casing (tersedia dalam penjualan) atau bahkan tanpa casing-nya.

Tidak cuma tahan banting saja, AQUOS Sense8 juga tahan air hingga kedalaman 1,5 meter. Artinya, ini memungkinkan kamu merekam di dalam air menggunakan ponsel tanpa takut rusak. Daya tahan air dengan kedalaman tersebut mampu bertahan hingga durasi 30 menit. Di sisi lain, ponsel dengan baterai 5.000 mAh ini mampu menahan tekanan atau benda dengan bobot hingga 6 kg. Semua situasi ekstrem ini dapat dijalani oleh AQUOS Sense8 dengan lancar.

Pada bagian sisi bawah, terdapat lubang mikrofon, port audio 3,5 mm, port USB-C, dan lubang speaker. Beralih ke sisi kanan, di sini terdapat tombol daya (terintegrasi dengan sensor sidik jari) dan tombol volume. Pada sisi atas, hanya terdapat tray kartu SIM dan mikrofon.

Port audio 3,5 mm memungkinkan kita mendengarkan musik lewat earphone standar tanpa terganggu meski ponsel saat diisi ulang baterainya. Bahkan, Sharp menyertakan earphone di dalam paket penjualan AQUOS Sense8, sesuatu yang sudah sangat jarang terjadi ketika kita membeli ponsel.

Layar juga menjadi hal penting pada ponsel tersebut. Ini menampilkan teknologi panel IGZO OLED beresolusi 2.340 x 1.080 piksel. Layar ini memiliki ukuran 6,1 inci yang tidak terlalu besar untuk ponsel di kelasnya. Meski demikian, ukuran layar tersebut masih dapat mengakomodasi ketika digunakan untuk mengedit video dengan aplikasi pihak ketiga. Namun, saya merasa bezel layar pada AQUOS Sense8 relatif besar sehingga agak mengurangi estetika.

Layar IGZO OLED sendiri memiliki keunggulan seperti resolusi yang lebih tinggi, refresh rate tinggi, kepadatan piksel yang lebih besar, dan konsumsi daya yang lebih rendah dibandingkan dengan layar non-IGZO. Layar AQUOS Sense8 mendukung refresh rate adaptif hingga 180 Hz serta kecerahan hingga 1.300 nit. Kecerahan layar yang tinggi ini akan memberikan kenyamanan saat digunakan di lingkungan outdoor.

 

Kamera

Sharp membekali AQUOS Sense8 dengan kamera ganda di bagian belakangnya. Kamera utama memiliki sensor beresolusi 50 MP, sedangkan kamera kedua menampilkan lensa ultra lebar 15 mm (setara kamera 35 mm) dengan sensor beresolusi 8 MP. Sedangkan kamera depannya beresolusi 8 MP. Perangkat ini disematkan fitur Optical Image Stabilization (OIS) agar hasil lebih stabil meski tangan bergoyang saat mengambil foto atau video.

Pertama-tama, saya memotret menggunakan kamera utama di daerah pegunungan pagi hari yang lumayan diselimuti kabut. Exposure yang ditawarkannya menampilkan porsi yang pas di bagian langit dan bukit (kebun teh). Tekstur kabut terlihat jelas yang menandakan tidak terjadi over-exposure karena sinar matahari. Warna dan detail terlihat bagus juga.

Kamera Utama

 

Performa kamera ultra lebar menampilkan hasil yang hampir mirip dengan kamera utama ketika memotret di dalam kondisi cahaya cukup (pagi hari dan berkabut). Performa exposure tidak saling tumpang tindih meski dalam keadaan kabut yang menantang. Detail pohon teh terlihat tajam, tetapi daun di pohon sebelah kiri seharusnya lebih tajam lagi.

 

Ketika sedang menikmati pemandangan alam, ada kalanya kita ingin memotret lebih dekat dengan menggunakan zoom. Memotret menggunakan zoom 2x, hasilnya menampilkan warna yang apik dan tidak ada tanda-tanda penurunan kualitas. Namun detail agak menurun di pohon tinggi sebelah kiri jika diperhatikan lebih teliti lagi. Performa exposure dan white balance masih bekerja dengan baik. Secara keseluruhan, kamu tidak perlu ragu untuk menggunakan tingkat zoom ini.

Zoom 2x

 

Selanjutnya saya menjajal memotret pemandangan dengan zoom 5x. Pada titik ini, kepekatan warna dan ketajaman sudah agak menurun tetapi tidak menampilkan gangguan color fringing. Exposure dan white balance masih berperforma apik pada pagi hari yang berkabut. Tulisan di kejauhan masih bisa terbaca dengan jelas. OIS pada kamera benar-benar membantu saat memotret menggunakan “focal length” panjang.

Zoom 5x

 

Zoom maksimal yang dapat dilakukan oleh kamera AQUOS Sense8 adalah sebesar 8x. Jika kamu memang benar-benar menginginkan foto yang berkualitas tinggi, maka disarankan untuk menghindari zoom 8x. Pasalnya, secara keseluruhan tekstur menurun, yang merupakan hal yang wajar untuk sebuah kamera ponsel tanpa kamera telefoto atau periskop. Kabar baiknya adalah exposure masih agak terlihat bagus meski tidak terlalu istimewa.

Zoom 8x

 

Ketika saya mencoba memotret melawan cahaya, fitur HDR menampilkan kualitas yang bagus. Berkat teknologi kecerdasan buatan (AI), ponsel ini langsung mengaktifkan fitur tersebut saat mendeteksi subjek yang membelakangi cahaya. Kebun teh beserta pohon lainnya terlihat hijau alami tanpa gangguan under-exposure. Bagian langit yang cerah dan sebagian tertutup kabut menampilkan exposure yang baik serta tekstur kabut yang jelas.

HDR

 

Kamera depan AQUOS Sense8 menawarkan performa warna yang bagus. Detail tekstur kebun teh di belakang menambah kesan ceria ketika digunakan untuk melakukan selfie. Meski ada sedikit gangguan over-exposure di bagian langit, secara keseluruhan saya menyukai hasil dari kamera depan ponsel terbaru dari Sharp ini.

Kamera depan

 

Setelah puas memotret pada pagi hari, kini saatnya saya memotret dalam kondisi malam menggunakan ponsel tersebut. Kamera utamanya menyodorkan hasil yang cukup terang meski lampu penerangan hanya di pinggir jalan dan di seberang. Meski agak terpapar noise, garis-garis warna-warni gedung terlihat jelas tanpa gangguan over-saturated. Seluruh tulisan lampu di gedung dengan mudah dibaca, yang menandakan tidak ada gangguan blooming.

Kamera Utama

 

Kamera ultra lebar pada malam hari menampilkan hasil yang terang juga. Namun performa kamera utama terlihat lebih alami jika dibandingkan dengan kamera ultra lebar. Ada sebagian lampu jalan dan gedung yang menampilkan sedikit blooming. Meski demikian, warna gedung mal yang saya foto masih terlihat jelas.

Ultra Lebar

Performa

Sekarang saatnya mencari tahu seputar performa AQUOS Sense8. Ponsel ini adalah perangkat pertama di Indonesia yang menggunakan prosesor Snapdragon 6 Gen 1. Chipset buatan Qualcomm ini dibuat menggunakan teknologi proses 4 nm yang menjanjikan efisiensi daya lebih baik jika dibandingkan dengan 5 nm ke atas.

Snapdragon 6 Gen 1 memiliki CPU 8 core, yang terdiri dari 4 core Cortex-A78 dengan kecepatan hingga 2,2 GHz dan 4 core Cortex-A55 dengan kecepatan hingga 1,8 GHz. CPU ini mendukung instruksi ARMv8.2-A dan memiliki daya tahan panas yang baik.

Untuk GPU, prosesor itu menampilkan Adreno 710 yang diklaim mampu menghasilkan grafis berkualitas tinggi untuk berbagai aplikasi dan game. GPU ini juga mendukung Vulkan, OpenGL ES 3.2, dan DirectX 12.

Sistem operasi AQUOS Sense8 menggunakan Android 13 dengan antarmuka AQUOS UX 13. Ponsel ini menggunakan kapasitas RAM 8 GB dan storage 256 GB. Sharp menyediakan security update hingga 5 tahun dan update OS hingga 3 kali di AQUOS Sense8.

Saya menjalankan macam-macam benchmark untuk menguji performa ponsel. Pertama-tama saya menggunakan 3DMark, yang berguna untuk mengukur kemampuan Central Processing Unit (CPU) dan Graphics Processing Unit (GPU), utamanya dalam mengolah gambar dan video. Ini akan sangat berguna untuk menilai, apakah AQUOS Sense8 akan enak dipakai untuk bermain gim atau sebaliknya.

Setelah menjalankan benchmark tersebut, AQUOS Sense8 mendapatkan skor sebanyak 5.624 poin untuk Sling Shot dan 5.665 poin untuk Sling Shot Unlimited. Sebagai gambaran, ponsel Sharp AQUOS V6 5G yang diperkuat dengan prosesor Dimensity 700 mendapatkan masing-masing skor 3.553 poin dan 3.546 untuk pengujian yang sama. Intinya, AQUOS Sense8 menampilkan performa yang cukup tinggi. Berikut adalah tabel lengkapnya:

 

Setelah aplikasi 3DMark, sekarang saatnya saya menjalankan pengujian menggunakan PCMark. Ini digunakan untuk menilai seberapa andal perangkat untuk kegiatan sehari-hari. PCMark mensimulasikan aktivitas keseharian pengguna ponsel, seperti menjelajahi web, mengedit teks, serta mengedit gambar dan video. Aplikasi ini juga menguji seberapa cepat ponsel dapat menulis data ke memori atau sekadar membacanya.

Secara keseluruhan, AQUOS Sense8 mampu mengumpulkan nilai sebanyak 11.351 poin di PCMark. Di sisi lain, Sharp AQUOS V6 5G mampu menoreh nilai sebesar 11.504 poin di pengujian yang sama. Untuk lebih jelasnya, silahkan mengacu pada tabel berikut:

 

Agar dapat mengetahui performa mentah prosesor Snapdragon 6 Gen 1 di dalam AQUOS Sense8, saya menjalankan aplikasi Geekbench. Aplikasi ini mengukur kinerja CPU dan GPU dari ponsel. Ini juga berguna untuk menguji kemampuan perangkat untuk menjalankan aplikasi atau game yang membutuhkan grafis, pemrosesan gambar, atau pengeditan video. Nilai yang didapatkan adalah 952 poin untuk Single Core dan 2.829 poin untuk Multi Core. Sebagai acuan, Dimensity 700 yang ada di dalam AQUOS V6 5G mendapatkan nilai 554 poin untuk Single Core dan 1.650 poin untuk Multi Core.

 

Dewasa ini sudah marak teknologi AI yang hinggap di ponsel. Oleh karena itu, saya mengukur kemampuan kecerdasan buatan (AI) ponsel tersebut menggunakan AI Benchmark. Aplikasi ini menggunakan berbagai tugas machine learning yang ada di aplikasi nyata, seperti pengenalan wajah, klasifikasi gambar, dan peningkatan gambar. Ia juga mengukur kinerja CPU, GPU, dan NPU dari perangkat.

Skor yang didapatkan AQUOS Sense8 di aplikasi AI Benchmark adalah 340 poin. Sebagai pembanding, Sharp AQUOS R8 Pro dengan prosesor Snapdragon 8 Gen 2 mampu mengumpulkan skor 2.010 poin.

 

Untuk baterai, ponsel tersebut juga cukup irit. Ketika saya menonton film secara streaming menggunakan aplikasi VOD ternama selama 30 menit, baterai yang berkurang hanya 3%. Untuk 1 jam menonton, maka baterainya berkurang sebanyak 7%. Durasi menonton film streaming sepanjang 2 jam akan menghabiskan baterai sebanyak 11%

 

Baterai berkapasitas 5.000 mAh di AQUOS Sense8 juga saya uji untuk bermain game dengan grafis yang intens seperti Shine Runner. Durasi bermain selama 1 jam akan menghabiskan baterai sebanyak 9%. Sedangkan ketika saya bermain game selama 2 jam akan menghabiskan daya 19%. Selama sesi permainan, tidak ada masalah bagi ponsel untuk menampilkan grafis. Dan dibantu dengan refresh rate tinggi, game tersebut menampilkan pengalaman yang apik.

 

Untuk pengujian sintetis kekuatan baterai, saya menggunakan PCMark Battery. Ponsel ini bertahan cukup lama hingga 14 jam 29 menit dari keadaan 100% hingga 20%. Setelah baterainya benar-benar habis, saya menghitung seberapa cepat isi ulang baterainya. 10 menit pengisian, baterai akan terisi sebanyak 11%. Berlanjut ke 30 menit pengisian, maka baterai menjadi 35%. Ketika durasi pengisian sudah menyentuh waktu 1 jam, energi baterai menjadi 71%. AQUOS Sense8 memerlukan waktu 2 jam 12 menit untuk mencapai 100% dari keadaan kosong. Artinya, proses isi ulang baterainya tidak terlalu cepat.

 

Kesimpulan

Sharp mencoba menghadirkan terobosan dalam hal ponsel di Indonesia dengan menghadirkan perangkat dengan Snapdragon 6 Gen 1 untuk pertama kalinya. Ini bukanlah sekadar gimmick, tetapi memang menghadirkan performa yang lancar ketika digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk bermain gaming dengan grafis yang cukup intens seperti Shine Runner. Namun sepertinya ada beberapa orang yang menuntut layar yang lebih besar untuk bermain game.

AQUOS Sense8 hadir dengan desain minimalis yang dibalut dengan bodi aluminium premium. Seperti yang kita ketahui, aluminium adalah salah satu logam yang ringan, dengan demikian ini nyaman digenggam saat dioperasikan. Meski memiliki desain relatif ramping, ponsel ini memiliki sertifikasi standar MIL-STD-810 sehingga tahan banting ditambah dengan IP6X untuk daya tahan terhadap air hingga kedalaman 1,22 meter.

Kekuatan terhadap bantingan dan air memungkinkan kamu berpetualang sambil membuat konten tanpa khawatir ponsel rusak. Layarnya juga menampilkan warna bagus meski di bawah sinar matahari. Namun sayangnya layar ini tidak terintegrasi dengan sensor sidik jari yang menjadikannya kurang terasa premium. Harga untuk Sharp AQUOS Sense8 adalah Rp5.999.000

80
Sharp AQUOS Sense8
 
Keunggulan
  • Tahan banting dalam bodi ramping
  • Auto Exposure kamera bagus
  • Main game lancar
 
Kekurangan
  • Layar agak kecil untuk main game
  • Sensor sidik jari tidak di layar
Share
×
tekid
back to top