sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
Jumat, 03 Apr 2020 13:44 WIB

Review Samsung Galaxy M31, memang besar tapi apa tahan lama?

Mengingat baterai yang diusungnya memiliki kapasitas 6.000 mAh, maka Galaxy M31 dapat dikatakan menarik karena memiliki bodi yang cukup tipis.

Review Samsung Galaxy M31, memang besar tapi apa tahan lama?

Ponsel Samsung seri Galaxy M sudah hadir sejak Januari 2019, kala itu varian pertamanya adalah Galaxy M10 dan M20. Sebulan setelahnya, hadir pula seri M yang lebih tinggi dengan nama Galaxy M30, yang mana ponsel ini menawarkan layar yang lebih bagus dengan menggunakan Super AMOLED, ketimbang M20 dan M10 yang masih mengandalkan panel LCD dengan basis teknologi yang disebut Samsung sebagai PLS TFT. Di Indonesia sendiri, Galaxy M30 hadir pada bulan Juli 2019.

Pada bulan Oktober 2019, Indonesia kedatangan seri Galaxy M terbaru dengan nama Galaxy M30s. Beberapa perbedaan antara M30 dan M30s terletak pada baterainya, yang mana M30 memilkul baterai berkapasitas 5.000 mAh, sedangkan M30s memikul kapasitas baterai yang lebih besar, yakni 6.000 mAh. Perbedaan lain antara keduanya terletak di kamera. Meski sama-sama mengantongi tiga kamera belakang, M30s memiliki kamera dengan resolusi lebih tinggi.

Tujuan Samsung menghadirkan seri Galaxy M adalah untuk menawarkan ponsel dengan kapasitas baterai besar dengan kamera kekinian, tetapi harganya terjangkau. Kali ini, saya akan mengulas seri Galaxy M terbaru, yakni M31. Ponsel ini hadir secara resmi di Indonesia pada Maret 2020. Salah satu perbedaannya dengan M30s adalah bahwa M31 dilengkapi dengan empat kamera. Berikut spesifikasi Samsung Galaxy M31.

 

Galaxy M31

Layar

6,4 inci (1080 x 2340)

Super AMOLED

Infinity-U Display

Kamera

Belakang

Utama: 64 MP, F1.8 |  Depth: 5 MP, F2.2  | Macro: 5 MP, F2.4  |

Ultra Wide: 8 MP, F2.2

Depan

Selfie: 32 MP, F2.0

Dimensi

159,2 x 75,1 x 8,9 mm / 191g

Prosesor

Exynos 9611 Octa Core (4x2,3 GHz Cortex-A73 & 4x1,7 GHz Cortex-A53)

Sistem Operasi

Android 10

Memory

6 GB RAM

128GB Internal Storage

Micro SD slot (up to 512 GB)

SIM Card

Dual SIM (3 slot)

Baterai

6.000 mAh (typical)

15W Fast Charging

Otentikasi Biometrik

Fingerprint (di belakang)

Warna

Blue, Black, dan Red

Fitur Lainnya

Dolby Atmos

Desain

Samsung membungkus M31 dengan bodi plastik yang memiliki ketebalan tidak sampai 1 cm atau lebih tepatnya 8,9 mm. Mengingat baterai yang diusungnya memiliki kapasitas 6.000 mAh, maka Galaxy M31 dapat dikatakan memiliki bodi yang cukup tipis. Sebagai catatan, biasanya semakin besar kapasitas baterai maka akan lebih besar ukuran bodinya.

Kemungkinan besar bodi yang relatif tipis pada M31 dikarenakan oleh ukuran layarnya yang cukup besar, yakni 6,4 inci. Jadi besarnya baterai dialokasikan ke ukuran luas ponsel keseluruhan, bukan mengarah ke ketebalan ponsel. Layar berukuran 6,4 inci termasuk besar. Tetapi seperti pada ponsel seukurannya, tangan saya tetap dapat mengakses layarnya dengan menggunakan hanya satu tangan berkat aspect ratio memanjang (19,5:9).

Berbicara seputar layar, Galaxy M31 dilengkapi dengan panel berteknologi Super AMOLED sehingga dapat membantu efisiensi daya baterainya. Pasalnya, teknologi layar tersebut tidak memerlukan penerangan latar belakang yang dinamis. Hal ini dikarenakan oleh Super AMOLED memiliki pencahayaan sendiri pada setiap pikselnya, memungkinkan penggunaan piksel sesuai kebutuhan.

Di bagian tengah atas terdapat notch dengan desain water drop, atau Samsung menyebutnya sebagai Infinity U. Pasti kamu sudah dapat menebaknya untuk apa notch tersebut. Ya, ini adalah rumah untuk kamera depan yang beresolusi 32 MP. Beberapa orang mungkin merasa terganggu dengan hadirnya notch. Jika kamu salah satunya, kamu dapat ‘menghilangkan’ notch tersebut.

Cara menghilangkan notch pada Galaxy M31, kamu cukup menekan Settings (ini dapat diakses dalam ikon di dalam menu atau pada pojok kanan atas ketika kamu menampilkan jendela notifikasi). Setelah itu, pergi ke pengaturan ‘Full screen apps’. Di dalam setingan ini, tekan ‘Advanced settings’ yang dapat diakses dengan cara menekan tombol di pojok kanan atas. Di dalam pilihan ‘Advanced settings’, aktifkan opsi ‘Hide camera cutout’.

Setelah mengaktifkan opsi tersebut, maka akan ada garis hitam tebal di atas layar. Satu hal yang perlu diingat bahwa, karena Galaxy M31 menggunakan panel layar berbasis OLED, maka seluruh piksel yang menjadi gelap di sekitar notch kamera depan tersebut dapat keadaan mati total. Oleh karenanya, notch benar-benar menjadi tersembunyi. Ya, konsekuensi saat mengaktifkan pilihan ‘Hide camera cutout’ adalah layar Galaxy M31 tidak lagi berukuran 6,4 inci.

Sebelumnya saya menjelaskan jika bodi M31 memiliki material plastik. Bodi ini cukup kokoh untuk ponsel di kelas menengah ke bawah. Warna unit M31 yang saya ulas memiliki warna biru dan menampilkan desain yang cukup mengkilap (glossy). Untungnya, bodi bagian belakang M31 tidak terlalu mudah terkena noda sidik jari.

Kamu akan melihat tombol volume dan tombol daya yang ada pada di posisi yang sama, yaitu sisi kanan ponsel. Sedangkan di bagian sisi bawahnya terdapat kisi-kisi lubang speaker, port USB type-C dan port audio 3,5 mm. Sedangkan tray kartu SIM dan kartu micro SD dapat diakses pada sisi sebelah kiri ponsel. Pada M31, Samsung tidak menerapkan model desain hibrida pada tray kartu SIM/micro SD. Dengan demikian kamu tidak mengorbankan slot kartu SIM 2 jika memasukkan kartu micro SD.

 

Kamera

Ada empat kamera belakang pada Galaxy M31, yaitu kamera utama beresolusi 64 MP (f/1.8), kamera lensa ultra lebar beresolusi 8 MP (f/2.2), kamera lensa makro 5 MP (f/2.4), dan terakhir kamera depth sensor beresolusi 5 MP. Kamera depth sensor tidak berfungsi untuk mengambil foto, tetapi bekerja dengan salah satu kamera lainnya untuk menampilkan efek bokeh di belakang subjek.

Secara default, kamera utama yang beresolusi 64 MP menggunakan resolusi yang lebih rendah, yakni 16 MP. Artinya, Galaxy M31 mengadopsi pixel binning agar mendapatkan hasil yang agak terang ketika memotret dalam kondisi kurang terang.

Kebetulan ketika saya menguji kamera M31, cuaca agak mendung dan hujan. Oleh karena itu, saya dapat membedakan kualitas antara foto yang diambil menggunakan resolusi 16 MP dan foto dengan 64 MP. Jelas terlihat bahwa foto beresolusi 16 MP lebih terang jika dibandingkan dengan foto beresolusi 64 MP.

Oleh karenanya saya sarankan agar kamu menggunakan mode pemotretan 64 MP jika cuaca sedang dalam kondisi sangat cerah. Mode pemotretan 64 MP lebih berguna ketimbang mode 16 MP dalam hal memberikan detil yang lebih tinggi.

Mode 16 MP

Mode 64MP

Secara keseluruhan, detail yang dihasilkan kamera M31 terbilang bagus. Pasalnya, setiap tetesan air ketika hujan tampak jelas. Selain itu, warna daun di pinggir jalan cukup alami meski tidak terlalu istimewa. Dalam hal performa auto exposure (AE) M31 sudah cukup mumpuni. Tetapi sayangnya ketajaman detail pada tekstur daun tidak terlalu bagus.

Dalam hal kecepatan autofocus atau AF, dapat saya katakan kamera Galaxy M31 sudah mumpuni untuk kelas ponsel tingkat pemula. Keunggulan ini dapat dibuktikan ketika saya memotret kendaraan yang melaju kencang di jalan tol dengan hasil cukup baik. Saya juga tidak terlalu mengalami gangguan shutter lag.

Performa AF cukup bagus pada siang hari

Seperti yang telah saya singgung sebelumnya, terdapat lensa ultra lebar di salah satu keempat kamera belakang. Tentu saja lensa ini berguna untuk memotret bidang pandang yang lebih lebar jika dibandingkan dengan lensa utama.

Hasil lensa standar

Hasil lensa ultra lebar

Beberapa lensa ultra lebar memiliki hasil yang terdistorsi pada bagian pinggir dalam hasilnya, tidak terkecuali pada Galaxy M31. Untungnya ponsel ini menyediakan fitur ‘Lens correction’ agar gambar yang terdistorsi dapat diatasi, namun opsi ini sedikit melakukan pemotongan pada hasil gambar (cropping).

Lens correction tidak aktif

Lens correction aktif

Seperti kebanyakan ponsel saat ini, Samsung juga menjejalkan teknologi kecerdasan buatan pada kamera Galaxy M31. Agar dapat mengukur keunggulan AI dalam M31, saya menggunakan benchmark AIMark, AIBenchmark 3, dan PCMark Computer Vision.

PCMark Computer Vision mengukur performa perangkat dalam mengenali gambar. Pengukuran tersebut berdasarkan model pengenalan gambar open-source, yaitu TensorFlow, ZXing, dan Tesseract. TensorFlow untuk mengenali gambar, ZXing untuk membaca barcodes dan QR codes, sedangkan Tesseract guna mengenali karakter huruf dalam gambar. Dalam tes ini, perangkat dipaksa untuk membaca teks bahasa Inggris dan Mandarin.

Sedangkan AIMark 3 dan AIBenchmark 3, keduanya lebih kompleks dibanding PCMark Computer Vision. AIMark 3, misalnya, menjalankan simulasi pengenalan gambar, simulasi bokeh, simulasi pengenalan objek ala algoritma self-driving car, pengayaan foto, dan menguji batas memori ponsel untuk mengolah sebuah file.

Setelah melakukan pengujian pada ketiga benchmark kecerdasan buatan (AI) tersebut, Galaxy M31 mampu mengumpulkan skor 4455 poin dalam menjalankan benchmark AIMark, sedangkan AI Benchmark dapat diraihnya dengan skor 6742 poin dan PCMark Computer Vision pada angka 2832 poin. Nilai-nilai ini jauh di bawah performa Realme 6 dengan 12431 poin untuk AIMark, 13820 poin untuk AI Benchmark, dan 7628 poin untuk PCMark Computer Vision.

Saat menguji AI untuk mendeteksi objek, M31 cukup akurat dalam menentukan objek yang ingin saya foto. Misalnya, ketika saya mengarahkan ke mobil yang sedang parkir, maka kamera akan mendeteksinya dan menggunakan mode pemotretan transportasi (menampilkan ikon mobil di kanan atas). Ketika saya mengarahkan kamera ke lahan parkir yang luas yang terdapat banyak pepohonan, maka ikon akan berganti menjadi tumbuhan.

AI bisa deteksi kendaraan

AI bisa deteksi sesuai target

Sayangnya meski akurat, tetapi kamera Galaxy M31 memerlukan waktu sekitar 3 detik untuk mendeteksi apa yang ada di dalam foto. Malahan terkadang kamera tersebut tidak dapat mendeteksi apapun. Kalau sudah begini, saya harus melakukan komposisi ulang agar kamera dapat mendeteksi apa yang ada di dalam frame.

Jika kamu ingin memotret dengan lebih menonjolkan subjek utama ketimbang latar belakang (background), maka di sinilah kamu harus mengaktifkan mode Live Focus. Opsi ini memungkinkan kamu membuat blur latar belakang sehingga menampilkan efek bokeh. Berkat kamera depth sensor, maka foto yang dihasilkan menampilkan pemisahan subjek dan latar belakang yang mulus.

Efek bokeh rapih

Ketika saya berada di dalam suatu ruangan dan ingin memotret ke arah luar yang lebih banyak terpapar cahaya, maka saya harus menggunakan mode HDR. Perbedaan antara mode HDR aktif dan HDR aktif terlihat cukup signifikan. Di mana ketika mode HDR aktif saya masih dapat melihat warna pepohonan beserta daunnya tanpa gangguan over-exposure.

HDR tidak aktif

HDR aktif

Jika kamu ingin memotret subjek dari arah dekat, maka gunakanlah lensa makro yang ada di belakang Galaxy M31. Modul kamera ini tidak dilengkapi dengan sistem AF, jadi kamu harus melakukannya dengan membidik subjek dengan jarak yang benar. Berikut adalah hasil foto makro:

Foto makro

Ketika hari sudah malam, maka inilah saatnya saya menguji performa kamera Galaxy M31 saat kondisi minim cahaya. Tanpa menggunakan fitur Night Mode, hasilnya hanya tidak terlalu baik dengan gangguan noise di area gelap, ketajamannya pun tidak mumpuni. Sedangkan setelah saya mengaktifkan fitur Night Mode, hasilnya menjadi lebih terang, tetapi kejataman pada gambar tetap tidak tertolong.

Night mode tidak aktif

Night Mode aktif

Tidak lupa juga saya menguji performa stabilisasi video Galaxy M31. Fitur ‘Video stabilization’ yang dapat diaktifkan di dalam menu pengaturan tidak mampu meredam guncangan video saat saya merekam sambil berjalan. Untungnya, Galaxy M31 dilengkapi dengan stabilisasi tambahan bernama ‘Super steady’ yang dapat diaktifkan di menu antarmuka kamera. Hasil dari fitur ini dapat meredam guncangan video saat saya berjalan. Meski ada gangguan jitter, namun masih dapat dimaafkan.

Performa

Samsung memperkuat Galaxy M31 dengan prosesor Exynos 9611 (10 nm) octa-core. Prosesor ini masuk ke dalam entry-level yang diklaim cocok untuk bermain gim karena performa pemrosesan grafis yang ditingkatkan. Exynos 9611 memiliki GPU Arm Mali-G72 MP3 dengan kecepatan clock yang lebih tinggi ketimbang pendahulunya.

GPU yang dibangun pada basis arsitektur Bifrost generasi ke-2 tersebut memiliki beragam teknik pemrosesan seperti MSAA (Multi-Sample Anti-Aliasing) yang digadang-gadang mampu menghasilkan detail yang lebih tinggi di kelasnya. Tidak ketinggalan pula teknologi ASTC P(Adaptive Scalable Texture Compression) dan AFBC (Arm Frame Buffer Compresion) yang diklaim mampu melakukan rendering grafik lebih efisien dengan mengurangi penggunaan bandwidth memori.

Untuk pengujian sintetis, saya menggunakan aplikasi 3DMark dan PCMark. Sebagai informasi, 3DMark berguna untuk mengukur kemampuan Central Processing Unit (CPU) dan Graphics Processing Unit (GPU), utamanya dalam mengolah gambar dan video. Ini akan sangat berguna untuk menilai, apakah ponsel akan enak dipakai untuk bermain gim atau sebaliknya.

Sementara itu, PCMark digunakan untuk menilai seberapa andal perangkat untuk kegiatan sehari-hari. PCMark mensimulasikan aktivitas keseharian pengguna ponsel, seperti menjelajahi web, mengedit teks, serta mengedit gambar dan video. Aplikasi ini juga menguji seberapa cepat ponsel dapat menulis data ke memori atau sekadar membacanya.

Pada pengujian 3DMark, Galaxy M31 mendapatkan skor 2093 poin pada pengujian Sling Shot dan Sling Shot Unlimited. Sedangkan pada pengujian Sling Shot Extreme, ponsel ini menorehkan nilai 1587 poin untuk OpenGL ES 3.1 dan skor 1554 poin untuk pengujian Vulkan.

Dari angka tersebut dapat dikatakan bahwa Galaxy M31 memiliki performa yang lebih unggul jika dibandingkan dengan Galaxy A51 yang memiliki skor 2057 poin untuk 3DMark Sling Shot dan 1500 poin untuk Sling Shot Unlimited. Untuk 3DMark Sling Shot Extreme, A51 meraih skor OpenGL ES 3.1 dan Vulkan dengan nilai masing-masing 1587 poin dan 1554 poin.

Sebagai informasi, antara Samsung Galaxy M31 dan Galaxy A51 memiliki prosesor yang sama (Exynos 9611). Selain itu, kedua ponsel ini memiliki kapasitas RAM dan ROM yang sama pula (6 GB dan 128 GB).

Selain dalam pengujian 3DMark, performa Galaxy M31 juga melebihi performa Galaxy A51 ketika menjalankan aplikasi PCMark. Gaaxy M31 menorehkan skor 5552 poin, sedangkan Galaxy A51 mendapatkan skor 5125 poin.

Selain pengujian benchmark, saja juga menguji performa M31 dengan memainkan gim PUBG Mobile. Dalam gim yang bergenre FPS tersebut, secara default ponsel ini memiliki pengaturan grafis HD dan Frame Rate High. Dengan pengaturan konfigurasi ini, saya merasakan gameplay yang cukup lancar untuk ponsel sekelasnya. Tetapi sayangnya, saya merasa respons layar terhadap pergerakan jari saya tidak terlalu sensitif.

Meski demikian, momok pada respons layar tersebut tidak terlalu mengganggu dan secara keseluruhan saya dapat mengontrol karakter dengan lancar. Sekitar 15 menit pertama bermain, saya sudah merasa hawa hangat muncul di area kamera belakang M31. Tetapi hawa hangat tersebut masih dalam batas toleransi. Ada sedikit gangguan penurunan frame rate ketika saya memainkan gim lebih dari 1 jam. Penurunan frame rate kembali saya rasakan ketika bermain selama sekitar 2 jam, malah cenderung lebih sering. Tetapi, bagi saya belum amat terganggu.

Saya juga sempat menjajal memainkan PUBG Mobile dengan pengaturan grafis tertinggi. Pada kasus Galaxy M31, pengaturan grafis tertingginya adalah HDR (satu tingkat di atas HD), dan Frame Rate Ultra. Pada konfigurasi ini, awal-awal saya bermain, ponsel tidak menampilkan gejala gangguan apapun.

Tetapi, setelah sekitar 10 menit saya bermain, hawa hangat di belakang ponsel sudah cukup terasa, peningkatan suhunya jauh lebih cepat jika dibandingkan ketika saya memainkan gim selama 15 menit pada pengaturan grafis default. Setelah itu, gameplay terasa patah-patah dan lama kelamaan frame rate menurun. Respons layar juga tidak seakurat seperti ketika saya memainkan PUBG Mobile menggunakan mode pengaturan grafis default.

Baterai

Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, Galaxy M31 memiliki kapasitas baterai sebesar 6.000 mAh. Untuk menguji daya tahannya, saya menjalankan aplikasi PCMark dengan mengatur tingkat kecerahan layar 80%, dan volume di 50%. Menariknya, dengan kapasitas yang besar, baterai galaxy M31 hanya dapat bertahan selama 9 jam 47 menit. Durasi ini jelas kalah telak jika dibandingkan dengan daya tahan baterai dari perangkat realme 6 Pro yang memiliki kapasitas baterai 4300 mAh, namun mampu bertahan selama 13 jam 29 menit.

Terlepas dari pengujian benchmark daya tahan baterai yang tidak terlalu mengesankan, dalam penggunaan sehari-hari saya merasa baterai M31 cukup irit. Pasalnya, ketika menonton video streaming di aplikasi YouTube dengan tingkat kecerahan layar di 50% selama 1 jam 30 menit, baterai Galaxy M31 hanya berkurang sebanyak 6%. Dan ketika saja menonton video YouTube selama 2 jam 12 menit, daya baterai yang berkurang adalah 10%. 

Tidak lupa saya menghitung daya baterai yang terpakai ketika bermain gim PUBG Mobile. Dari keadaan kondisi baterai 100%, bermain gim tersebut selama 1 jam, daya baterai yang habis adalah 9%. Sedangkan ketika saya bermain gim selama 2 jam, daya yang terserap adalah 20%. 

Berbekal kapasitas baterai yang besar, tidak heran jika Galaxy M31 turut didukung dengan fitur fast charging. Dengan daya pengisian 15 watt, saya menghitung baterai ponsel ini dapat terisi penuh dari kadaan benar-benar habis dalam waktu 2 jam 27 menit.

Kesimpulan

Jadi, dengan dibekali baterai yang sangat besar, apakah Galaxy M31 cocok untuk bermain gim? Jawabannya adalah iya. Meski demikian, kamu harus menggunakan pengaturan grafis secara default jika gim yang ingin dimainkan termasuk gim berat seperti PUBG Mobile. Pengaturan ini mungkin akan bertahan sekitar 2 jam sampai performa ponsel agak menurun karena mulai menampilkan grafis yang agak patah-patah. Saran saya, turunkan pengaturan grafis satu tingkat di bawah pengaturan default agar permainan lebih nyaman.

Soal kamera, sangat saya sarankan kalian menghindari mode pemotretan 64 MP karena berpengaruh kepada kecerahan gambar. Tetapi secara keseluruhan, hasilnya cukup apik untuk ponsel di kelasnya. Selain itu, sesuai klaimnya, baterai yang diusungnya dapat menemani aktivitas kamu seharian di rumah tanpa harus bolak-balik mengisi ulang. Harga yang dipasarkan untuk Galaxy M31 adalah Rp3.699.000.

75
Samsung Galaxy M31
 
Keunggulan
  • Kamera bagus
  • AF oke
  • Baterai jumbo
 
Kekurangan
  • Night mode tidak tajam
  • Performa tidak stabil saat bermain gim lama
  • Layar kurang responsif
Share
×
tekid
back to top