sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
Jumat, 15 Nov 2019 19:05 WIB

Review Fujifilm X-A7: semudah menggunakan ponsel

Perusahaan asal Jepang tersebut mendesain antarmuka X-A7 menyerupai kontrol pada ponsel. Hal ini agar menyajikan kemudahan bagi yang baru memegang kamera mirrorless.

Review Fujifilm X-A7: semudah menggunakan ponsel

Performa

Di dalam X-A7, Fujifilm menyematkan sensor tipe APS-C beresolusi 24 megapiksel dengan kepekaan ISO 200 – 12800. Seperti kamera kebanyakan, kamu juga dapat melakukan mengatur ISO 100 (tingkat terendah) dan ISO 51200 (tingkat tertinggi).

ISO rendah dipakai jika kamu ingin memotret air terjun pada sore hari dan menggunakan kecepatan shutter rendah, agar dapat mendapatkan pergerakan air yang mulus tanpa menghasilkan foto over-exposure.

Untuk ISO tinggi, cocok untuk memotret dalam cahaya remang, dengan begitu kamu bisa menghasilkan foto yang terang dalam kondisi redup. Tetapi yang perlu diingat adalah kepekaan sensor tinggi cederung berisiko menunjukan gangguan noise atau tampilan grain.

Untuk itu, saya menguji seberapa unggul kamera menanggulangi gangguan noise ketika memotret menggunakan ISO tinggi. Caranya, saya memotret menggunakan urutan dari ISO rendah ke tinggi pada kondisi cahaya di dalam ruangan yang tidak terlalu terang.

Hasilnya, X-A7 memiliki kemampuan noise reduction yang cukup baik lantaran mampu meminimalisir gangguan noise hingga ISO 3200 tanpa mengorbankan detail gambar. Namun, pada ISO 4000 gangguan noise mulai muncul, tetapi masih batas wajar. Hanya saja detailnya menurun.

Gangguan noise tampil secara signifikan ketika ISO saya naikkan menjadi 5000. Meski begitu, secara keseluruhan kamera ini cukup oke menanggulangi gangguan noise pada ISO tinggi.

ISO 100

ISO 3200

ISO 4000

ISO 5000

Dalam paket penjualan X-A7, Fujifilm menyertakan lensa kit XC 15-45mm f/3.5-5.6 OIS PZ. Lensa ini menggunakan mekanisme elektronik untuk mendapatkan tampilan subjek yang besar (zoom). Terdapat dua akses dial di barrel lensa. Dial yang ada di bagian depan dapat berputar layaknya zoom mekanik, sedangkan dial kedua memiliki akses terbatas yang dapat kembali ke tempat semula ketika diputar. Bagi kamu yang belum terbiasa, lensa power zoom ini tergolong mudah untuk dioperasikan.

Tidak ada keluhan terhadap performa AF ketika saya memotret pada siang hari di tepi pantai dan taman bermain. Kemampuan fokus kamera ini cukup gesit, titik fokusnya dapat diperoleh dalam sekejap setelah saya menekan tombol shutter setengahnya. Selain itu, sistem AF juga langsung dapat menentukan titik fokus meski saya langsung menekan tombol shutter sepenuhnya. Tidak ada gangguan shutter lag dan gambar langsung ditangkap secara akurat.

Tetapi kemampuan fokus kamera ini mulai agak kurang ketika saya memotret dari tempat yang tinggi. Saat itu saya menaiki suatu wahana. Sistem AF Fujifilm X-A7 agak keteteran menentukan titik fokus ketika saya membidik objek yang terdiri dari pantai, pohon, laut dan cakrawala. Disini, saya merasa sedikit shutter lag ketika saya menekan tombol shutter.

Di sisi lain, saya puas dengan warna yang dihasilkan Fujifilm X-A7 dalam seluruh kondisi pemotretan. Warna hijau daun tidak terpapar terlalu banyak cahaya (over-exposure) meski komposisi subjek foto lebih ke arah langit dan laut, yang notabene memerlukan lebih banyak exposure. Bisa dikatakan, penataan exposure tertata rapi. Detail yang ditampilkan juga bagus, tekstur subjek tampak tajam. Kabel gondala yang berada di kejauhan terlihat jelas meski ukurannya kecil.

Fujifilm X-A7 juga dapat mengenali objek yang difoto untuk mengoptimalkan gambarnya. Namun, saya merasa pengenalan objeknya tidak terlalu gesit. Rata-rata mirrorless ini membutuhkan waktu beberapa detik untuk mengenali subjek yang difoto. Meski tidak terlalu cepat mengenali objek, X-A7 dapat secara akurat mengenalinya, seperti pantai, langit, backlight, potret, laut, dan sebagainya.

Ketika mendeteksi subjek yang membelakangi cahaya matahari yang cerah, kamera langsung mengganti mode pemotretan menjadi HDR. Kualitas HDR yang ditampilkan oleh X-A7 cukup baik lantaran warna dan detail subjek tetap dapat terlihat jelas. Tulisan-tulisan yang ada di tengah titik tumpu wahana Bianglala tetap terbaca dengan jelas.

Penataan cahaya-cahaya kecil di taman bermain ketika saya memotret malam hari terjaga dengan apik tanpa membaur satu sama lain, meski jarak antara lampu sangat berdekatan. Ini berarti exposure pada malam hari juga menghasilkan performa yang baik. Tidak ada keluhan ketika menguji performa sistem AF pada malam hari yang dilengkapi dengan lampu-lampu hiasan. Meski kecepatan AF agak sedikit menurun, ini masih dalam batas wajar ketika memotret dalam keadaan malam.

Dari sisi video, perekaman resolusi tertinggi ada pada konfigurasi 4K/30p. Seperti ketika memotret foto, kualitas warna dalam hasil video terlihat alami dengan tatanan exposure rapi. Tetapi sayangnya, sistem AF terasa lama saat menentukan titik fokus. Ini dibuktikan saat saya merekam subjek di kejauhan dan tiba-tiba ada seseorang lewat di dekat kamera, X-A7 memerlukan waktu sekitar dua detik untuk menajamkan gambar subjek. Setelah subjek yang dekat berlalu, maka kamera memerlukan waktu lagi untuk melakukan fokus.

Berkat keunggulan X-A7 dalam menanggulangi gangguan noise hingga ISO 3200, video resolusi 4K tampil lancar tanpa ada gangguan judder saat saya merekam pada malam hari dengan penerangan lampu-lampu kecil seperti di taman bermain.

Kesimpulan

Hadirnya Fujifilm X-A7, menawarkan kemudahan untuk mengambil foto berkualitas untuk diunggah ke sosial media, seperti Instagram. Sesuai klaimnya, mirrorless tersebut memang mirip seperti mengoperasikan ponsel, contohnya ketika mengakses menu seperti slider Depth Control dan Portrait Enhancher.

Karena tujuannya untuk menghasilkan foto yang dapat langsung diunggah ke sosial media, X-A7 menyediakan konektifitas seperti Wi-Fi dan Bluetooth untuk memindahkan foto ke ponsel secara nirkabel via aplikasi Fujifilm Camera Remote. Harga yang ditawarkan untuk Fujifilm X-A7 beserta lensa kit XC 15-45mm f/3.5-5.6 OIS PZ adalah Rp10.999.000.

 
Fujifilm X-A7
Bagus ...
  • Warna alami
  • Kontrol pintar
  • Penanganan ISO cukup baik
Kurang ...
  • Beberapa tombol berukuran terlalu kecil
  • Sistem AF seharusnya lebih baik lagi
  •  
Share
×
tekid
back to top