sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
Rabu, 17 Apr 2019 18:30 WIB

Nvidia GTX 1660 , pilihan masuk akal buat gaming di resolusi 1080

Selama pengujian beberapa gim AAA saat ini, Asus GTX 1660 Phoenix berhasil memiliki rata-rata di atas 60fps.

Nvidia GTX 1660 , pilihan masuk akal buat gaming di resolusi 1080
Asus GTX 1660 Phoenix

Selama beberapa bulan terakhir, tim Tek.id sudah melakukan review beberapa GPU RTX milk Nvidia, yakni RTX 2080Ti dan RTX 2060. Harus kami akui kedua GPU tersebut memiliki tenaga yang sangat besar untuk melibas gim AAA di resolusi 1440p hingga 4K sekaligus, namun harga untuk menebusnya pun sangat mahal.

Nah, bagi kalian yang merupakan gamer golongan non sultan, pasti akan memilih GPU yang lebih murah, namun tetap bertenaga. Beruntung, kami saat ini sedang mengulas sebuah GPU, yang kebetulan dari kubu hijau lagi yakni GTX 1660 milik Asus, lebih lengkapnya GTX 1660 Phoenix.

Bagaimana kemampuan GPU tersebut dalam melibas gim AAA terbaru dengan harga yang bisa dibilang cukup terjangkau? Nah, kalau penasaran yuk kita simak bersama-sama ulasannya berikut ini.

Imut, hadir dengan satu kipas

Kesan pertama saya saat membuka kardus dari Asus GTX 1660 Phoenix adalah GPU ini sangat imut. Saya coba dibandingkan dengan seri ROG mereka, GPU ini sangat jauh dari kata mengintimidasi. 

Desain kipas tunggal pun dipilih oleh Asus. Saya pun tidak heran dengan pilihan ini, karena memang GTX 1660 tidak akan menghasilkan panas yang berlebih. Hal ini karena daya yang ditarik oleh GPU ini cukup kecil.

Meski hanya memiliki satu kipas, namun heatsink yang terdapat dalam GPU ini cukup tebal. Jadi, saya pun tidak terlalu khawatir. Tapi tetap saja melihat sebuah GPU dengan dua kipas, akan memberikan kesan lebih aman bagi para penggunanya.

Kipas berdesain Wing-blade Fan  dalam GPU ini pun diklaim memiliki sertifikasi IP5X Dust Resistant. Jadi, pengguna tidak perlu takut heatsink mereka akan cepat kotor terkena debu.

Hasil pengujian suhu dari GPU ini pun cukup baik. Dilibas bermain gim selama 4 jam non stop, suhu GPU tersebut tidak pernah melebihi 87 derajat Celcius. Sedangkan pada saat idle, GPU ini hanya memiliki temperatur di angka 43 derajat Celcius saja.

Performa tepat untuk bermain di resolusi 1080p

Di sisi performa, jujur saja saya sangat terkesima dengan kemampuan Asus GTX 1660 Phoenix. Pasalnya, meski tidak masuk ke dalam keluarga RTX, Nvidia tetap menggunakan chipset Turing.

Spesifikasi chipset GTX 1660 pun cukup bertenaga. Dalam kondisi normal, GPU tersebut, terutama model GTX 1660 Phoenix milik Asus, memiliki kecepatan clock dasar 1530 MHz. Sedangkan saat boost bisa mencapai 1785 MHz.

Menggunakan preset OC Mode melalui aplikasi GPU Tweak II, base clock dari GPU ini meningkat ke angka 1560 MHz dan boost clock naik ke angka 1815 MHz. Jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, hal ini merupakan peningkatan yang cukup baik.

GPU ini juga memiliki total 1408 cuda core dengan konfigurasi RAM sebesar 6GB berjenis DDR5. Memory clock-nya sendiri sebesar 8002 MHz. Output GPU ini juga cukup lengkap. Terdapat 1 DVI-D, 1 HDMI 2.0b, serta 1 DisplayPort 1.4. Secara teori, GPU ini memiliki kemampuan menampilkan gambar hingga di resolusi 8K.

Lantas, bagaimana dengan kemampuannya? Jujur, saya pun cukup takjub. Di beberapa benchmark sintetis, hasil skor yang didapatkan cukup baik. Dalam pengujian Fire Strike dan Time Spy, memiliki skor yang lumayan tinggi.

Oh iya, kami menggunakan prosesor Intel Core i9 9900K dan RAM DDR4 16GB di motherboard MSI MAG Z390 Tomahawk dalam melakukan pengujian GPU ini. Berikut ini adalah hasil pengujian kami.

Tidak lupa pula, kami juga mencoba mengetes kemampuan Ray Tracing dari GPU tersebut. Hal ini dikarenakan Nvida baru-baru ini memberikan dukungan Ray Tracing ke 10 GPU non RTX. Kebetulan, GPU ini adalah salah satunya.

Jika melihat hasil benchmark tersebut, rasanya hasil fps yang didapatkan oleh GTX 1660 cukup rendah. Hasilnya hanya 6 fps saja. Sedangkan untuk RTX 2060 memiliki skor hingga 18 fps. Jadi, untuk sementara ini kita tidak bisa berharap banyak dari GPU ini untuk bermain dengan RTX on.

Beralih ke pengujian gim, saya pun memilih empat gim populer saat ini. Ketiga gim tersebut adalah Tom Clancy's The Division 2, Far Cry New Dawn, Tom Clancy's Ghost Recon Wildlands, dan PUBG. 

Seperti dilihat di atas, hasil fps yang didapatkan pun cukup baik. Semua gim di resolusi 1080p dengan pengaturan high hingga ultra berada di atas 60fps. Jadi, dapat disimpulkan bahwa GPU ini sangat cocok digunakan untuk bermain gim di resolusi tersebut.

Main nyaman di 1080p gak pake mahal

Dihargai di angka Rp3,5 juta-an, Asus GTX 1660 Phoenix ini merupakan pilihan cocok bagi para gamer yang tidak memiliki budget terlalu banyak namun ingin tetap nyaman bermain gim di resolusi 1080p. Hasil benchmark beberapa gim menunjukkan bahwa GPU tersebut dapat mencapai 60 fps di pengaturan high bahkan ultra.

Adanya dukungan Ray Tracing pun merupakan nilai tambah. Namun di saat yang bersamaan, hal ini menjadi kekurangan terbesar dari GPU ini, mengingat hasil benchmark yang didapatkan sangat mengecewakan.

Bentuknya yang mungil pun cocok bagi mereka yang memiliki casing yang cukup kecil. Penggunaan daya yang kecil pun juga cocok bagi mereka yang memiliki PSU dibawah 500W saja. 

Meski demikian, tetap saja ada beberapa fitur kekinian yang absen dari Asus GTX 1660 Phoenix ini. Hal tersebut adalah tidak adanya RGB. Namun, sebagian besar gamer pun pasti akan lebih memilih untuk mematikan RGB mereka, meski di GPU yang mereka miliki terdapat RGB.

So, GPU ini sebenarnya ditujukan untuk siapa? Menurut penerawangan saya, Asus GTX 1660 Phoenix sangat cocok bagi mereka yang ingin upgrade dari GPU lawas di era GTX 660. Harganya yang tak terlalu mahal pun membuat GPU ini cocok bagi mereka yang baru pertama merakit komputer gaming, namun memiliki budget yang terbatas.

Bagaimana menurut sahabat Tek? Tertarik untuk membelinya?

 
Asus GTX 1660 Phoenix
Bagus ...
  • Terjangkau
  • Performa cukup baik
  • Dimensi ringkas
Kurang ...
  • Performa Ray Tracing masih rendah
  • Hanya memiliki 1 kipas
  • I/O port kurang lengkap
Share
×
tekid
back to top