HP 14-BW017AU, notebook entry berbalut kualitas

HP dikenal sebagai salah satu produsen peranti komputer asal Amerika Serikat. Ciri khasnya adalah perangkat dengan desain kaku yang mengesankan kesan tangguh. Tidak terkecuali pada perangkat mobile-nya seperti notebook HP 14-bw017au.

Meski masih menggunakan DNA HP yang kental, notebook ini terlihat lebih manis dengan tekstur dan finishing mewah dibaliknya. Seperti apa kemampuan notebook ringkas milik HP ini, berikut ulasannya:

Desain

Notebook seharga Rp 4 jutaan (tanpa Windows) ini rasanya disiapkan untuk pengguna entry-level. Desainnya tidak neko-neko malah terlihat DNA notebook HP yang kuat, tebal dan terkesan tangguh. Tampilan cover notebook berkelir abu-abu ini sangat minimalis, hanya logo HP yang diberi aksen perak pada bidang yang bertekstur seperti kulit jeruk ini.

Dimensi notebook ini tidak besar, cukup ringkas namun tebal. Hal yang cukup mengejutkan adalah berat notebook ini yang mendekati angka 2 kilogram. Namun tampaknya HP memiliki alasan mengapa notebook ini cukup berat? Material yang digunakan bukan materi yang murah.

Hal tersebut semakin menguatkan dugaan saya ketika bergerak ke area keyboard. Disini HP menggunakan panel yang terasa dingin, tampaknya lapisan ini terbuat dari materi logam dengan finishing metalik beraksen. Kesan kokoh dan mewah juga diperlihatkan dari desain dan pemilihan warna engsel monitor, engselnya berwarna perak dengan ukuran yang cukup tebal.

Mengingat ukurannya yang cukup ringkas, HP tidak memberikan full-size keyboard. Namun keyboard pada notebook HP 14-bw017au cukup interaktif karena menyediakan tombol-tombol shortcut untuk multimedia serta beberapa pengaturan seperti mode pesawat, volume dan tingkat kecerahan layar.

Dimensinya yang cukup tebal juga dimanfaatkan HP dengan menjejalkan jajaran konektivitas yang cukup lengkap. Optical Disk Drive, port VGA, HDMI, LAN, audio, USB dan slot memori SD tersebar di sisi kanan dan kiri notebook.

Fitur

HP menggunakan layar HD SVA BrightView WLED 14 inci dengan resolusi 1366 x 768 piksel. Desainnya layarnya pun masih menggunakan desain notebook "zaman old" dengan bezel yang cukup tebal.

Seri bw-017au ini HP mengandalkan software AMD untuk mengubah tampilan mode tampilan monitor dengan menyediakan 6 buah mode dan tambahan sebuah mode untuk kustomisasi secara manual. Mode ini disiapkan untuk memenuhi bebrapa kebutuhan pengguna yang membutuhkan tampilan warna yang tajam atau hangat ketika menonton film.

Untuk sektor audio rasanya tidak ada yang terdengar spesial, karakter suara yang dikeluarkan dari dua buah speaker di sisi depan bawah notebook terdengar lemah untuk urusan bass namun cukup jernih menampilkan vokal dan treeble.

Untuk menikmati film dengan porsi ledakan serta rentetan senjata rasanya agak kurang memuaskan, namun untuk penyuka musik yang menyukai karaker vokal serta kejernihan musik akustik, notebook ini masih bisa mengakomodirnya.

Performa

Notebook berwujud ringkas ini ditenagai prosesor AMD Dual-Core A9-9420 APU 3GHz, GPU Radeon R5, RAM sebesar 4GB dan kapasitas storage 500 GB dalam wujud HDD. Spesifikasi yang tergolong oke untuk notebook kelas entry level saat ini.

Dari penggunaan sehari-hari notebook ini masih bisa mengakomodir tugas-tugas yang kami kerjakan tiap harinya. Membuka beberapa aplikasi bersamaan sembari streaming musik dan sesekali menikmati video Rich Chigga yang sudah berubah nama menjadi Brian itu terasa nyaman tanpa kendala. Jika bergantung pada daya tahan baterai, notebook ini bisa bertahan sampai 3 jam lamanya.

Dari hasil benchmark menggunakan software dari FutureMark hasilnya memang tidak bisa dibilang tinggi, begitu juga ketika saya mencoba menjalankan Cinebench R15 untuk menguji kemampuan prosesornya. Hasilnya bisa dilihat dibawah ini:

Kesimpulan

Kisaran harga Rp 4 jutaan (tanpa Windows) Notebook HP 14-bw017au ini menawarkan performa yang bisa memenuhi kebutuhan pengguna baru, seperti mahasiswa ataupun pengguna yang masih duduk di bangku sekolah.

Bentuknya yang ringkas dan dibangun dari material berkualitas membuat notebook ini cocok digunakan oleh pengguna yang aktif. Namun yang perlu diperhatikan adalah meski berwujud ringkas dan mudah dimasukan ke tas, bobot notebook ini tergolong berat untuk pengguna wanita.

Tidak banyak fitur yang diberikan HP pada notebook ini, selain Audio Control yang juga tidak memberi banyak dukungan dari sektor suara. Sepertinya notebook ini tidak disiapkan untuk memenuhi kebutuhan multimedia penggunanya. Untuk menikmati film kurang greget rasanya.

Nah dari pengujian bermain gim Dota 2 ada hal menarik yang saya dapatkan dari notebook ini. Untuk pengaturan grafis Medium rasanya akan tidak nyaman memainkan gim sekelas Dota 2, jadi saya turunkan ke tingkat grafis paling rendah atau mentok kiri.

Disini saya juga menemukan beberapa keunikan hasil dari Fraps. Beberapa kali diaktifkan dan bermain, saya mendapatkan hasil yang berbeda-beda. Terkadang saya mendapati framerate minimum tidak menghasilkan angka alias 0 fps, juga pernah mendapati framerate tertinggi pada angka 121 fps. Meski begitu dari beberapa pengujian saya mendapati framerate rerata pada angka 25.26 fps pada konfigurasi grafis low.