Ini 17 tren teknologi paling diperhitungkan di 2018

Banyak tren yang terjadi seiring perkembangan teknologi belakangan ini. Perkembangan itu pun menjadi tolak ukur untuk memprediksi arah sosial dan ekonomi global di 2018 ini. Azeem Azhar, seorang ahli strategi sekaligus analis yang menjadi kurator newsletter mingguan di Exponential View, London, memiliki 17 pandangan menarik mengenai pengaruh tren teknologi di tahun-tahun yang akan datang. Berikut ini petikan prediksinya yang kami sarikan dari MIT Technology Review.

1. Revolusi digital ada di tangan media sosial

Platform media sosial (medsos) rakasasa seperti Facebook mulai berpengaruh bagi politik dan ekonomi. Saking kuatnya, kedaulatan platform-platform medsos raksasa ini mampu mempengaruhi kedaulatan sebuah negara.

Platform medsos dan kekuatan ekonomi digital raksasa ini paham betul bahwa negara mencoba mengatur mereka melalui serangkaian peraturan. Akan tetapi medsos raksasa ini mencoba untuk mempertahankan kelebihan yang mereka miliki.

Kultur politik ala Silicon Valley akan makin banyak terendus tahun-tahun ke depannya. Silicon Valley diprediksi akan menyewa orang luar untuk membenahi problematika ini. Semua ini terjadi akibat dari sistem informasi teknologi yang mulai berimbas pada pemahaman kita dalam melihat dunia baru. Imbas lainnya dari sistem teknologi informasi ini juga menyangkut pilhan kita, sampai berimbas pada aksi atau tindakan kita di kehidupan sehari-hari.

2. Inovasi dan skala ekonomi digital akan mendunia

Bila benar prediksi soal menguatnya pengaruh Silicon Valley ini, maka Azeem memprediksikan Silicon Valley akan melebarkan sayapnya ke daratan Eropa tahun ini. Pasalnya kultur bisnis di Amerika yang hanya memikirkan keuntungan semata, akan kehilangan motivasi untuk berinovasi di sektor sosial yang berdampak lebih luas.

Menariknya, Uni Eropa mampu memberikan ruang bagi inovasi semacam itu. Karena mereka memiliki kemampuan untuk manghadirkan sekelompok besar stakeholders. Langkah ini mulai terasa dengan semakin terbukanya perbankan dan data privasi di Eropa pada 2017 lalu.

Sementara itu, Tiongkok juga mulai melangkah untuk memperbesar skala kebutuhan energi mereka dengan program modernisasi sistem transportasi umum mereka. Semua langkah-langkah itu perlu dukungan kemampuan mesin kecerdasan buatan. Negara akan mendukung langkah-langkah modernisasi ini, sementara itu perusahaan teknologi akan menyediakan alatnya dalam skala yang lebih besar lagi. Tidak mengherankan bila tahun ini, perusahaan teknologi di Silicon Valley, khususnya Apple akan mampu memperbesar kapitalisasi mereka melebihi estimasi pasar, sebesar USD1 triliun di 2018.

3. Investasi perkuat ke perusahaan teknologi

Softbank memimpin pasar investasi di perusahaan teknologi dengan nilai lebih dari USD5 miliar. Investor-investor besar lain juga masih akan mencari perusahaan teknologi yang berkembang cepat di level regional maupun global. Hal ini akan menciptakan kesenjangan di pasar investasi. Ini bisa disaksikan dengan perlambatan di sektor penanaman modal awal bagi perusahaan di Eropa dan Amerika Serikat.

4. Software AI akan tumbuh pesat

Software khusus AI mulai muncul dan makin membedakan diri dengan jenis software tradisional lainnya. Software ini mulai hadir sebagai mekanisme antarmuka baru, memanfaatkan kontrol suara pada perangkat elektronik, kemudian software AI juga mulai diimplementasikan pada kamera. Hal ini akan menimbulkan paradigma baru dalam pengembangan software di masa depan.

5. AI jadi primadona baru perusahaan besar.

Perusahaan akan mengkombinasikan AI dengan agenda strategis dan perubahan struktur organisasi mereka. Perusahaan besar mulai bergerak dari sekedar penyuplai data, jadi lebih berani dengan merubah model bisnis mereka. Mereka akan mempelajari efek dari jaringan data yang mereka punyai.

6. AI melengkapi SDM

Kita akan melihat lebih banyak bukti mengenai keuntungan menggunakan AI dalam hidup sehari-hari. Oleh karena itu, tidak aneh AI ini akan meningkat dan melengkapi kapabilitas SDM masa depan.

Usaha-usaha peneliti dan ilmuan tidak putus mengembangkan banyak metode AI sebagai pelengkap kemampuan individu manusia. Misalnya saja, penelitian dalam ranah vanilla deep learning, adversarial learning, one-shot learning, dan metode tanpa supervisi.

7. AI makin progresif.

Tiap-tiap negara akan mengambil pendekatan berbeda-beda mengenai pemanfaatan AI ini. Kendati begitu, tujuannya jelas untuk mengkombinasikan hal ini dengan kebutuhan sosial seperti pendidikan dan pertahanan. Sektor kesehatan juga bakal terus meningkatkan pemahaman mereka dalam mengimplementasikan AI di industri.

Saking progresifnya, kita akan terus menguji AI untuk menjawab pertanyaan perihal, kepercayaan, keadilan dan penegakan hukum. Oleh sebab itu tidak aneh bila nantinya AI ini berkembang menjadi salah isu sensitif para legislator, regulator, dan aktivis.

8. Cryptotechnology

Cryptotechnology seperti blockchain akan menjadi tren penting di 2018 ini. Kita akan melihat akan lebih banyak lagi pengembang, mencoba mencampurkan AI dengan blockchain di tahun-tahun ini.

Area yang juga termasuk dalam ranah eksperimentasi ini sampai menyentuh metode saling berbagi data. Menurut The Paypers, cryptotechnology seperti blockchain bisa memangkas ongkos kirim antar negara hingga USD20 miliar, pada 2022 mendatang. Sedikitnya 40 perbankan menyatakan ketertarikan mereka akan teknologi ini.

9. Gelembung mata uang crypto bakal pecah

Meningkatnya aktivitas pemenuhan aset mata uang crypto (cryptocurrency) di pasar, lebih cepat daripada kapasitas yang bisa teknologi itu berikan bagi para investornya. Pada akhirnya nanti, gelembung ini bisa pecah, atau bahkan tidak sama sekali.

10. Kendaraan otonom

Ambisi pabrikan kendaraan bermotor untuk memproduksi kendaraan otonom makin tinggi. Kendati begitu, butuh waktu lebih lama lagi untuk membawa kendaraan semacam ini mengaspal secara langsung. 2018 ini, tidak ada satupun kendaraan otonom yang siap dibawa ke konsumen.

11. Sektor pelayanan kesehatan

Suksesnya metode AI ketika diimplementasikan dalam mesin rekam medis, menciptakan kepercayaan diri dalam membangun aplikasi kesehatan yang mutkahir. Bahkan layanan kesehatan lain yang belum tersentuh mulai membutuhkan solusi teknologi serupa, seperti misalnya perawatan lansia dan lain-lain.

12. Berkembangnya serangan siber

Serangan siber dalam hal skala dan kualitasnya akan terus berkembang. Serangan jenis ini mungkin melibatkan teknologi kecerdasan buatan di dalamnya. Hal-hal yang mungkin dilakukan adalah, penggunaan chatbot, membongkar kata sandi dengan lebih cermat lagi, mengambil alih perangkat, ataupun mengelabui sistem tanpa terdeteksi.

13. Kentalnya politik di medsos

Perang sistem informasi akan menjadi makin ramai dengan fokus serangan kepada partai politik dan grup aliansinya. Hal ini akan menciptakan spektrum yang luas untuk mentargetkan suara, atau bahkan menggiring suara pemilih.

14. Perkembangan AR melambat

Teknologi Augmented Reality (AR) akan terus berkembang. Akan tetapi perkembangannya tidak sepesat yang disangka. Justru kesempatan besar ada pada teknologi AI dan blockchain, karena keduanya akan menarik mayoritas pelaku industri untuk berinvestasi lebih jauh lagi.

15. Iklan digital memburuk

Dengan berkembangnya fitur privasi di iOS dan Google Chrome, sekaligus makin ketatnya regulator memproteksi data pelanggan, membuat teknologi di bidang periklanan jadi kurang bergairah. Sementara itu, pasar iklan digital masih terus didominasi dua nama besar, Google dan Facebook.

16. Tambang mata uang crypto masih bergairah

Penambangan mata uang crypto, seperti Bitcoin, diprediksi akan berkembang lebih dari 20 persen. Meski harganya mulai terkoreksi dengan dalam, ini tidak menghentikan aktiviaas pertambangannya.

17. Dampak isu sosial

Konsumen akan membeli dan memutuskan untuk berinvestasi pada sebuah perusahaan, berdasarkan sikap perusahaan tersebut menanggapi isu sosial. Pemain industri akan mulai melihat ke isu sosial dan lingkungan. Ini akan membuat mereka memikirkan sikap terhadap isu seperti perubahan iklim dan isu sosial lainnya.