Perusahaan Hong Kong temukan pengobatan kanker dengan AI

Insilico Medicine, sebuah perusahaan penemuan obat berbasis AI dari Hong Kong, baru-baru ini melakukan terobosan karena kesepakatan signifikan yang melibatkan kandidat obat kanker payudara. Transaksi ini, yang berpotensi melebihi $500 juta, dilakukan dengan Menarini Group dari Italia, menyoroti era baru di mana kecerdasan buatan (AI) merevolusi penemuan obat.

Insilico, yang sedang mempersiapkan pencatatan saham publik di Hong Kong, menerima dana awal sebesar $12 juta dari Stemline Therapeutics, anak perusahaan Menarini. Kesepakatan tersebut mencakup pencapaian pengembangan, peraturan, dan komersial, serta royalti penjualan. Dilansir dari Gizmochina (5/1), kemitraan ini menandai tonggak penting dalam integrasi teknologi AI mutakhir ke dalam penelitian dan pengembangan farmasi.

Peran AI dalam penemuan obat semakin penting karena menawarkan peningkatan efisiensi dan akurasi. Ini bukan hanya tentang mempercepat proses; ini tentang membuka pintu baru dalam penelitian medis. Pasar penemuan obat yang digerakkan oleh AI sedang berkembang pesat dan diperkirakan akan mencapai $7,1 miliar pada tahun 2030.

Kesepakatan itu berfokus pada penghambat KAT6A molekul kecil baru, yang ditujukan untuk mengobati kanker yang sensitif terhadap hormon. Mengingat kanker payudara merupakan kanker paling umum dan mematikan di kalangan wanita di seluruh dunia, potensi dampak pengobatan ini sangat besar. Pasar kanker payudara global juga sedang meningkat, diperkirakan mencapai $73,68 miliar pada tahun 2032.

Menarini, pemain utama di bidang farmasi dan diagnostik, memandang kolaborasi ini sebagai peluang untuk merintis pengobatan baru dan berpotensi merevolusi terapi kanker. Insilico, dipimpin oleh Dr. Alex Zhavoronkov sejak didirikan pada tahun 2014, memiliki jaringan yang kuat yang menargetkan berbagai penyakit, menekankan peran AI dalam kemajuan pelayanan kesehatan di masa depan.

Dengan perluasan kehadiran Insilico secara global dan masuknya pendanaan baru-baru ini, termasuk pembiayaan seri D senilai $95 juta pada tahun 2022, perusahaan tersebut siap untuk mencapai pertumbuhan yang signifikan. Kesepakatan ini tidak hanya menggarisbawahi kekuatan AI dalam inovasi layanan kesehatan, namun juga menandakan masa depan yang menjanjikan bagi lebih banyak terobosan berbasis AI di bidang kedokteran.