Samsung kenalkan Sensor BioActive agar bisa ukur kesehatan lebih akurat
Samsung baru saja mengumumkan Sensor BioActive baru untuk Galaxy Watch mendatang dan bakal memamerkan fitur-fitur barunya menjelang acara Galaxy Unpacked yang digelar sebentar lagi.
Samsung baru saja mengumumkan Sensor BioActive baru untuk Galaxy Watch mendatang dan bakal memamerkan fitur-fitur barunya menjelang acara Galaxy Unpacked yang digelar sebentar lagi. Perusahaan asal Korea Selatan ini mengatakan Sensor BioActive baru hadir dengan tiga peningkatan utama seperti berikut:
- meningkatkan kinerja fotodioda penerima cahaya
- menambahkan warna ekstra light-emitting diode (LED)
- pengaturan optimal di seluruh sensor
- Binus University Raih Rekor MURI Lewat 120 Inovasi Teknologi Mahasiswa di Techvolution 2025
- Teknologi Automatic Train Wash Plant (ATWP) Jadi Rahasia Gerbong Kereta Api Selalu Bersih
- BRIN Kembangkan SKV-Cache, Teknologi Baru untuk Percepat Kinerja AI pada Arsip Pemerintah
- Pertamina Lubricants dan ITS Luncurkan Dua Mobil Hemat Energi, Nogogeni X Evo dan Nogogeni VIII
Dilansir dari Hardwarezone (10/7), agar dapat meningkatkan kinerja fotodioda penerima cahaya, Samsung mengatakan pihaknya berhasil menurunkan jumlahnya untuk mempertahankan kapasitas dari delapan menjadi empat. Hal ini mengosongkan ruang untuk mengintegrasikan jumlah dan variasi LED yang lebih besar serta memastikan pengaturan yang optimal.
Selain memiliki lebih banyak LED hijau, merah, dan inframerah, Sensor BioActive baru juga mencakup LED biru, kuning, ungu, dan ultraviolet.
Seiring dengan susunan LED yang optimal, Samsung mengklaim Sensor BioActive memiliki akurasi yang unggul dan kinerja yang lebih baik di berbagai metrik kesehatan termasuk detak jantung (30% lebih akurat dalam pelacakan selama latihan intensif dibandingkan Galaxy Watch6), kualitas tidur, tekanan darah, kadar oksigen darah, dan tingkat stres.
Secara keseluruhan, Sensor BioActive dapat menawarkan kemungkinan-kemungkinan baru dalam bidang kesehatan preventif. Fitur perawatan pencegahan yang pertama adalah indeks produk akhir glikasi lanjutan (AGE), yang merupakan biomarker yang memberikan gambaran usia biologis pengguna sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat mengenai perjalanan kesehatan menuju masa depan yang lebih sehat.









